Piala Menpora 2021, Jalan Terjal Menuju Kompetisi di Tengah Pandemi

Colok-mencolok hidung jadi benteng pertama cegah virus Covid-19 tembus Piala Menpora 2021.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 08 Apr 2021, 04:30 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2021, 04:30 WIB
Protokol Kesehatan di Stadion Manahan Solo
Petugas menyemprotkan disinfektan sebelum dimulainya pertandingan antara Persikabo 1973 melawan Arema FC pada ajang Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (21/3/2021). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Status WhatsApp Hanif Marjuni dalam beberapa hari terakhir menyajikan pemandangan yang bikin ngilu. Dalam foto yang diunggahnya, tampak Media Corporate and Public Relation Manager PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) itu tengah duduk di kursi dengan kepala sedikit mendongak.

Di depannya berdiri seseorang dengan pakaian APD lengkap. Salah satu tangannya lantas terlihat memasukkan batang kecil ke bagian hidung Hanif. Hanif tampak terpejam, entah menahan sakit atau geli. "Colok terus," tulis Hanif Marjuni dalam keterangan fotonya.

Sejak Piala Menpora bergulir 21 Maret lalu, pemandangan seperti ini kerap dipertontonkan Hanif lewat status Whatsapp-nya. Posenya memang tidak persis sama. Tapi yang pasti, Hanif selalu terlihat meringis menahan benda mirip cotton bud yang dimasukkan ke lubang hidungnya.

"Sembilan kali beruntun bro," cerita Hanif kepada Liputan6.com lewat WhatsApp, Kamis (30/3/2021).

"Saya setiap hari pindah kota melulu, jadi menyesuaikan dengan pertandingan," ujarnya lagi.

Hanif bekerja di PT Liga Indonesia Baru atau LIB yang merupakan operator kompetisi sepak bola di bawah naungan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pada Piala Menpora 2021, mereka mendapat kepercayaan sebagai organizing committee (OC). Turnamen pramusim ini adalah kejuaraan sepak bola pertama yang mendapat 'restu' dari pemerintah di era pandemi virus Corona Covid-19.

Berbeda dari turnamen maupun kompetisi yang pernah digelar PT LIB sebelumnya. Piala Menpora 2021 menerapkan berbagai aturan ketat demi menjaga keselamatan peserta dan penyelenggara.

Salah satunya kewajiban menjalani ritual 'colok-mencolok' seperti Hanif!

Namanya tes rapid antigen. Ini, salah satu metode ampuh dalam mendeteksi dini penyakit COVID-19. Hasilnya memang tidak seakurat tes PCR, tapi swab antigen sudah umum digunakan di berbagai tempat, termasuk bandara. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS, dalam laman resminya menyatakan, tes rapid antigen dapat dilakukan pada semua orang alias tidak mengenal usia.

Berbeda dengan rapid antibodi yang menggunakan sampel darah, rapid antigen membutuhkan sampel lendir yang diambil dari hidung. Caranya dengan memasukkan alat khusus berbentuk lidi yang dibalut kapas di bagian ujungnya ke rongga hidung. Hasilnya kemudian dilarutkan ke dalam reagen yang selanjutnya diteteskan ke lempengan khusus yang memiliki indikator penanda reaktif atau non reaktif.

"Rasanya linu, air mata menetes terus," ujar Hanif menggambarkan pengalaman barunya itu.

Tidak hanya ofisial, seluruh yang terlibat dalam pertandingan juga wajib menjalani uji usap tersebut. "Pemain dan klub malah jam 9 pagi, jadi kalau ada yang terindikasi jam 12 enggak bisa masuk stadion. Media juga antigen, kami yang membiayai," ujar Hanif menjelaskan.

Kasatgas Covid-19 Piala Menpora 2021, Sudjarno seperti dilansir dari situs resmi LIB menjelaskan, tes antigen memang menjadi syarat wajib sebelum masuk ke stadion. Menurut Sudjarno, sejak laga pembuka yang mempertemukan Arema FC vs Persikabo 1973, Minggu (21/3), pihaknya konsisten untuk menerapkan tes swab antigen pada orang-orang yang terlibat dalam satu pertandingan.

“Semua diwajibkan. Bukan melulu pada pemain, pelatih, dan perangkat pertandingan. Personel lain seperti petugas ambulan, ballboy, fotografer, hingga petugas teknis pembantu siaran televisi, wajib menjalani tes swab antigen,” kata Sudjarno, Senin (29/3). "Ini kami lakukan agar ketika pertandingan digelar, kondisinya aman. Tidak ada kekhawatiran bagi pelaku di lapangan,” tambahnya.

Rapid antigen hanyalah satu dari sederet ritual baru yang harus dijalankan selama Piala Menpora 2021. Masih banyak aturan lain yang merepotkan, termasuk kewajiban memakai masker dan menjaga jarak.

Kecuali pemain dan wasit yang ada di lapangan, pelatih, tim medis, hingga penghuni bangku cadangan juga diminta untuk tetap mengenakan penutup mulut. Jumlah personel yang berada di stadion juga dibatasi, maksimal 299 orang. Sementara suporter yang menjadi ruh sepak bola Indonesia harus mengalah. Mereka tidak boleh hadir di stadion dan hanya bisa mendukung dari rumah saja. Menyaksikan perjuangan tim kesayangannya lewat siaran langsung di Indosiar dan Vidio.

Protokol Kesehatan di Stadion Manahan Solo
Anak gawang menyemprotkan disinfektan sebelum pertandingan antara Persikabo 1973 melawan Arema FC pada ajang Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (21/3/2021). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Saksikan Juga Video Menarik di Bawah Ini

Melawan Covid-19

Di era pandemi Covid-19, protokol kesehatan merupakan elemen baru yang wajib diperhatikan dalam menjalankan agenda olahraga. Bukan hanya di Indonesia, tapi di luar negeri juga.

Di 5 liga top Eropa contohnya. Setiap pemain maupun ofisial yang akan bertanding juga diwajibkan menjalani pemeriksaan Covid-19. Bagi yang dinyatakan positif tidak akan diizinkan untuk bertanding. Sebaliknya, pemain yang bersangkutan harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari kedepan.

Kebijakan yang sama juga masih terus berlangsung di ajang MotoGP. Bukan sebagai pelengkap saja, protokol kesehatan kini menjadi bagian penting yang justru mampu menjegal langkah atlet. Musim lalu, legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi harus absen dua seri karena dinyatakan positif Covid-19.

Baru-baru ini, tim bulutangkis Indonesia juga harus angkat kaki dari All England hanya karena kebetulan terbang satu pesawat dengan salah seorang penumpang yang terjangkit Covid-19. Aturan protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah Inggris tidak bisa diganggu gugat sama sekali. Meski hasil tes menunjukkan seluruh pemain negatif Covid-19, mereka tetap diwajibkan menjalani isolasi.

Di Indonesia, protokol kesehatan juga terbilang keramat di era pandemi. Namun membiarkan sepak bola diam terlalu lama bukan pilihan yang tepat. Menurut Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, sangat banyak yang dikorbankan bila PSSI tidak berani mencoba menggulirkan kompetisi di tengah pandemi.  

"Banyak orang yang menggantungkan rezeki di sektor sepak bola seperti pemain, pelatih panpel, dan lain-lain," kata mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 itu. "Karena dengan adanya kompetisi pembinaan akan terjadi dan muaranya ke timnas Indonesia juga," beber Indra menambahkan. 

Jalan Berliku di Tengah Pandemi

PS Sleman vs Persebaya Surabaya
Gelandang PS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan (kedua dari kiri) berusaha menghadang tendangan bek Persebaya Surabaya, Rizky Ridho Ramadhani dalam laga Grup C Piala Menpora 2021 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (7/4/2021). PS Sleman menang 1-0 atas

Piala Menpora 2021 telah berlangsung sejak 21 Maret lalu. Turnamen pramusim ini diikuti oleh 17 klub yang terbagi dalam empat grup. Pertandingan babak penyisihan digelar di tempat yang berbeda-beda.

Grup A yang dihuni PSIS Semarang, Barito Putera, Arema FC, dan Persikabo 1973 bermain di Stadion Manahan, Solo. Sementara Grup B dengan peserta PSM Makassar, Bhayangkara Solo FC, Borneo FC, dan Persija Jakarta berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kemudian Grup C diisi Madura United, Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, Persik Kediri, dan PSS Sleman bermain di Si Jalak Harupat, Bandung. Sedangkan Grup D dengan peserta Persiraja Banda Aceh, Persib Bandung, Bali United, dan Persita Tangerang bermain di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

"Adanya turnamen pramusim Piala Menpora ini menjadi serangkaian jalan panjang berliku dari federasi dalam meminta izin penyelenggaraan pertandingan sepak bola," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat manager's meeting, 8 Maret lalu seperti dilansir dari situs Liga Indonesia Baru (LIB). 

