AC Milan Beri Ancaman, Piatek Pilih Berganti Klub

Piatek berharap untuk berganti klub lagi. Awalnya, pemain asal Polandia ini tampil brilian bersama AC Milan.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 19 Nov 2019, 11:45 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2019, 11:45 WIB
Striker AC Milan, Krzysztof Piatek, memperhatikan rekannya saat melawan Empoli pada laga Serie A. (AFP/Marco Bertorello)
Striker AC Milan, Krzysztof Piatek, memperhatikan rekannya saat melawan Empoli pada laga Serie A di Stadion San Siro, Milan, Jumat (22/2). Milan menang 3-0 atas Empoli. (AFP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Milan - AC Milan sudah memberikan ancaman kepada strikernya Krzysztof Piatek. Mereja akan melepas Piatek ke klub lain dengan status pinjaman jika tidak produktif pada lima laga berikutnya.

Namun hal itu berubah pada musim 2019-20. Ketajaman Piatek menurun sehingga tidak banyak memberikan kontribusi untuk AC Milan.

Terkait dengan itu, Piatek sempat berbicara kepada pers soal pernampilannya.. Dan, ia memberi isyarat bahwa dia akan segera pindah.

Piatek mencetak gol untuk timnas Polandia saat bertugas internasional pekan ini. Jika berganti klub, Piatek ingin menggandakan nilainya meski ia menjalani awal musim yang mengerikan untuk musim ini.

AC Milan menebus Piatek pada Januari 2019 dari Genoa dengan harga 35 juta euro. Saat itu, Piatek tampil brilian dengan mencetak sembilan gol dari 18 penampilan untuk Milan.

Tujuan Baru

Top scorer sementara Serie A
2. Krzysztof Piatek (AC Milan) - 22 Gol (2 Penalti). (AFP/Miguel Medina)

"Ketika saya pindah ke Milan, semuanya terjadi begitu cepat sehingga saya bahkan tidak mengajukan pertanyaan," katanya.

“Saya fokus pada pekerjaan, di sepakbola ya. Itu selalu tentang menetapkan tujuan baru. Sekarang saya bernilai 38 juta, pada saat saya berganti klub, saya ingin bernilai 60-70 juta.

"Saya harus ambisius, saya akan bekerja untuk itu. Pada awal karier saya, itu hanya musim kedua saya di Serie A, salah satu dari lima kejuaraan teratas."

Cari Kesalahan

Dia kemudian berkata, “Saya melihat ke cermin dan mencari kesalahan di dalam diri saya. Pada awalnya, sebagai tim, kami tidak menciptakan begitu banyak peluang. Kami membaik, saya akan mencetak gol lag."

“Untuk wartawan Italia, suatu hari Anda menyebut paus sepakbola dan hari berikutnya Anda adalah pemain terburuk. Saya menerimanya. Tidak ada yang menempatkan diri pada posisi saya, sampul koran tidak menyentuh saya. "

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya