Liputan6.com, Jakarta Dunia olahraga Tanah Air kehilangan seorang putra terbaik bangsa. Mantan perenang nasional yang pernah tampil di Olimpiade, Lukman Niode meninggal dunia akibat virus corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Pelni, Jakarta pada Jumat, 17 April 2020.
Sebelum wafat karena Covid-19, diketahui, Lucky-sapaan akrab Lukman Niode memang terlibat aktif dalam penanggulangan virus corona di Indonesia. Lucky menjadi relawan Covid-19 Kantor Staf Presiden (KSP). Beliau terjun langsung memasuk Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di berbagai Rumah Sakit di Jakarta. Kegiatan mendistribusikan APD inilah yang diduga menjadi penyebab Lucky terpapar Covid-19.
Tak hanya dunia Aquatik, rekan, keluarga, penggemarnya yang berduka, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku sangat kehilangan sosok Lukman Niode.
Advertisement
“Sebagai pribadi maupun sebagai Menpora RI, Saya Zainudin Amali, sangat berduka atas berpulangnya sahabat baik saya Lukman Niode. Sahabat yang sepanjang hidupnya didedikasikan untuk olahraga,” kata Zainudin dalam keterangan resminya, seperti dilansir Antara.
Pengabdian Lukman di dunia olahraga, menurut Zainudin sangat luar biasa, baik saat masih menjadi atlet maupun setelah menjadi pengurus olahraga. Dikatakan oleh Zainudin, almarhum banyak memberikan masukan untuk pengembangan olahraga di Indonesia.
“Semoga tauladan yang sudah ditunjukkan oleh almarhum selama ini akan menjadi panduan bagi para atlet dan pengurus olahraga di Tanah Air. Selamat jalan sahabat,” ujarnya.
Kenangan Almarhum dimata sahabat
Mantan sprinter nasional, Suryo Agung Wibowo ternyata memiliki kenangan khusus mengenai sosok Lukman Niode. Dia bahkan belum lama mendapat pesan penting dari perenang yang pernah tampil di Olimpiade tersebut.
Pada rapat Indonesian Olympic Association (IOA) yang digelar virtual online, 8 April lalu, Lukman Niode yang merupakan Wakil Ketua Umum IOA meminta Suryo Agung yang menjabat sebagai Kabid Movement untuk mengembangkan IOA dan memajukan prestasi olahraga Indonesia.
"Ya, mas Lucky memang memberikan pesan kepada saya agar IOA dikembangkan. Bahkan, saya juga diingatkan harus bisa mengembangkan prestasi olahraga lain dan tidak hanya terfokus dengan olahraga atletik saja," Suryo Agung mengenang.
Suryo Agung yang kini menjadi pegawai Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) merasa sedih Lukman Niode meninggalkan dirinya begitu cepat.
"Saya juga merasa kehilangan. Mas Lucky juga banyak membimbing saya menjadi atlet dan mengajari tentang masalah organisasi serta pembinaan olahraga," kata Suryo Agung.
Advertisement
Perenang Terbaik era 1970-80an
Semasa hidupnya, almarhum telah menorehkan berbagai prestasi di dalam maupun luar negeri untuk cabang olahraga renang.
Lukman Niode merupakan mantan perenang terbaik nasional, ASEAN, dan Asia era 1970-80an. Dia juga pernah tampil di Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat. Ia juga menyumbangkan dua medali emas untuk nomor 100 meter dan 200 meter putra pada SEA Games 1983 Singapura.