Sejak pandemi virus Corona Covid-19 menghampiri Indonesia pada bulan Maret lalu, segala sendi kehidupan di Tanah Air memang berubah drastis. Keramaian dibatasi untuk menekan penyebaran penyakit baru tersebut. Perekonomian terganggu. Sepak bola mati suri. Kompetisi Liga 1 dan Liga 1 musim 2020 terpaksa dihentikan dan akhirnya dibatalkan karena tak mendapat izin dari pemerintah.

Iwan menjelaskan, pihaknya perlu menjalani empat kali pemaparan dan dua kali rapat koordinasi sebelum akhirnya mendapat lampu hijau menggelar Piala Menpora 2021. PSSI tentu tidak ingin insiden pembatalan uji coba timnas pada awal Maret 2021 terulang. Saat itu, timnas batal bertanding melawan Tira Persikabo di Stadion Madya, Jakarta, karena belum mengantongi izin dari kepolisian.

Menurut Ketua OC Piala Menpora 2021, Akhmad Hadian Lukita, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), turnamen pramusim Piala Menpora 2021 merupakan tantangan bersama dalam penerapan protokol kesehatan. "Mari kita buktikan kepada publik bahwa aktivitas sepak bola tidak menjadi kekawatiran baru terhadap laju angka pandemi Covid-19," kata Akhmad Hadian.

"Untuk itu, video simulasi protokol kesehatan di pertandingan sepak bola sudah kita siarkan ke masyarakat. Begitu juga dengan rekan-rekan di klub yang sudah menunjukkan contoh kongretnya, yakni latihan internal dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," katanya menambahkan.  

 

Terlihat Menjanjikan

Pada 25 Maret lalu, Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo, secara mendadak menyambangi venue Piala Menpora 2021, Stadion Mahanan Solo. Orang nomor satu di korps Bhayangkara itu hadir bersama Menpora, Zainuddin Amali, Ketua PSSI, Iwan Bule, dan Walikota Solo,Gibran Rakabuming Raka.

Kapolri juga ikut protokol dengan menjalani tes antigen sebelum memasuki stadion. Setelah melihat langsung upaya penyelenggara dalam menjalankan komitmen yang telah disepakati sebelumnya. 

"Saya sengaja meninjau langsung pertandingan Piala Menpora dengan maksud untuk mengetahui secara faktual. Kita tengok langsung dan Alhamdulillah pelaksanaan kegiatan kali ini sesuai dengan komitmen awal dan bagaimana pertandingan dilaksanakan dengan melaksanakan protokol kesehatan," kata Kapolri Listyo di sela-sela kunjungannya ke Stadion Manahan, dikutip dari laman resmi PSSI.

Kapolri menambahkan, protokol kesehatan berjalan rapi. Pemeriksaan sudah dilakukan mulai dari pintu masuk. "Terus swab, diberikan gelang, dan di dalam saya lihat aturannya di bangku cadangan dan siap untuk menjadi pemain pengganti pakai masker," ujar Kapolri Listyo menambahkan.

"Ini adalah penilaian yang bagus sesuai dengan yang kami harapkan. Tentunya ini akan jadi penilaian kami terkait perjalanannya. Kalau tertib kami akan bicarakan kembali soal persiapan Liga 1 dan Liga 2 yang memang ditunggu-tunggu klub dan suporter," ujar Kapolri Listyo memberi harapan .

Piala Menpora 2021 telah menyelesaikan babak penyisihan grup. Delapan tim sudah dipastikan melaju ke babak perempat final, yakni Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Persib Bandung, Persija Jakarta, Barito Putera, Bali United, PSM Makassar, PSIS Semarang. Selanjutnya pertandingan bakal menggunakan sistem gugur atau knock out di tiga tempat berbeda. Stadion Kanjuruhan, Malang bakal menggelar dua laga. Dua lagi berlangsung di Maguwoharjo, Sleman, dan Si Jalak Harupat, Bandung.

Turnamen ini dijadwalkan berakhir pada 25 April mendatang. Artinya, masih banyak laga yang bakal tersaji. Protokol kesehatan, termasuk colok-mencolok hidung yang dialami Hanif tidak boleh kendur. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya