PBSI Ingin Jadikan Bulutangkis Olahraga Industri

Menjadikan bulutangkis sebagai olahraga yang punya nilai industri menjadi salah satu program Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 04 Feb 2021, 22:18 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2021, 16:00 WIB
Agung Firman Sampurna
Ketua Umum PBSI 2020-2024, Agung Firman Sampurna. (PBSI)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadikan bulutangkis sebagai olahraga yang punya nilai industri menjadi salah satu program Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna. Hal itu dikatakan dalam webinar bersama SIWO PWI Jaya bertajuk 'Mengupas Visi Misi Agung Firman Sampurna'.

Agung mengatakan, bulutangkis penting menjadi industri untuk menunjang prestasi atlet. Menurutnya, Atlet akan termotivasi berprestasi jika bulutangkis tak hanya sekadar memberikan kebanggaan.

"Kalau kita ingin prestasi di puncak dan berkesinambungan, mereka (atlet, red) harus profesional. Ini harus jadi industri. Menjadi profesi yang layak," kata Agung.

Agung menambahkan, demi menciptakan industri bulutangkis, PBSI juga berusaha mengubah tata kelola organisasi dan pola sponsor. Menurut Agung, PBSI mencoba menggunakan metode sponsor corporate branding.

Agung berharap metode itu bisa menguntungkan kedua belah pihak, baik PBSI maupun perusahaan yang berniat menjadi sponsor. Agung juga mengatakan, PBSI kini terbuka kepada perusahaan mana pun yang ingin masuk sebagai sponsor.

"Kolaborasi yang dibuat harus dilandasi rasa hormat. Tidak bisa tercipta perasaan bahwa saya yang ongkosin kamu," kata Agung.

Saksikan Video Bulutangkis di Bawah Ini


Berkomunikasi dengan Otoritas

Ketua PBSI, Agung Firman Sampurna
Ketua PBSI, Agung Firman Sampurna, dalam kunjungan ke Pelatnas PBSI Cipayung, Selasa (2/2/2021). (PBSI)

Lebih lanjut, Agung mengatakan, beberapa pihak baik BUMN maupun swasta sudah berkomunikasi dengan PBSI. Sayangnya, situasi pandemi covid-19 menjadi rintangan untuk menyelenggarakan turnamen.

Saat ini, kata Agung, PBSI sedang berkomunikasi dengan otoritas terkait agar turnamen bisa digelar.

"Sejumlah BUMN dan swasta sudah berkomunikasi dengan saya. Permasalahannya, bisa diselenggarakan tidak. Kami masih berkomunikasi dengan otoritas, kalau boleh seperti apa," kata Agung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya