Pelatih Persib Komentari Kemungkinan Shopee Liga 1 Tanpa Penonton

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts sangat ingin kompetisi shopee Liga 1 2020 digulirkan kembali setelah terhenti karena virus corona covid-19.

oleh Ario Yosia diperbarui 28 Apr 2020, 13:50 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 13:50 WIB
Robert Rene Alberts
Bobotoh menyambut rombongan Persib Bandung yang dilatih Robert Rene Alberts setibanya di Bandara Husein Sastranegara Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Jakarta Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts komentari banyak rumor soal Shopee Liga 1 2020. Dia komentari kemungkinan Liga 1 berubah jadi turnamen dan tanpa penonton.

Sebelumnya, Induk organisasi sepak bola Tanah Air, PSSI berencana menggelar turnamen jika Liga tidak bisa dilanjutkan. Tujuan turnamen pengganti ini untuk mengisi kekosongan sampai dengan kompetisi musim berikutnya bergulir.

Bila situasi Indonesia sudah mulai membaik, turnamen ini akan diselenggarakan pada September 2020.

"Secara pribadi, saya sudah bicara ke beberapa pemain tentang ini, soal kemungkinan format kompetisi berubah menjadi turnamen. Kami mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," kata Robert.

Saat ini, PSSI menyatakan status force majeure untuk kompetisi musim 2020 sejak Maret hingga Juni 2020. Sepanjang status ini segala aktivitas sepak bola Tanah Air dihentikan. Namun sejauh ini, PSSI belum memutuskan apakah nasib Liga 1 2020 akan berhenti dan digantikan turnamen.

PSSI masih menunggu masa status force majeure yang akan berakhir pada 29 Mei.

Meski begitu, keputusan PSSI itu pun bergantung pada ketetapan pemerintah. Jika sampai batas waktu tersebut tak asa tanda-tanda membaik, bukan tidak mungkin federasi bisa menghentikan total kompetisi jika pemerintah memperpanjang masa darurat COVID-19.

"Jika liganya berhenti, tentu saja stadion akan tutup, akan masih ada krisis di Indonesia. Bahkan tidak tertutup kemungkina turnamennya tidak akan tuntas," ujar pelatih yang memasuki musim kedua dengan Persib.

"Banyak yang mempertanyakan kepastian apakah liganya akan dilanjutkan atau tidak dan apa solusi terbaik untuk hal ini. Kami dapat kabar dari PSSI 27 Maret lalu, Liga akan dilanjutkan bulan Juli dan latihan akan dilaksanakan bulan Juli jika tidak adan lagi situasi emergency di Indonesia bulan Juli. Dan tentu saja itulah yang kita semua harapkan," kata sang mantan pelatih PSM Makassar itu.

Sejumlah negara di Eropa, seperti Inggris, Italia, dan Prancis membuka opsi menggelar pertandingan tanpa penonton. Hal ini tak lepas dari pandemi COVID-19 yang mulai mereda di beberapa negara tersebut. Tak jauh berbeda, di kawasan Asia, Korea Selatan dan Vietnam dikabarkan akan mengikuti langkah serupa agar bisa kembali memutar kompetisi domestiknya.

 

 

Sepak Bola Membawa Kegembiraan

Robert Alberts mengaku cukup senang melihat tanda-tanda sepak bola sejumlah negara kembali menggeliat.

"Saat ini kita semua tahu bahwa seluruh dunia mengalami krisis. Tapi kita juga sudah lihat, sudah ada pergerakan di Asia, Liga di Korea Selatan, Liga Vietnam sudah dimulai kembali. Di Eropa juga sama, Liga Bundles juga sudah dimulai kembali," katanya.

Pelatih asal Belanda tersebut optimistis Liga 1 di Indonesia bisa kembali digelar dalam waktu dekat. Dia juga berharap, Indonesia bisa segera menyusul negara yang sudah berangsur pulih dari serangan pandemi COVID-19. Kondisi itu membawa kabar gembira bagi kompetisi sepak bola Indonesia yang saat ini masih mati suri.

"Melihat dari itu juga Indonesia kemungkinan akan mengambil keputusan yang sama. Buat saya ini sangat logis untuk memulai liga lagi, tentu saja jika pemerintah sudah bilang tidak ada krisis lagi di Indonesia dan semuanya kembali normal dan pihak berwenang akan mendiskusikan lagi untuk hal tersebut," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya