4 Alasan Pentingnya Social Distancing untuk Cegah Virus Corona Covid-19

Jumlah kasus yang terpapar virus corona covid-19 terus meningkat dari hari ke hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2020, 15:14 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2020, 15:14 WIB
[Fimela] ilustrasi virus Corona
ilustrasi virus Corona | pexels.com/@cottonbro

Jakarta - Jumlah kasus yang terpapar virus corona covid-19 terus meningkat dari hari ke hari. Pemerintah RI pun telah merilis kebijakan social distancing sejak awal Maret 2020 untuk meredam penularan virus Corona yang semakin meluas.

Namun, tidak semua masyarakat Indonesia mengikuti imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah selama beberapa minggu.

Padahal, berada di rumah saja atau melakukan jaga jarak atau social distancing sangat penting. Bukan hanya menjaga diri sendiri dari infeksi virus Corona covid-19, tetapi juga menjaga orang lain agar tidak tertular dari orang-orang yang merasa sehat, namun secara tidak sadar membawa virus dan dapat menularkan kepada orang lain. 

dr. Erni Juwita Nelwan, MD, FACP, FINASIM mengatakan ada masa inkubasi di mana seseorang merasa sehat karena sistem imun tubuh yang baik, namun tetap bisa menularkan orang lain. 

"COVID-19 adalah penyakit infeksi yang virusnya begitu agresif. Sehingga penting sekali untuk masyarakat berada di rumah saja," kata Erni di acara sharing session Fimelahood from Home in Collaboration with the Conversation Indonesia, pada Kamis (26/3/20).

Erni juga menjelaskan, ada beberapa alasan kenapa berada di rumah saja atau melakukan social distancing sangat penting untuk meredam pertumbuhan jumlah kasus virus Corona covid-19 di Indonesia. 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

 

1. Penularan Lewat Droplets

[Fimela] penularan virus Corona
ilustrasi penularan virus Corona | pexels.com/@cottonbro

Menurut Erni, penularan virus Corona melalui droplets yang ukurannya macam-macam. Ada droplets besar dan kecil. Droplets besar ini akan memindahkan virus lewat tangan. Seperti ketika bersin, batuk, yang kemudian orang sakit tersebut memegang benda-benda di sekitarnya. Sementara droplets kecil menularkan virus dari orang positif Corona ke orang lain secara langsung. 

Droplets besar bisa berpindah dalam jarak kurang dari 1 meter. Sementara, droplets kecil bisa berpindah dalam jarak lebih dari 1 meter. Karena itu, penting sekali untuk menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain. 

.

 

2. Agresif

Virus Corona merupakan virus yang agresif dengan tingkat penularan yang tinggi dan begitu cepat. Maka itu, kita pun harus benar-benar sigap menghindari dan membaca gejalanya.

Dengan social distancing diharapkan virus itu tidak sampai mendekat ke tubuh kita. Baik lewat droplet atau permukaan benda-benda yang ditempelinya

3. Putus Rantai Penularan

[Fimela] ilustrasi social distance
ilustrasi social distance | pexels.com/@cottonbro

dr. Erni menjelaskan, ada sebuah penelitian yang menunjukkan, virus influenza dapat menular ke banyak orang melalui rantai penularan yang begitu panjang. Artinya, satu orang sakit bisa menularkan ke dua atau lebih orang, dan masing-masing orang yang terinfeksi juga akan menularkan lebih banyak orang lain. 

Sehingga, work from home atau WFH atau melakukan social distancing dan berdiam diri di rumah sangat penting untuk memutus rantai penularan. 

 

4. Isolasi Diri Selama 14 Hari

Ketika kamu terpapar orang yang diduga atau bahkan sudah dinyatakan positif Corona, sebaiknya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Pasalnya, masa 14 hari ini menurut Erni dinilai cukup untuk memantau perubahan pada tubuh, apakah ada gejala yang muncul di hari kesekian. 

Disadur dari Fimela.com (Karla Farhana)

#ChangeMaker

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya