Wabah Virus Corona, Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia Tidak Perlu Salaman

Panitia penyelenggara Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Beregu 2020 menerapkan kebijakan khusus selama turnamen sebagai efek wabah virus Corona yang sedang merebak.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 10 Feb 2020, 21:10 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2020, 21:10 WIB
Gregoria Mariska Tunjung
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung berlatih jelang Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2020. (PBSI)

Jakarta Wabah virus corona memaksa panitia penyelenggara Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Beregu 2020 menerapkan kebijakan khusus selama turnamen.

Para para atlet mendapat kelonggaran untuk tidak bersalaman dengan lawan, wasit serta hakim servis, sebelum dan sesudah pertandingan. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menjaga kondisi para peserta selama turnamen berlangsung, terkait penyebaran virus Corona.

"Khusus untuk kejuaraan ini, para atlet dikasih kelonggaran. Boleh salaman, boleh tidak bersalaman. Kalau enggak salaman, boleh cuma kasih salam seperti yang biasa dilakukan pemain asal Thailand," kata manajer tim Indonesia, Susy Susanti, melalui rilis dari PBSI, Senin (9/2/2020). 

Wabah virus corona juga telah memberikan pengaruh besar terhadap perhelatan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Beregu 2020, di Manila, Filipina, 11-16 Februari. Dua negara, China dan Hong Kong, tidak bisa berpartisipasi karena terkait aturan dari pemerintah Filipina mengenai pendatang dari kedua negara tersebut di tengah wabah virus Corona

Alhasil, pengundian Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Beregu 2020 juga harus diulang. Hasilnya, tim putra Indonesia kini hanya segrup dengan Korea Selatan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Video Bulutangkis


Efek Positif dan Negatif

Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Berdasarkan hasil undian ulang, tim putra Indonesia yang awalnya berada di grup A dengan India dan Filipina, kini hanya satu grup dengan Korea Selatan. Sedangkan tim putri tetap di grup Y bersama Thailand dan Filipina.

Tim putra Indonesia yang awalnya mesti melewati dua laga di fase penyisihan grup, kini hanya akan menjalani satu pertandingan saja. Susy menyebutkan bahwa hal ini ada dampak positif maupun negatifnya.

"Di satu sisi kami bisa lebih irit tenaga. Tapi di pertandingan pertama, langsung dapat lawan yang lumayan kuat. Kami tidak boleh lengah," ujar Susy. 

Disadur dari Bola.com (Penulis/Eidtor Yus Mei Sawitri, Published 10/2/2020).

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya