Liputan6.com, Jakarta Sejarah baru dalam kesetaraan gender tersaji pada pertandingan Liga Champions yang mempertemukan Dynamo Kiev Vs Juventus, Kamis dini hari WIB (3/12/2020). Adalah Stephanie Frappart, yang mencatatkanya saat menjadi wasit yang memimpin jalannya laga tersebut.Â
Stephanie Frappart merupakan wanita pertama yang mendapat kepercayaan menjadi wasit utama di Liga Champions yang diikuti tim sepak bola pria. Sosoknya pun langsung menjadi topik perbincangan hangat mengingat selama ini belum pernah ada kejadian seperti ini di Liga Champions.Â
Advertisement
Sosok Frappart mungkin cukup asing bagi telinga pada pencinta sepak bola dunia. Namun kiprahnya sebagai korps baju hitam sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Wanita asal Prancis itu mulai menjalani profesi sebagai wasit sejak 2011 dengan memimpin pertandingan di Championnat National.
Karier Frappart terus menanjak sejak saat itu. Lama berkiprah di divisi tiga sepak bola pria di Prancis, Frappart kemudian naik kelas ke Ligue 2 dan Ligue 1. FIFA juga menugaskan Frappart di Piala Dunia Wanita 2019 dan mendapat kesempatan memimpin laga final atara Amerika Serikat vs Belanda.Â
Wanita berusia 36 tahun itu juga menjadi wasit pwanita pertama yang mendapat kesempatan memimpin kompetisi sepak bola pria Piala Super Eropa antara Liverpool melawan Chelsea.
Â
Â
Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Wasit Berlisensi FIFA dari Indonesia
Di tengah pamor Frappart yang semakin meroket, kehadiran wanita sebagai pengadil lapangan sebenarnya bukanlah hal yang baru. Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia juga banyak Kartini-Kartini yang menekuni profesi sebagai wasit, bahkan hingga mampu mengantongi lisensi dari FIFA.Â
Dua tahun lalu, PSSI sempat memperkenalkan sosok Deliana Fatmawati Kaban. Lewat laman resminya, PSSI menyebut wanita berdarah Batak Karo itu telah mengantongi lisensi FIFA pada tahun 2017 dan menjadi perrempuan Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan predikat tersebut.Â
Berkat lisensi itu, Deliana dianggap layak memimpin laga internasional yang didaftarkan ke FIFA.Â
Deliana mengaku telah lama jatuh cinta kepada sepak bola. Awalnya dari sekedar menonton pertandingan, hingga sempat menjadi pemain saat duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).Â
Lama kelamaan, hobi yang ditekuninya itu ditekuninya sebagai profesi. Sebelum banting setir menjadi wasit, Deliana juga sempat membela timnas sepak bola wanita Indonesia dalam level U-17.
Berposisi sebagai kiper, Deliana dua kali mewakili timnas wanita dalam ajang futsal di SEA Games 2011 dan 2013. Tak hanya itu, dia ternyata juga pernah membela Timnas Hoki pada SEA Games 2015 lalu.
Â
Advertisement
Tantangan yang Dihadapi
Menurut Deliana, menajdi wasit punya tantangan tersendiri. Namun hal itu tidak membuatnya ciut. Tantangan yang dihadapi sebagai pengadil lapangan justru menjadi motivasi baginya untuk belajar.Â
"Seorang wasit harus bisa memutuskan sesuatu hanya dalam hitungan beberapa detik. Inilah yang perlu dipahami banyak insan sepak bola," ujar Deliana seperti dilansir dari situs PSSI.Â
"Sudut pandang wasit tidak seluas penonton di tribun, atau sebanyak yang penonton saksikan di TV."
Â
Sisi Lain Deliana
Di luar lapangan hijau, Deliana juga aktif di media sosial. Pemilik akun Juniorkaban20 itu memiliki puluhan ribu followers. Dari sejumlah unggahannya, Deliana tampak menyukai kegiatan outdoor.
Sejumlah momen-momen spesial saat berada di alam bebas, mewarnai perwajahan media sosial Deliana. Mulai dari yang bernuansa pegunungan, hutan, hingga tepi laut dan tebing berbatu.Â
 Â
Advertisement