Pernyataan Resmi BWF soal Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

Atlet-atlet Indonesia yang batal berlaga di All England 2021 meminta BWF bertanggung jawab.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 18 Mar 2021, 16:46 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 09:15 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon - All England 2021
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon saat tampil di babak pertama All England 2021, Rabu, 17 Maret. (foto: BWF-limited acces)

Liputan6.com, Jakarta Tim Indonesia batal bertanding di All England 2021. Hendra Setiawan dan kawan-kawan terpaksa mundur karena terbentur protokol kesehatan di Inggris pada era pandemi virus Corona COVID-19.

Mengenai hal ini, BWF selaku induk organisasi bulutangkis dunia telah mengeluarkan rilis pada Rabu (17/3/2021).

Seperti apa bunyinya?

 

Pernyataan resmi BWF
Pernyataan resmi BWF mengenai terganjalnya tim Indonesia di All England 2021 (BWF)

Federasi Badminton Dunia (BWF) mengkonfirmasi kalau sejumlah pemain dan ofisial tim dari Indonesia telah dihubungi oleh unit test dan trace (pelacakan) UK Goverment's National Health Services (NHS) dan diminta untuk menjalani isolasi mandiri secepatnya. Sesuai dengan aturan pemerintah Inggris, seluruh tim harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak tanggal mereka tiba dengan penerbangan setelah salah seorang penumpang dalam perjalanan mereka dinyatakan positif COVID-19.

Seluruh pemain Indonesia tidak dapat tampil pada kompetisi saat ini dan babak lanjutan turnamen dan ditarik dari Yonex All England Open 2021.

Meski kami sangat meyayangkan kejadian ini, BWF dan Badminton Inggris akan tetap mengikuti protokol yang diterapkan oleh pemerintah Inggris dan otoritas kesehatan lokal untuk menjamin keselamatan seluruh peserta.

Hasil hari ini akan tetap dipertahankan dan hasil drawing juga tidak akan berubah. Seluruh jadwal lawan pada babak berikutnya akan diberikan kemenangan WO.

 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Menimbulkan Tanda Tanya

Jonatan Christie - All England 2021
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengalahkan Kunlavut Vitidsarn dari Thailand pada babek pertama All England 2021 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Rabu, 17 Maret. (foto: BWF-limited acces)

Seperti diberitakan sebelumnya, tim bulu tangkis Indonesia harus mundur dari All England karena saat penerbangan dari Istanbul, Turki, ke Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3/2021) lalu, ada satu penumpang yang terkena Covid-19.

Namun, tim Indonesia tidak diberi tahu siapa penumpang yang positif Covid-19 dan dari mana asalnya. Sesuai regulasi Pemerintah Inggris, jika berada satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.

"Sehingga tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre," kata Manajer Tim Indonesia Ricky Soebagdja dalam rilis PBSI yang diterima Liputan6.com, Kamis pagi, 18 Maret.

 

Atlet Kecewa

Keputusan tersebut sangat mengecewakan atlet bulu tangkis Indonesia. Mereka menuntut Federasi Bulu Tangkis Dunia atau BWF bertanggung jawab atas hal ini.

"@bwf.official must be responsible!," tulis Melati Daeva Oktavianti di akun Instagramnya @melatidaeva.

Gagal tampil di All England membuat Melati dan pasangannya Praveen Jordan tidak bisa mempertahankan gelar juara ganda campuran.

Tak hanya Melati, pernyataan BWF harus bertanggung jawab juga dilontarkan pebulu tangkis Indonesia lainnya. Mereka antara lain Jonatan Christie, Greysia Polii, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Fajar Alfian, dan Apriyani Rahayu.

"Must be responsible !!!!!!!! UNFAIR !!!! @bwf.official," kata Fajar Alfian di akun Instagram @fajaralfian95.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya