Brescia vs Juventus: Eks Arsenal Mainkan Peran Trequartista

Tanpa Cristiano Ronaldo, Juventus sukses mengalahkan Brescia 2-1 di laga Serie A Liga Italia.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Sep 2019, 11:50 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2019, 11:50 WIB
Aaron Ramsey
Aaron Ramsey tampil sebagai trequartista di laga Brescia vs Juventus di Serie A, Selasa (24/9). (AFP/Marco Bertolerro)

Liputan6.com, Brescia - Juventus sukses mendulang kemenangan 2-1 saat dijamu Brescia dalam lanjutan Serie A, Selasa (24/9) atau Rabu dinihari WIB. Dua gol Juventus dicetak Miralem Pjanic dan bunuh diri pemain lawan, John Chancellor. Sedangkan balasan Brescia lahir dari Alfredo Donnarumma.

Di laga ini, pelatih Juventus, Maurizio Sarri melakukan banyak eksperimen. Salah satunya dengan memainkan Aaron Ramsey sebagai trequartista alias posisi di belakang dua penyerang.

Ini lantaran Juventus tidak bisa memainkan Cristiano Ronaldo yang mengalami cedera. Hal ini membuat Sarri mengubah formasi dari 4-3-3 menjadi 4-3-1-2 ketika berjumpa Brescia, dan memainkan Ramsey sebagai trequartista.

Padahal, Sarri masih punya opsi lain di posisi itu. Paulo Dybala pernah menempati posisi itu. Lalu, ada juga Adrien Rabio yang bisa bermain di belakang penyerang.

Namun, dalam formasi racikan Sarri, Dybala tetap dimainkan sebagai penyerang tengah Juventus. Dia diduetkan dengan Gonzalo Higuaian. Lalu, sebagai trequartista, Sarri memilih Ramsey yang selama ini dikenal sebagai gelandang box to box.

"Dengan memakai trequartista, saya lihat Aaron Ramsey paling cocok untuk peran tersebut, sementara ada juga Rabiot," buka Sarri dikutip dari DAZN.

Soal Dybala

Namun, Sarri juga tak menampik kemungkinan akan juga memainkan Dybala sebagai trequartista.

"Dalam beberapa pertandingan, saya yakin Paulo Dybala juga dapat membantu kami sebagai trequartista, meskipun saya lebih suka dia beberapa meter lebih ke depan," sambung mantan pelatih Napoli tersebut.

Dia menambahkan, "Dybala menunjukkan banyak kualitas, berhasil dengan baik dalam mengimbangi pergerakan Ramsey, dia pergi dengan sedikit benturan dan kita akan melihat bagaimana kondisinya ke depan."

Progres de Ligt

Brescia Vs Juventus
Dua pemain bertahan Juventus, Matthijs de Ligt dan Leonardo Bonucci, mengawal ketat penyerang Brescia, Alessandro Matri, pada laga pekan kelima Serie A di Stadio Mario Rigamonti, Selasa (24/9/2019) malam waktu setempat. (AFP/Marco Bertorello)

Perkembangan Positif Matthijs De Ligt Sementara itu, Sarri melihat ada satu hal positif yang dialami oleh bek tengah Matthijs De Ligt. Setelah sempat kesulitan pada awal musim, pemain asal Belanda tersebut dinilai mulai beradaptasi dengan baik.

"Matthijs De Ligt berkembang, kita perlu sedikit kesabaran. Dia sangat muda, berasal dari gaya sepakbola yang sangat berbeda di Ajax. Dia fenomenal, tetapi belum siap."

"Jangan lupa Kalidou Koulibaly sedikit kesulitan dalam beberapa bulan pertama Serie A dengan Napoli," tandasnya.

Matthijs De Ligt sejauh ini selalu menjadi pilihan utama Sarri di pertahanan Juventus. Dia diduetkan dengan Leonardo Bonucci. Pemain berusia 20 tahun telah bermain tiga kali sebagai pemain inti.

 

Perlu Pembenahan

Sementara itu Sarri menyebut timnya masih butuh pembenahan, terutama di lini belakang. Sebab, kendati tampil dominan, Juventus kebobolan lebih dulu. Bola hasil tembakan Donnarumma pada menit keempat melesat mulus masuk ke gawang Juve.

"Saya juga melihat langkah-langkah ke depan dalam cara Juventus menciptakan peluang, karena pada dasarnya ada tiga peluang yang nyaris berbuah gol dan itu tidak mudah setelah tertinggal dalam waktu empat menit dalam suasana yang penuh gairah," paparnya.

Sumber: DAZN

Disadur dari Bola.net (Asad Arifin, Published 25-09-2019)

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya