Jakarta- Nama Andik Vermansah pastinya tidak asing di kancah sepak bola Indonesia. Berkat kelincahan dan kecepatannya, pemain asal Jember itu pernah dijuluki Messi dari Asia.
Kejadian bermula ketika Andik Vermansah memperkuat Persebaya Surabaya rentang 2008-2013. Andik ketika itu berhasil menghipnotis dengan kemampuannya menggiring si kulit bundar dengan postur tubuh kecil dan mampu melewati begitu banyak adangan pemain lawan.
Andik memiliki kemampuan mengolah bola mirip dengan bintang Barcelona. Wajar bila oleh media saat itu Andik dijuluki Messi dari Asia.
Advertisement
Julukan tersebut mencuri perhatian FIFA. Andik ketika itu coba dibandingkan dengan Messi yang sama-sama memiliki tubuh kecil. Namun, Andik mengaku belum layak disandingkan dengan pemain berjulukan La Pulga itu.
"Saya tidak tahu bagaimana nama panggilan itu muncul. Akan tetapi, jujur ini menempatkan saya pada banyak tekanan. Messi adalah pemain hebat, dan saya harus lebih bekerja keras," kata Andik kepada FIFA.com ketika menjalani trial bersama klub Jepang, Ventforet Kofu.
Bahkan, pada 2011 Andik sempat membuat David Beckham frustrasi dalam laga persahabatan antara Indonesia All Star melawan LA Galaxy dan memberinya pelanggaran keras. Setelah laga berakhir, Beckham memanggil dan mengajak Andik bertukar jersey karena kagum dengan penampilannya.
"Alhamdulillah, setelah pertemuan itu, saya menjadi makin populer dan tentu saja kata-kata Beckham sangat mendorong kepercayaan diri saya,” kata pemain Timnas Indonesua U-23 itu.
Sejak saat itu, nama Andik Vermansah makin tenar di kancah sepak bola Indonesia. Bahkan, itu menjadi awal mula karier Andik di sepak bola internasional.
Bersinar di Malaysia
Musim 2013 bisa dibilang menjadi awal dari kiprah Andik Vermansah di internasional. Penampilan apik Andik di Persebaya ketika itu sempat membuat klub Amerika, Jepang, dan Malaysia kepicut.
Andik bahkan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti trial di Amerika Serikat bersama DC United. Bahkan, klub Major League Soccer yang ketika itu dimiliki Erick Thohir sudah berniat untuk meminang Andik.
Akan tetapi, Andik tak ingin hanya dijadikan alat bisnis dari sisi marketing klub. Andik pun memilih untuk tak menerima pinangan dari DC United.
"Di Amerika saya sudah deal harga. Akan tetapi, saya bilang ke mereka kalau memang saya layak saya mau, kalau memang saya enggak layak jangan dipaksakan. Hingga akhirnya, pelatih DC United ngomong terus terang ke media sana, kalau saya memang punya bakat tetapi enggak langsung masuk tim utama harus melalui tahap tim B," kata Andik dalam wawancara dengan Goal Indonesia.
Setelah DC United, Andik juga mendapatkan kesempatan berlatih dengan klub Jepang, Ventforet Kofu. Namun, Andik lagi-lagi enggan bergabung dengan klub karena dasar kepentingan, bukan karena kemampuannya di lapangan.
"Akhirnya saya negosiasi dengan klub Jepang, dan sama ada jalur kepentingan bisnis juga untuk merekrut saya. Namun, di saya tetap enggak mau kalau cuma buat bisnis," tegas Andik ketika itu.
Setelah gagal bergabung dengan klub Jepang, Andik kemudian dibidik klub Malaysia, Terengganu FA. Namun, Andik belum berani menandatangani kontrak meskipun sudah sepakat masalah harga. Kemudian, Selangor FA datang dengan minat untuk meminang Andik. Tanpa pikir panjang, Andik menerima pinangan Selangor FA.
"Akhirnya saya deal sama Selangor karena saya lihat di Selangor banyak mantan pemain Indonesia yang pernah bermain, seperti Pak Ristomoyo, Bambang Pamungkas, Elie Aiboy, jadi mungkin untuk ke sananya lebih mudah," ujar Andik.
"Waktu itu juga saya ditawarkan kontrak dua tahun, tapi saya enggak mau dan ingin satu tahun dulu. Alhamdulillah dalam perjalanannya semua pendukung Selangor sayang sama saya," ucap Andik.
Keputusan bergabung dengan Selangor FA cukup tepat. Andik ketika itu bersinar bersama klub berjulukan Gergasi Merah dan mencatatkan 67 penampilan dan 11 gol. Andik juga berhasil mempersembahkan gelar Piala Malaysia 2015 untuk Selangor.
Advertisement
Mencoba Peruntungan Lagi
Pada 2018, Andik Vermansah melanjutkan petualangan dengan bergabung dengan Kedah FA. Hal itu terjadi karena tak mendapatkan perpanjangan kontrak bersama Selangor FA dan sebenarnya berharap bisa kembali ke Indonesia untuk bermain bersama Persebaya Surabaya.
Namun, karier Andik bersama Kedah tak secemerlang di Selangor FA. Cedera yang dialaminya membuat Andik hanya bermain dalam 13 laga bersama Kedah FA. Hal itulah yang membuat Kedah tak memperpanjang kontrak Andik.
Pada awal 2019, Andik secara mengejutkan memilih bergabung dengan Madura United. Padahal, ketika itu banyak pihak yang memprediksi Andik bakal kembali bergabung dengan Persebaya.
"Sebenarnya saya masih ada peluang untuk bermain di Malaysia lagi. Ada sekitar tiga tim yang menginginkan saya, akan tetapi saya mau pulang ke Indonesia biar lebih dekat dengan rumah," ujar Andik.
"Madura United adalah opsi kedua saya karena ingin dekat dengan orang tua. Akhirnya saya memilih Madura United. Memang ada beberapa tawaran, tetapi saya pilih Madura United karena dekat dengan rumah," ucap Andik.
Bersama Madura United, Andik gagal mempertahankan penampilan terbaiknya. Masalah cedera lagi-lagi menghambat karier Andik dan hanya bermain sebanyak 24 kali di Liga 1 2019.
Pada awal 2020, Andik kembali membuat kejutan dengan bergabung dengan Bhayangkara FC. Pemain yang kini berusia 28 tahun itu menatap masa depan baru untuk bisa mengembalikan penampilan terbaiknya bersama The Guardians musim ini.
Andik Vermansah sejauh ini sudah tampil dalam dua laga bersama Bhayangkara FC di Shopee Liga 1 2020. Namun, kontribusi sang pemain belum terlalu terlihat di bawah asuhan Paul Munster.
Disadur dari Bola.com (penulis Zulfirdaus Harahap, Editor Benediktus Gerendo, Published 29/3/2020)