Liputan6.com, Jakarta - Persija Jakarta bakal menarik dukungan kembali bergulirnya Shopee Liga 1 2020 jika PSSI tidak memenuhi tiga syarat.
Ketentuan pertama adalah kepastian melandainya kasus virus Corona di Indonesia. Persija enggan bertanding jika kondisi masih membahayakan.
"Oleh karena itu sebaiknya kick-off digelar bulan Oktober dan berpusat di Jawa," kata Direktur Olahraga Persija Ferry Paulus dikutip situs resmi klub.
Advertisement
"Jawa menjadi opsi karena dapat menggunakan transportasi darat dan mengurangi risiko penyebaran Covid-19 jika menggunakan pesawat. Tentunya hal ini diimbangi dengan protokol kesehatan yang baik," sambungnya.
Menurut Ferry, kompetisi seharusnya baru bergulir hanya ketika jumlah penderita Covid-19 di Indonesia menurun.
Syarat Lain
Syarat kedua dari Persija adalah peningkatan subsidi bagi klub. Sebab, klub tidak memiliki karena kompetisi diliburkan sejak Maret 2020.
Mempertimbangkan faktor ini, Persija berharap PSSI berkomunikasi dengan pemerintah untuk dapat mengurangi beban klub, di antaranya keringanan sewa stadion, relaksasi pajak, serta biaya pertandingan lainnya.
Syarat ketiga menyangkut kontrak. Persija ingin PSSI menemukan kesepahaman dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) terkait negosiasi ulang ikatan kerja pemain.
"PSSI harus dapat memastikan harus ada renegosiasi dengan pihak APPI. Jika tidak maka akan menyisakan masalah baru yang berkaitan dengan gaji pemain dan ofisial," tuturnya.
Advertisement
Rencana PSSI
PSSI memang mewacanakan untuk melanjutkan kompetisi pada September atau Oktober. Usulan tersebut dipaparkan dalam rapat virtual, Selasa (2/6/2020).
Otoritas tertingi sepak bola Indonesia itu mengklaim semua klub setuju untuk menggulirkan kembali liga dengan protokol kesehatan yang ketat.