Kehilangan Rasa dan Bau Tiba-tiba, Waspada Jadi Pembawa Corona Covid-19

Beredar informasi bahwa telah diidentifikasi bahwa corona memiliki gejala baru. Yakni seseorang dapat menjadi virus carrier jika merasakan kehilangan indra penciuman dan perasa secara tiba-tiba.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Virus corona covid-19 hingga kini masih menjadi ancaman besar bagi berbagai negara di belahan dunia. Hingga kini, para ilmuwan dunia juga masih berjuang untuk menemukan solusi dari wabah pandemi ini. Di antaranya adalah dengan menciptakan vaksin atau antivirus dan mengidentifikasi upaya yang bisa dilakukan sebagai pencegahan penularan virus corona covid-19 ini.

Beberapa gejala terinfeksi corona yang paling umum diketahui yakni demam tinggi disertai dengan batuk kering dan sesak nafas. Orang yang mengalami gejala tersebut diwajibkan untuk mendapatkan serangkaian tes atau berkonsultasi dengan pihak terkait untuk penanganan selanjutnya.

Namun, beberapa saat yang lalu, terjadi keresahan di antara masyarakat. Beredar informasi bahwa telah diidentifikasi bahwa COVID-19 memiliki gejala baru. Yakni seseorang dapat menjadi pembaca COVID-19 tersembunyi atau virus carrier jika merasakan kehilangan indra penciuman dan perasa secara tiba-tiba.

Seperti apakah informasi selengkapnya terkait dengan gejala baru dari virus corona covid-19? Berikut ulasannya dilansir dari berbagai sumber oleh Liputan6.com:

 

Ditemukan Kasus Dokter Kehilangan Indera Penciuman dan Perasa

[Fimela] Corona
pexels.com/@cottonbro

Dilansir dari CNN, terdapat sebuah kasus baru. Yakni seorang dokter yang diidentifikasi positif virus corona di Amerika Serikat tiba-tiba merasakan kehilangan indera penciuman dan perasa sejak hari Minggu. Lantas, infromasi tersebut ditambahkan ke list of screening tools COVID-19.

Dokter Divisi Kepala dan Bedah Leher American Academy of Otolaryngology, mengungkapkan bahwa berkurangnya indera penciuman (anosmia) dan indera perasa (dysgeusia) dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan infeksi virus corona. "Anosmia, khususnya, telah terlihat pada pasien yang akhirnya dites positif untuk virus corona tanpa gejala lain," tulisnya dalam pernyataan resmi di laman web akademi.

Kasus Seorang Ibu Kehilangan Indera Perasa

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Selain kasus dokter tersebut, ditemukan pula kasus seorang ibu asal Inggris yang tiba-tiba kehilangan indera penciumannya. Hal tersebut lantas membuatnya tak bisa mengidentifikasi bau popok penuh dari bayinya. Ia juga dilaporkan tak bisa mencium aroma bumbu masakan.

Dilansir dari The New York Times, seorang dokter THT asal Inggris mengutip berbagai laporan dari sesama rekan medis di dunia, bahwa adanya permintaan untuk orang-orang yang kehilangan indera penciumannya agar mengisolasi diri.

"Kami benar-benar ingin meningkatkan kesadaran bahwa ini adalah tanda infeksi dan bahwa siapa pun yang kehilangan indera penciuman harus mengasingkan diri. Itu bisa berkontribusi memperlambat transmisi dan menyelamatkan nyawa." tulis Prof. Claire Hopkins, presiden British Rhinological Society, dalam emailnya dikutip dari The New York Times.

Kasus Kehilangan Indera Perasa dan Pencium Paling Sering Terjadi di Pasien Berusia Muda

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
(Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Kasus kehilangan indera penciuman dan perasa ini ternyata lebih sering menimpa pasien dengan usia muda. Dilansir dari World of Buzz, dalam sebuah wawancara dengan ahli Otolaringologi dan ahli Bedah Kepala dan Leher, Professor Nirmal Kumar, pasien berusia muda lebih sering mengalami gejala tersebut. Namun, tidak disertai dengan gejala virus corona lainnya.

Sehingga seseorang yang terinfeksi virus corona, bisa saja mengalami kehilangan indera penciuman dan perasa saja tanpa gejala lain. Seperti halnya demam tinggi, batuk kering, atau pun sesak nafas. Sehingga, Profesor Nirmal Kumar menambahkan, bagi mereka yang mengalami gejala kehilangan indera penciuman atau perasa diharapkan untuk segera melakukan isolasi selama kurang lebih 7 hari.

Ciri-ciri umum terinfeksi covid-19

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

1. Demam Tinggi

Bandara kini menjadi tempat utama untuk pemeriksaan virus covid-19. Hal ini dikarenakan mayoritas orang yang terinfeksi virus corona memiliki riwayat berpergian dari luar negeri. Baik dari negara China ataupun 60 negara lain yang sudah dikonfirmasi terinfeksi.

2. Mengalami sakit kepala

Akibat suhu tubuh yang tinggi, maka akan diikuti dengan kepala pening yang berkelanjutan. Orang yang telah terinfeksi akan merasakan suhu tubuh tinggi dan sakit kepala sejak hari kedua hingga 14 hari kemudian

3. Flu atau pilek

Selain demam dan sakit kepala, gejala yang paling mudah dilihat dan menyebabkan penularan yang cepat adalah melalu flu atau pilek. Seseorang yang terinfeksi virus corona pada umumnya akan terus bersin-bersin seperti terkena flu. Cairan bersin dari yang terpercik dari orang yang terjangkit kemudian akan beresiko membuat orang lain tertular.

4. Batuk parah dan sakit tenggorokan

Gejala kronis yang ditunjukkan oleh orang yang terjangkit virus corona covid-19 adalah batuk terus menerus. Tenggorokan pun akan terasa tercekik.

5. Sesak napas

Paru-paru yang terinfeksi virus corona covid-19 akan terganggu kinerjanya sehingga pasien virus corona akan kesulitan bernafas.

(Mardella Savitri Murtisari / Nanang Fahrudin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya