3 Solusi Jika Liga Inggris Kembali Berlanjut, Liverpool Batal Juara?

Menghadapi ancaman pandemi virus corona, Liga Inggris menunda semua pertandingan sampai 4 April 2020 mendatang. Tentu, penundaan ini tidak akan menyelesaikan masalah.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 05:00 WIB
Liverpool Menang Tipis Atas Shrewsbury Town di Piala FA
Liverpool di ambang juara Liga Inggris. (AP Photo/Jon Super)

Jakarta - Menghadapi ancaman pandemi virus corona, Liga Inggris menunda semua pertandingan sampai 4 April 2020 mendatang. Tentu, penundaan ini tidak akan menyelesaikan masalah.

Sebagian klub merasa musim ini masih bisa dituntaskan ketika pertandingan kembali dilanjutkan pada 4 April nanti, tapi sebagian yang lain merasa lebih ideal untuk mengakhiri musim ini lebih cepat.

Kedua opsi itu punya risikonya masing-masing dengan dampak yang cukup besar. Mengutip Sky Sports, seorang sumber senior klub Liga Inggris yang tidak mau disebutkan namanya mengklaim bahwa ada 75% peluang musim ini tidak akan selesai.

"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kami bisa kembali bermain tiga pekan lagi. Situasi ini akan berjalan berbulan-bulan dan Anda mulai bertanya-tanya tentang awal musim berikutnya," ujar sumber tersebut.

"Saya kira ada 75 persen peluang musim ini tidak akan selesai. Ada pertanyaan besar yang harus dijawab. Apakah akan ada tim yang promosi dan degradasi? Banyak klub di keempat divisi yang akan menghadapi kesulitan finansial," lanjutnya.

Premier League menunggu bagaimana keputusan UEFA setelah pertemuan darurat, Selasa (17/3/2020) mendatang. Pertemuan itu akan menentukan sikap sepak bola Eropa terhadap situasi ini, tentang Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Eropa 2020.

Jika Piala Eropa 2020 jadi ditunda, Liga Inggris akan mendapatkan waktu ekstra untuk menghabiskan musim ini. Terdengar menarik, tapi sebenarnya sangat berisiko.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

3 Skenario

Logo Premier League
Logo Premier League. (Footyheadline).

Masih menurut Sky Sports, jika musim ini terpaksa berhenti di tengah jalan, ada beberapa skenario yang bisa dipertimbangkan. Paling tidak ada 3 pilihan dengan risikonya masing-masing:

  • Memberikan gelar juara pada Liverpool dan tidak ada degradasi musim ini. Musim depan bakal ada 22 tim di Liga Inggris, plus West Brom dan Leeds United.
  • Musim ini dianggap batal dan tidak pernah ada, memulai musim depan dengan 20 tim. Skenario ini dianggap sulit terwujud, mengingat Liverpool sudah unggul 25 poin di puncak klasemen sementara.
  • Klasemen yang sekarang dianggap sebagai klasemen akhir. Skenario lain yang dianggap sulit terwujud, sebab bakal tidak adil mendegradasi Bournemouth, Aston Villa, dan Norwich hanya setelah menempuh 29 pertandingan.

 

Jurgen Klopp Sang Juara

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp.
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp. (AFP/Anthony Devlin)

Penundaan Liga Inggris mengancam peluang juara Liverpool, tapi sang manajer sekali lagi menegaskan bahwa sepak bola tidak lebih penting dari kepentingan umat manusia. Jurgen Klopp lagi-lagi memberikan respons berkesan tentang risiko yang dihadapi Liverpool.

"Saya sudah pernah mengatakan ini, bahwa sepak bola selalu dianggap sebagai hal paling penting di antara yang tidak penting. Hari-hari belakangan ini, sepak bola dan pertandingan sepak bola sama sekali tidak penting," tegas Klopp.

Liverpool unggul 25 poin di puncak klasemen sementara, hanya butuh 2 kemenangan lagi untuk memastikan gelar juara. Menghentikan musim ini dengan 9 pertandingan tersisa bakal lebih melukai mereka ketimbang tim-tim lainnya.

Sumber: Sky Sports

Disadur dari: Bola.net (penulis: Richard Andreas, published 15/3/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya