Bola Ganjil: The Death Match, Simbol Perlawanan Ukraina di Masa Teror Nazi

Simak cerita laga sepak bola antara wakil Ukraina dan Nazi Jerman yang bertajuk The Death Match.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 21 Sep 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2020, 15:00 WIB
Nazi
Laga sepak bola di bawah pendudukan Nazi. (Twitter)

Liputan6.com, Jakarta - Pertengahan September 1941, hanya tiga bulan setelah Wehrmacht (angkata bersenjata Nazi) menginvasi Uni Soviet, Jerman akhirnya menguasai Kiev melalui pengepungan berdarah yang berlangsung selama 72 hari.

Namun, Adolf Hitler tidak mau terlihat sebagai tirani kejam di mata penduduk lokal. Mereka mencoba menciptakan ilusi dengan menggelar berbagai event budaya, termasuk pertandingan olahraga.

Pada periode itu, Eks kiper Dynamo Kiev Nikolai Trusevich coba bertahan hidup dengan menjual korek api. Dia kemudian mendapatkan pekerjaan di pabrik roti dan mengajak beberapa mantan rekan setimnya.

Kebetulan, direktur pabrik Joseph Kordik gila sepak bola. Dia kemudian menyarankan Trusevich dan kawan-kawan untuk membentuk tim sepak bola. Berdirilah FC Start yang terdiri dari sembilan eks Dynamo Kiev.

Namun, ada juga pemain yang sempat memperkuat Spartak Odessa, Lokomotiv Kiev, dan berbagai klub lain. Tidak hanya mantan profesional, klub ini juga memiliki pemain dengan profesi seperti koki, penjaga, dan polisi.

Di sisi lain Kiev, klub bernama Rukh berdiri pada waktu hampir bersamaan. Georgi Shvetsov menjadi inisiator pendiri. Sadar kualitas mantan penggawa Dynamo Kiev, dia kemudian mengajak mereka bergabung. Namun, para pemain menolak karena tahu Shvetsov bekerja sama dengan Nazi.

Maka hadirlah dua klub dengan ideologi berbeda. Satu merupakan patriot dan lainnya simpatisan. Start dan Rukh pun kemudian melambangkan Ukraina dan Jerman.

Saksikan Videl Pilihan Berikut Ini

Di Bawah Intimidasi

Death Match
Pengumuman laga Start vs Flakelf. (Twitter)

Berbekal keunggulan skuat, Start menunjukkan dominasinya di lapangan meski jarang berlatih karena perang. Dokumentasi mencatat mereka menggelar tujuh laga pada Juni dan Juli 1942 melawan Rukh dan Sport, tiga klub militer Hungaria, tim dari artileri Nazi, dan tim kereta api Jerman. Start memenangkan seluruh laga, mencetak 37 gol, dan hanya kemasukan delapan kali.

Nazi tidak sudi dengan kenyataan ini. Mereka kemudian mendatangkan tim bernama Flakelf yang ketika itu diyakini tak terkalahkan.

Pertandingan berlangsung pada 6 Agustus 1942. Start tanpa kesulitan berjaya 5-1. Namun, Nazi tetap kesulitan menerima kekalahan dari lawan yang mereka anggap inferior. Nazi pun menggelar laga ulang dan mendatangkan pemain baru.

Laga berlangsung tiga hari kemudian. Start memimpin 3-1 di babak pertama. Pada jeda, pejabat militer Nazi masuk kamar ganti Start dan menyampaikan pesan mengancam. "Hanya tim Jerman yang bisa menang," katanya.

Intimidasi itu seakan berhasil karena Flakelf bisa menyamakan kedudukan. Tapi Start mencetak dua gol jelang laga berakhir dan membantah desakan penguasa.

Salah satu mitos menceritakan selebrasi penonton yang hadir. Mereka berteriak pesan anti-Nazi dan menyuarakan patriotisme. Bagi mereka ini bukan sekedar pertandingan sepak bola melainkan pertempuran Ukraina vs Jerman atau komunisme vs fasisme.

Cerita lain mengungkap mereka yang di stadion diam karena takut mendapat hukuman berat. Apa yang terjadi sesungguhnya mungkin di antara dua versi tersebut.

Penggawa Start Dihukum

Death Match
Monumen empat pemain sepak bola di luar Valeriy Lobanovskyi Dynamo Stadium. (Twitter)

Menyadari superioritas Start, Friedrich Rogausch yang dipercaya Nazi memimpin Kiev kemudian melarang digelarnya pertandingan untuk menghindari malu. Namun, Nazi bergerak di luar lapangan.

Pada 18 Agustus 1942, seluruh pemain Start dari pabrik roti ditangkap dengan alasan tidak jelas. Ternyata salah satu di antara mereka bekerja sama dengan polisi rahasia Uni Soviet, NKVD.

Nazi mendapat masukan dari intelejen Jerman Georgy Viatchkis. Informasi itu benar. Nikolai Korotkykh merupakan anggota aktif NKVD. Dia kemudian disiksa hingga terkena serangan jantung dan meninggal.

Setelah itu, pemain Start lain menerima nasib berbeda. Ada yang dihukum penjara, kerja paksa, dan dikirim ke kamp konsentrasi. Mayoritas dari mereka kemudian dieksekusi.

Nasib tragis tersebut membuat koran Izvestia menyebut pertandingan Start melawan Flakelf sebagai The Death Match pada 1943. Legenda lalu bermunculan terkaitnya.

Pada 1964, anggota Start mendapat medali kehormatan. Pejabat Uni Soviet lalu mendirikan monumen berupa patung empat pemain sepak bola di luar Valeriy Lobanovskyi Dynamo Stadium untuk mengenang kepahlawanan Start, tujuh tahun berselang.

Informan Uni Soviet?

Pertempuran Stalingrad (RIA Novosti / Creative Commons / Wikimedia)
Pertempuran Stalingrad (RIA Novosti / Creative Commons / Wikimedia)

Lalu apa alasan sebenarnya di balik hukuman yang diterima pemain Start? Jaksa penuntut hukum Jerman, Jochen Kuhlmann, yakin mereka dibunuh bukan karena hasil pertandingan. Sebab, ditemukan bukti tiga pemain berstatus anggota NKDV.

Ini sejalan dengan hipotesis lain. Pemain Start dikabarkan mengumpulkan informasi untuk dikirim ke mata-mata Uni Soviet bernama Anton Mayer. Dari situ Mayer memberi kabar kepada Joseph Stalin terkait rencana Hitler menyerang Stalingrad, kini bernama Volgograd.

Mengetahui itu, Stalin kemudian mempersiapkan kota untuk mempertahankan diri. Meledaklah Pertempuran Stalingard yang berlangsung sekitar lima bulan. Hasil di sana memainkan peran penting terhadap hasil Perang Dunia II. Kekalahan memaksa Hitler mengurungkan rencana menguasai Uni Soviet menjadi awal keruntuhan Nazi.

Terlepas kebenaran sebenarnya, The Death Match menjadi salah satu pertandingan sepak bola paling politis, penuh intrik, dan tersengit sepanjang sejarah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya