Angka Virus Corona Covid-19 Diprediksi Terus Turun, Rakyat Indonesia Diharapkan Bisa Hidup Normal Lagi Juli 2020

Pemerintah meminta masyarakat disiplin mengikuti aturan yang dibuat pemerintah terkait penanganan virus corona Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2020, 10:41 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 18:57 WIB
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo bertugas mengenakan seragam TNI. (Istimewa)
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo bertugas mengenakan seragam TNI. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta- Rakyat Indonesia diharapkan bisa hidup normal lagi paga Juli 2020. Hal itu merupakan target Pemerintah RI terkait kondisi Tanah Air saat di mana pandemi virus corona covid-19 masih melanda.

Untuk itu, pemerintah meminta masyarakat disiplin mengikuti aturan yang dibuat pemerintah terkait penanganan virus corona Covid-19.

Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam video conference usai rapat bersama Presiden Jokowi secara virtual, Senin (27/4/2020). Jokowi, kata dia, meminta aparat lebih tegas terhadap pelanggar aturan terkait corona.

"Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan mengajak masyarakat untuk lebih patuh, disiplin, dan aparat supaya lebih tegas, agar pada Juni mendatang kita mampu menurunkan kasus Corona covid-19 di Indonesia," ujar Doni.

"Sehingga pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," sambungnya.

Upaya Pencegahan

Dalam rapat itu, Jokowi meminta agar seluruh kementerian dan lembaga terkait serta pemerintah daerah terus menyampaikan upaya pencegahan penyebaran virus corona. Hal itu harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti.

"Imbauan senantiasi disampaikan dengan bahas yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Bahkan perlu gunakan bahasa daerah," ucap Doni.

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat

BNPB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan arahan penanganan virus Corona (COVID-19) untuk pemerintah daerah di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (16/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Selain itu, masyarakat juga diminta meningatkan kesadaran untuk menjaga jarak demi mencegah penyebaran corona.

Apabila ada seseorang yang mendekatkan diri, masyarakat harus berusaha menghindari orang tersebut.

"Termasuk keberanian untuk mengingatkan satu sama lainnya agar tidak ada kerumunan pada tempat tertentu," tutur Doni.

 

Angka Positif Terus Bertambah

Penerapan Social Distancing di Jakarta
Sejumlah masyarakat melakukan jaga jarak aman di area publik di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (18/3-2020). Jaga jarak atau prosedur social distancing measure harus diterapkan kepada masyarakat yang masih melakukan aktivitas di luar untuk memghindari penyebaran Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seperti diketahui, kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah. Hingga Senin, 27 April 2020, ada 44 pasien yang sembuh dan negatif dari virus corona covid-19.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengumumkan hingga kini total ada 9.096 kasus positif COVID-19 di 34 provinsi Indonesia. Adapun rinciannya, yaitu Provinsi Aceh 9 kasus, Bali 194 kasus, Banten 382 kasus, Bangka Belitung 10 kasus, Bengkulu 8 kasus, Yogyakarta 83 kasus, dan DKI Jakarta 3.869 kasus.

 

Sembuh Mencapai 1.151 Orang

Sementara itu, jumlah pasien sembuh sebanyak 1.151 orang dan pasien meninggal akibat penyakit ini mencapai 765 orang.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan angka penyebaran tertinggi. Total ada 3.869 kasus virus corona di DKI.

 

Uji Spesimen Covid-19

Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (18/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Sementara itu, juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia Achmad Yurianto melaporkan, hasil pemeriksaan spesimen COVID-19 hingga 27 April 2020.

"Dari uji PCR pemeriksaan spesimen, ada 9.096 positif dan 50.313 negatif COVID-19," kata Yuri saat konferensi pers secara Live di Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/4/2020).

"Makin hari kapasitas pemeriksaan spesimen makin ditingkatkan. Kita sudah menyelesaikan pemeriksaan 75.157 spesimen dengan jumlah kasus yang diperiksa 59.409 orang."

Libatkan 46 Laboratorium

Hingga kini, spesimen COVID-19 yang diperiksa dilakukan di 46 laboratorium. Selain itu, jumlah kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 210.199 orang. Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 19.987 orang.

Kasus positif COVID-19 sampai hari ini 9.096 orang, 1.151 sembuh, dan 765 meninggal.

"Rata-rata yang meninggal pada kelompok usia sekitar 60 tahun ke atas, ada juga antara 41-60 tahun dan beberapa di antaranya mengarah ke usia 80 tahun. Faktor paling banyak karena punya riwayat hipertensi, jantung, dan penyakit paru-paru," lanjut Yuri.

 (Lizsa Egeham/Fitri Haryanti Harsono)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya