Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini semakin banyak petinju kelas berat yang sudah memutuskan pensiun ingin naik ring lagi. Namun dari sederet nama yang muncul ke permukaan, hanya Chris Byrd yang memilih tampil di kelas yang lebih ringan.
Mike Tyson bukan satu-satunya pensiunan tinju kelas berat yang berniat comeback di usia yang tidak muda lagi. Roy Jones Jr yang menjadi lawannya pada partai eksebisi di California, 28 November mendatang juga sama. Jones Jr sudah berusia 51 tahun atau tiga tahun lebih muda dari Tyson Si Leher Beton.
Baca Juga
Selain mereka berdua, Evander Hollyfield juga sempat melontarkan niat yang sama. Petinju yang kehilangan sebagian daun telinganya oleh gigitan Tyson itu juga tengah rajin mempersiapkan diri menghadapi duel amal.
Advertisement
Chris Byrd menambah panjang deretan mantan petinju kelas berat yang ingin comeback. Hanya bedanya, Byrd yang pernah dua kali menyandang sabuk juara dunia kelas berat justru mencari penantang di kelas ringan.
Semasa aktif di tinju profesionalo, Byrd mengaali karier dari kelas menengah super. Namun karena sulit menemukan lawan, Byrd memilih naik ke kelas berat yang memaksanya untuk meningkatkan bobot tubuhnya.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Nyaris Lumpuh
Kariernya terbilang sukses dengan hasil dua sabuk juara dunia. Byrd pernah mengalahkan petinju-petinju ternama seperti Vitali Klitschko, Evander Holyfield, dan David Tua. Dia mencatat rekor bertanding 47-5, 22 KO.
"Tidak ada yang mau melawan saya di kelas menengah, jadi saya memutuskan naik ke kelas berat dan saya membayarnya," ujar Byrd.
Belakangan Byrd menyesali keputusan ini. Sebab meningkatkan bobot tubuh untuk tampil di kelas berat berimbas kepada kesehatannya.
Selama 11 tahun dia harus menderita akibat perubahan berat badan yang drastis itu. Seiring bertambahnya usia, kakinya menopang berat badannya sehingga nyaris tidak bisa berjalan.
"Beberapa tahun lalu, saya bahkan tidak bisa menggerakkan kakiku. Rasa sakit di kakiku sangat parah sampai suatu hari saya sampai-sampai ingin memotongnya," beber Byrd.
"Saya harus membuat perubahan drastis dan pilihan dalam hidup untuk mendapatkan di mana saya berada saat ini," ujarnya.
Advertisement
Titik Balik
Titik balik dalam hidup Byrd berawal tiga tahun lalu, saat putrinya yang sudah bertunangan berniat untuk menikah. Kekhawatiran tidak bisa mendampingi putrinya menuju altar mendorongnya melakukan apa saja untuk memperbaiki kondisi kesehatannya. Byrd sama sekali tidak ingin melewatkan momen spesial tersebut.
Dia mulai mengatur pola makannya. Berhenti mengkonsumsi makana-makanan yang membuatnya alergi, seperti gandum, susu, dan gula. Dia beralih ke pola makan nabati.
Pertemuan yang tidak disengaja dengan ahli pengobatan herbal berbasis ganja belakangan sangat mendukung upaya diet Byrd. Perpaduan ini dengan cepat menghilangkan rasa sakit hebat yang dia rasakan di kaki kirinya dan kelelahan yang dia hadapi setelah pensiun dari tinju profesional.
Di awal tahun 2020, Byrd telah mencapai kembuhan sebesar 2/3 dari kondisi saat ini. Upaya ini kemudian bertemu dengan Aaron Cameron, direktur Club Q360 untuk memulai program penyembuhan penyakit neuropati-nya. Menurut Byrd, perawatan ini membawa kesembuhannya ke tingkat - menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan mobilitasnya.
Ingin Naik Ring Lagi
Setelah melewati terapi dan kombinasi pengobatan herbal dan kedokteran, Byrd akhirnya benar-benar pulih. Di usia 50 tahun, bobotnya kini hanya 73 kg atau jauh menurun dibanding saat masih bergala di kelas berat di mana berat badannya bisa melebihi 100 kg.
Merayakan perubahan besar yang telah dicapainya, baik dalam karier profesional maupun dalam transformasi pasca-karirnya yang dramatis dari kelas berat yang sedang berjuang menjadi kelas menengah, kini tidak ada yang bisa menghentikan Chris Byrd untuk kembali naik ke ring tinju lagi.
"Saya benar-benar ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa tidak ada kata terlambat untuk mencapai cita-cita Anda, dan mewujudkan impian Anda. Refleks saya sangat tajam, kekuatan saya fenomenal, dan saya lebih fokus daripada sebelumnya. Saya merasa saya ' Saya siap untuk kembali ke ring, dan dengan bantuan dan bimbingan Split-T Boxing, saya berharap dapat mewujudkannya."
Advertisement