Liputan6.com, Jakarta - Status laga Persebaya Surabaya vs PSM Makassar dalam tanda tanya. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi menyerahkan keputusan ke PSSI.
Pertandingan Shopee Liga 1 2019 tersebut sedianya berlangsung di Gelora Bung Tomo, Sabtu (2/11/2019). Namun, polisi tidak mengeluarkan izin menyusul ulah suporter Persebaya usai partai kontra PSS Sleman, Selasa (29/10/2019).
Baca Juga
Persebaya selaku tuan rumah kemudian ingin memindahkan pertandingan ke Stadion Batakan, Balikpapan. Bajul Ijo merujuk isi kesepakatan pada pertemuan darurat mengenai jadwal kompetisi awal bulan lalu.
Advertisement
Ketika itu, laga yang harus tetap berlangsung sesuai jadwal agar kompetisi selesai pada 22 Desember. Jika tuan rumah tidak mendapat izin, mereka mesti bersedia memindahkan lokasi.
Aparat Balikpapan kemudian memberi lampu hijau. Persebaya lalu mengirimkan surat pemberitahuan kepada PT LIB, Rabu (30/10/2019).
Namun, sehari berselang giliran PSM yang merespon. Mereka menolak bermain dalam surat bernomor 142/PSM-ADM/X/2019. Juku Eja menilai perubahan tempat pertandingan yang terlalu jauh mengganggu persiapan. Pasalnya, mereka sudah berada di Surabaya sejak Rabu.
Situasi inilah yang membuat PT LIB menyerahkan keputusan ke PSSI. "Apa yang kami putuskan tersebut, bagian dari implementasi hasil emergency meeting pada awal bulan lalu,” jelas Direktur PT LIB Dirk Soplanit, dilansir situs resmi Liga 1.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sulit Cari Stadion
PSM baru mau bertanding jika pertandingan berlangsung di sekitar Jawa Timur. Kubu Persebaya pun sudah mengupayakannya.
Mereka berkirim surat untuk menggelar pertandingan di Stadion Surajaya (Lamongan), Stadion Gelora Delta (Sidoarjo), Stadion Gelora Joko Samudro (Gresik), dan Stadion Gelora Bangkalan (Bangkalan).
Namun, izin tidak keluar. Manajemen Persebaya lalu mencoba Stadion I Wayan Dipta (Gianyar). Kembali Bajul Ijo menemui penolakan dari panitia setempat. Mereka tidak menerima karena aksi suporter Persebaya merusak fasilitas stadion ketika menjamu Persib Bandung, 18 Oktober lalu.
Advertisement