Chiellini Kecam Keputusan Bonucci Tinggalkan Juventus Demi AC Milan

Giorgio Chiellini tidak setuju dengan keputusan Leonardo Bonucci tinggalkan Juventus.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2020, 05:00 WIB
Gaji Tertinggi di Juventus
8. Leonardo Bonucci: 6,5 juta euro per tahun. (AP/Alessandro Di Marco)

Liputan6.com, Jakarta Giorgio Chiellini mengkritik langkah Leonardo Bonucci pindah ke AC Milan dan menyebut keputusan yang dibuat koleganya itu tanpa logika sama sekali. Bonucci membuat keputusan mengejutkan pada musim panas 2017 lalu. Ia meninggalkan Juventus dan pindah ke klub rival, AC Milan.

Namun Bonucci gagal di Milan. Dan setelah satu musim, ia menjilat keputusannya sendiri dan balik kucing ke Juventus.

Chiellini ternyata mengaku tak setuju dengan keputusan koleganya tersebut. "Tahun-tahunnya di Milan berbeda, suatu pilihan yang tentu saja salah karena ia tidak dibuat berdamai dengan dirinya sendiri, oleh karena itu tidak dengan cara yang jelas," tulisnya dalam otobiografinya, Io, Giorgio, via Corriere dello Sport.

Leonardo Bonucci pernah mengungkapkan satu alasannya memilih meninggalkan Juventus dan membelot ke AC Milan. Ia mengaku merasa ia tak lagi terhubung dengan Bianconeri seperti sebelumnya.

"Leo terguncang karena seribu alasan. Saya menyesal karena semuanya terjadi dalam minggu-minggu ketika kami tidak bertemu satu sama lain," serunya.

"Saya yakin kalau itu terjadi di lain waktu saya akan [bisa] membuatnya berpikir untuk tinggal. Seperti [Antonio] Conte di bulan Juli 2014, mereka selalu pergi ketika saya tidak ada di sana."

 

Tanpa Logika

Giorgio Chiellini - Juventus
Bek Juventus Giorgio Chiellini berselebrasi bersama rekan setimnya, Gonzalo Higuain, usai mencetak gol ke gawang Parma pada pekan pertama Liga Italia di the Tardini stadium, Sabtu (24/8/2019). (AP Photo/Antonio Calanni)

Giorgio Chiellini juga menambahkan, ia mengaku gagal paham dengan keputusan Leonardo Bonucci kala itu. Ia mengaku akan bisa mengerti jika rekannya itu pindah ke Real Madrid.

Sebab Madrid memang klub yang sangat kuat. Di sisi lain, Milan masih dalam periode limbung saat itu.

"Dengan Leo saya berbicara bahwa semuanya sudah mapan ... sesuatu tanpa logika dari awal sampai akhir," cetusnya.

"Saya bisa mengerti jika ia pergi ke Real Madrid, tetapi ke Milan itu? Untungnya, takdir ingin semuanya kembali teratur."

Sumber: Corriere dello Sport

Disadur dari Bola.net (Penulis Dimas Ardi Prasetya, published 24/5/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya