Liputan6.com, Canberra - Seorang guru di Marsden State High School, Logan City, Australia, menuai kontroversi setelah diduga mengidentifikasi dirinya sebagai kucing dan menunjukkan perilaku aneh di depan siswa. Kejadian ini memicu kekhawatiran para orang tua hingga mendapat perhatian dari Departemen Pendidikan Queensland.
Menurut laporan media Australia, guru tersebut meminta para siswa memanggilnya "Ms. Purr", bahkan dikatakan mendesis, menggeram, dan menjilat tangan sendiri seperti kucing.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman Oddity Central, Sabtu (23/2/2025), perilaku sang guru menjadi sorotan setelah foto dirinya beredar di media sosial. Dalam foto tersebut, ia terlihat mengenakan headband berbentuk telinga kucing dan sebuah lanyard bertuliskan "purr" saat mengajar di kelas. Hal ini semakin menambah kekhawatiran orang tua tentang kelayakan perilaku guru tersebut.
Advertisement
Salah satu orang tua mengaku putrinya pernah diminta mengeong untuk mendapatkan permen lolipop, sementara yang lain mengatakan guru itu menggeram jika siswa tidak memperhatikannya.
"Dia memaksa anak-anak memanggilnya Miss Purr dan akan mendesis serta menggeram jika mereka tidak mendengarkan," ujar seorang orang tua kepada The Courier-Mail.
"Dia duduk di kelas dan menjilat tangannya sendiri. Ini benar-benar menjijikkan. Sesuatu harus dilakukan terhadapnya."
Tanggapan dari Departemen Pendidikan
Keluhan serupa juga ramai di media sosial. Seorang orang tua menulis di Facebook: "Sangat mengecewakan bahwa sistem pendidikan yang kita percayakan untuk mendidik anak-anak kita justru memiliki guru yang berperilaku seperti ini."
Kontroversi ini dengan cepat menyebar dan menarik perhatian Departemen Pendidikan Queensland. Dalam pernyataannya, mereka menegaskan bahwa pihak sekolah menyadari keluhan orang tua dan sedang menangani masalah ini.
"Guru harus memegang standar profesionalisme dan etika tertinggi. Perilaku seperti ini tidak dapat diterima di sekolah negeri Queensland," bunyi pernyataan dari Departemen Pendidikan.
Advertisement
Membantah Tuduhan
Di tengah meningkatnya kontroversi, guru yang tidak disebutkan namanya itu membantah seluruh tuduhan. Ia mengklaim bahwa julukan “Miss Purr” diberikan bukan karena identitas sebagai kucing, melainkan karena inisial namanya adalah P.R.R.
Namun, laporan terbaru dari Courier-Mail mengungkap bahwa guru tersebut tidak lagi mengajar di sekolah tersebut, meskipun mendapat dukungan dari rekan guru dan serikat guru. Hingga kini, belum ada kejelasan apakah ia mengundurkan diri atau diberhentikan oleh pihak sekolah.
