Polisi Ungkap Penyebab Kematian Pegulat Jepang Berdarah Indonesia, Telan Gas Beracun

Hana Kimura ditemukan tidak bernyawa di sebuah bangsal yang berada di Kota Tokyo, Jepang, 23 Mei 2020.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 03 Jul 2020, 19:20 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2020, 19:20 WIB
Hana Kimura (Instagram/ hanadayo0903)
Hana Kimura (Instagram/ hanadayo0903)

Liputan6.com, Tokyo - Polisi mengungkap penyebab kematian Hana Kimura. Gas beracun menjadi penyebab utama kematian pegulat wanita asal Jepang itu.

Hana Kimura ditemukan tidak bernyawa di sebuah bangsal yang berada di Kota Tokyo, Jepang, 23 Mei 2020. Dia meninggal dunia saat usianya masih 22 tahun.

Seperti Liputan6.com kutip dari Popculture, Departemen Kepolisian Metropolitan Joto mengatakan, Hana Kimura meninggal dunia akibat bunuh diri.

Hana, yang juga seorang presenter di acara talkshow Jepang, menenggak gas yang sangat beracun, hidrogen sulfida. Ini adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar, dan berbau seperti telur busuk

"Hana Kimura dilaporkan meninggal setelah menelan hidrogen sulfida. Dia mengambil nyawanya sendiri," bunyi pernyataan resmi Departemen Kepolisian Metropolitan Joto.

Namun, untuk menghormati keluarga Hana Kimura, yang juga punya darah Indonesia, kepolisian tidak mengungkapkan lebih jauh penyebab kematiannya.

Hana Kimura merupakan pegulat dua perusahaan gulat Jepang di Stardom World dan Sendai Girls Pro Wrestlin. Ia memulai karier di dunia gulat sejak berusia 18 tahun yakni pada 2015 lalu.

 

Saksikan Video Gulat di Bawah Ini

Karena Perundungan

Hana Kimura (Instagram/ hanadayo0903)
Hana Kimura (Instagram/ hanadayo0903)

Diberitakan sebelumnya, peristiwa kematian Hana Kimura karena perundungan online ini membuka mata banyak pihak. Salah satunya pemerintah Jepang. Wacana ini dikemukakan Menteri Komunikasi Jepang Sanae Takaichi pada Selasa (26/5/2020), seperti diwartakan Variety.

"Implementasi yang layak atas prosedur untuk membuka informasi tentang pelakunya sangat diperlukan, demi mencegah kekerasan online dan menyelamatakan korbannya," kata Sanae Takaichi.

Kasus Hana Kimura rupanya menjadi pendorong, sehingga Sanae merasa upaya pembahasan aturan anti-cyberbullying ini perlu dilakukan secara cepat.

 

Kicauan Terakhir

Sering mendapat perundungan online di media sosial Instagram memang menjadikan banyak selebriti tertekan. Tidak hanya di Jepang, di Indonesia maupun banyak negara pun banyak selebriti yang mengalaminya. Bahkan masyarakat pun sering mendapat perundungan online.

Pesan terakhirnya di Instagram, memperlihatkan fotonya bersama kucing. Dalam unggahannya, ia pun menuliskan keterangan, "Saya mencintai kalian, saya mohon hiduplah dengan umur panjang dan penuh kebahagiaan. Maafkan saya," ungkap Hana dalam media sosial Instagramnya @hanadayo0903, Sabtu (23/5/2020).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya