London- Mantan kiper Chelsea, Robert Green tahu faktor penyebab Kepa Arrizabalaga melempem dan stagnan bersama The Blues. Dia pun mengungkapkan sebuah teori.
Ia menilai sang kiper terlalu kelelahan dan juga terbebani nilai transfernya sehingga performanya tidak kunjung stabil.
Baca Juga
Piala AFF 2024: Trio Bek Timnas Indonesia Jadi Kunci saat Lawan Filipina di Manahan
Pertandingan Terakhir di Grup B di Piala AFF 2024, Ketenangan dan Kesabaran Jadi Kunci Timnas Indonesia untuk Kalahkan Timnas Filipina
Pemilik JDT bertemu dengan Presiden FIFA, Jelaskan proyek Timnas Malaysia dan Dapat Dukungan dari Berbagai Aspek
"Kepa sangat bagus dalam memainkan kakinya. Namun saya rasa normal jika performanya menurun karena ia terlalu banyak bermain di musim lalu," kata Green kepada talkSPORT.
Advertisement
"Ia juga terbebani dengan label harganya, sehingga banyak yang mengira kemampuannya hanya segitu. Saya rasa seorang kiper masih bisa berkembang saat usianya sudah menginjak 25 tahun dan saya rasa Kepa juga bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Robert Green menyebut bahwa kiper asal Spanyol itu bisa menjadi kiper yang tangguh untuk Chelsea pada musim depan.
Pada 2018, Chelsea membuat keputusan yang mengejutkan. Mereka memecahkan rekor kiper termahal dunia dengan menebus Kepa dari Athletic Bilbao.
Namun, belakangan beredar rumor bahwa Kepa bakal didepak pada musim panas nanti. Itu diindikasiakn dengan keputusan Lampard mencadangkan Kepa.
Green percaya bahwa Kepa masih bisa sukses di Chelsea. "Kepa mendapatkan kontrak jangka panjang di Chelsea dan saya ingin melihatnya bertahan," tegasnya.
Menurut rumor yang beredar, Kepa tidak mau meninggalkan Chelsea pada musim panas ini. Ia ingin berjuang untuk meyakinkan Lampard bahwa ia kiper yang tepat untuk The Blues.
Teori
Green menyebut bahwa perjalanan karier Kepa Arrizabalaga mirip dengan situasi De Gea saat pertama kali gabung Manchester United. De Gea disebut sempat tampil buruk di awal kariernya di Old Trafford, namun ia berkembang menjadi salah satu kiper terbaik EPL saat ini.
"Situasinya Kepa mirip dengan bagaiman David De Gea mengawali karirnya di United."
"Pada awal, De Gea benar-benar hancur lebur. Namun berkat situasi yang berat itu, maka ia bisa menjadi salah satu yang terbaik dalam satu dekade terakhir."
Sumber: talkSPORT
Disadur dari: Bola.net (Serafin Unus Pasi, published 7/6/2020)
Advertisement