Rasialisme pada Timnas Inggris Berbuntut Aksi Mundur Massal di PSSI Bulgaria

Pengunduran itu hanya beberapa hari setelah duel Bulgaria menjamu Timnas Inggris dalam laga lanjutan penyisihan Grup A di Vasil Levski National Stadium, Sofia, Selasa dini hari WIB (15/10/2019).

oleh Aning Jati diperbarui 19 Okt 2019, 20:10 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2019, 20:10 WIB
Krasimir Balakov
Krasimir Balakov mundur dari jabatan pelatih Timnas Bulgaria usai laga melawan Timnas Inggris. (AFP/Ben Stansall)

London - Aksi rasialisme suporter Bulgaria pada pemain Timnas Inggris ternyata berdampak hingga sekarang. Pasalnya, seluruh anggota Exco Uni Sepak Bola Bulgaria (BFU) menyatakan mundur termasuk Presidennya, Borislav Mihalyov.

Pengunduran itu hanya beberapa hari setelah duel Bulgaria menjamu Timnas Inggris dalam laga lanjutan penyisihan Grup A  di Vasil Levski National Stadium, Sofia, Selasa dini hari WIB (15/10/2019).

Pada Jumat (18/10/2019) waktu setempat, pelatih kepala Timnas Bulgaria, Krasimir Balakov, turut mengundurkan diri dari jabatannya.

Pengunduran diri secara beramai-ramai itu bukan hanya buntut kekalahan telak 0-6 dari Timnas Inggris, namun lebih pada aksi rasial yang dilakukan oknum suporter Bulgaria terhadap pemain the Three Lions selama pertandingan.

Chant rasial serta aksi hormat ala Nazi yang didengungkan serta diperlihatkan saat pertandingan sangat mencederai nilai sportivitas. Pertandingan bahkan sampai dihentikan dua kali akibat ulah suporter tak bertanggung jawab itu.

Namun, setelah pertandingan dalam sesi konferensi pers, Krasimir Balakov, menyanggah aksi memalukan itu. Ia berkilah tak mendengar chant-chant bernada rasialis atau melihat salam Nazi tersebut.

Padahal kapten timnya, Ivelin Popov, terlihat mendekati tribune di mana suporter Bulgaria berada untuk meminta mereka menghentikan aksi yang mengotori pertandingan itu.

"Saya berkonsentrasi pada pertandingan," kilah Balakov, dikutip dari ESPN.

"Saya sebenarnya tidak mendengar apa-apa, tapi saya hanya berbicara dengan pers Inggris, dan saya mengatakan kepada mereka jika hal itu terbukti benar, kami harus malu dan harus minta maaf untuk itu," lanjutnya.

"Tapi, sekali lagi, harus dibuktikan dulu kebenarannya," imbuhnya ketika itu.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Diancam Perdana Menteri Bulgaria

Timnas Inggris
Timnas Inggris saat selebrasi gol Ross Barkley ke gawang Bulgaria pada kualifikasi Piala Eropa 2020 di Vassil Levski Stadium, Sofia (14/10/2019). (AFP/Nikolay Diychinov)

Selang beberapa hari setelah pertandingan kontra Timnas Inggris tersebut, Perdana Menteri Bulgaria, Boyko Borissov, mendesak Presiden BFU untuk mundur dari jabatannya.

Borissov mengancam akan membekukan seluruh hubungan pihaknya, termasuk terkait hal pendanaan, dengan BFU selama Borislav Mihaylov belum meninggalkan jabatannya.

Mihaylov merespons itu dengan mundur dan diikuti seluruh anggota Exco lainnya.

Sementara pada Selasa (15/10/2019) petang waktu setempat, UEFA mengumumkan sudah membuka penyelidikan terbuka terkait kasus indisipliner yang dilakukan kubu Bulgaria maupun Inggris menyusul berbagai insiden yang terjadi baik sebelum dan selama pertandingan.

Sumber: ESPN

Disadur dari: Bola.com (penulis Aning J, editor Wiwig P, published 19/102/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya