Ada JP Morgan di Balik European Super League

JP Morgan telah berinvestasi awal senilai 3,5 miliar euro atau sekitar Rp 61,37 triliun untuk membantu mendirikan European Super League.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Apr 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi sepak bola
Ilustrasi Sepak Bola. (Photo by Emilio Garcia on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - JP Morgan Chase & Co membiayai European Super League atau Liga Super Eropa yang sudah memicu pergolakan terbesar sepak bola Eropa. Liga ini telah menuai kritik keras dari penggemar, liga domestik, hingga politikus.

Bank investasi Amerika Serikat (AS) itu berinvestasi awal senilai 3,5 miliar euro atau sekitar Rp 61,37 triliun (asumsi kurs 1 euro terhadap rupiah di kisaran 17.467). Dana itu untuk membantu mendirikan European Super League.

Total investasi diperkirakan senilai 4 miliar euro setelah pembayaran dan pengeluaran tambahan, menurut seseorang yang mengetahui hal tersebut. Sumber menyebutkan investasi yang saat ini dibiayai JP Morgan dapat ditawarkan kepada investor pada kemudian hari.

Sejumlah klub kaya di dunia, termasuk Manchester United dan Real Madrid akan melepaskan diri dari Liga Champions UEFA yang bergengsi dan membentuk liga super sendiri. Ada sejumlah klub yang mendaftar, antara lain enam dari Inggris, tiga Italia, dan tiga Spanyol.

Bersama 15 tim permanen, lima lainnya akan memenuhi untuk ambil bagian. Klub tersebut telah teken perjanjian yang mengikat untuk berkomitmen tetap menjadi bagian dari European Super League selama beberapa tahun.

Menurut sumber yang mengetahui perjanjian itu, hal tersebut yang menjadi pendorong utama di balik investasi JP Morgan. Pembiayaan dari JP Morgan telah ditetapkan dengan tingkat bunga antara 2-3 persen, dan ditetapkan dalam jangka waktu 23 tahun.

Mengutip laman Al Jazeera, Selasa (20/4/2021), juru bicara JP Morgan enggan berkomentar. European Super League tidak merespons tepat waktu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Peran JP Morgan di Dunia Olah Raga

ilustrasi Sepak Bola
ilustrasi Sepak Bola (Liputan6.com/Abdillah)

European Super League akan menjadi perombakan terbesar bagi sepak bola Eropa sejak pembentukan Liga Champions pada 1955. Tapi Liga Inggris, Spanyol, maupun Italia, badan pengatur di Eropa, FIFA, serta penyelenggara Liga Champhions mengancam klub dengan tindakan hukum dan bahkan pengusiran dari liga domestiknya.

Sementara itu, hubungan JP Morgan dalam kesepakatan penting di olahraga juga sudah berlangsung hampir 20 tahun. Pada 2003, JP Morgan menjadi konsultan keluarga Glazer mengenai pembelian saham MU.

Kemudian berlanjut pada penawaran umum perdana MU hampir satu dekade kemudian. MU adalah klub yang telah mendaftar sebagai anggota pendiri European Super League. Vice Chairman Ed Woodward adalah mantan bankir JP Morgan.

Dalam beberapa tahun terakhir, bank juga memberikan konsultasi kepada Rocco Commisso, pemilik dari Mediacom LLC tentang pembelian tim Serie A Fiorentina, dan miliarder AS Dan Friedkin mengenai pengambilalihan AS Roma.

Selain itu, membantu Inter Milan dan AS Roma menjual obligasi, serta pengumpulan dana untuk Real Madrid. Dana tersebut untuk memperbaharui Stadion Santiaga Bernabeu.

"Saya tidak terkejut bahwa bank seperti JP Morgan sedang mempersiapkan aktivitas olahraga Eropa,” ujar Nikhil Bahel dari grup investasi olahraga Elysian Park Ventures.

Dampak Pandemi COVID-19

Ilustrasi Sepak Bola
Ilustrasi Sepak Bola (Photo by Isaiah Rustad on Unsplash)

Bahel menuturkan, dampak pandemi COVID-19 telah membuat banyak tim dan liga terpapar secara finansial. "Menurut saya, ada realisasi di sini di Eropa, model pembiayaan saat ini untuk badan-badan ini perlu kembali ditinjau," kata dia.

Peran bank investasi AS itu dinilai sangat penting karena memberikan perlindungan keuangan untuk mempertaruhkan hak siar yang dijamin miliaran euro sehingga klub berusaha dapat memperoleh pendapatan lebih besar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya