Kiprah Indonesia di Olimpiade : Berjaya Lewat Bulutangkis

Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai kurang dari dua minggu lagi. Indonesia mengirim 28 atlet untuk Olimpiade kali ini.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 16 Jul 2021, 10:30 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 10:30 WIB
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, merebut medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, pada partai final di Riocentrio, Rabu (17/8/2016) WIB. (AFP/Goh Chai Hin)

Liputan6.com, Jakarta Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai kurang dari dua minggu lagi. Indonesia mengirim 28 atlet untuk Olimpiade kali ini.

Sebanyak 28 atlet itu akan berkompetisi di delapan cabang olahraga (cabor). Delapan cabor itu adalah bulutangkis, menembak, dayung, selancar, angkat besi, atletik, panahan, dan renang.

Bulutangkis menjadi cabor dengan jumlah atlet terbanyak yakni 11. Maklum, cabor tepok bulu adalah salah satu prioritas Indonesia untuk meraih medali emas di Olimpiade.

Menengok sejarah, Indonesia pertama kali meraih medali emas di Olimpiade dari cabang bulutangkis. Itu terjadi pada Olimpiade Barcelona 1992 lewat Susi Susanti dan Alan Budikusuma.

Bulutangkis juga menjadi cabang penyumbang medali terbanyak untuk Indonesia yakni 19. Di belakangnya, ada angkat besi dengan 12 medali, dan panahan satu medali.

 

Saksikan Video Olimpiade di Bawah Ini

Pertama Ikut 1952

Medali Olimpiade Tokyo 2020
Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diumumkan kepada publik saat seremoni untuk merayakan momen satu tahun jelang Olimpiade di Tokyo, Rabu (24/7/2019). Medali yang didesain Junichi Kawanishi itu berdiameter 85 mm dan dihiasi gambar dewi Yunani, Nike serta logo Olimpiade. (Behrouz MEHRI/AFP)

Indonesia pertama kali mengikuti Olimpiade pada tahun 1952 di Helsinki, Finlandia. Ketika itu, hanya ada tiga atlet yang dikirim ke Finlandia untuk berkompetisi.

Indonesia sempat absen di dua edisi Olimpiade yakni Tokyo 1964 dan Moskow 1980. Di Tokyo, Indonesia absen karena kontroversi Games of The New Emerging Force (Ganefo).

Ganefo digagas Presiden Soekarno sebagai tandingan Olimpiade dan diselenggarakan di Jakarta. Akibatnya, Indonesia pun dilarang tampil di Tokyo.

Sementara itu, pada Olimpiade di Moskow, Rusia (Uni Soviet ketika itu) Indonesia absen karena mengikuti boikot yang dipimpin Amerika Serikat. Ketika itu, sebanyak 66 negara memboikot Olimpiade karena perang Soviet-Afghanistan.

Momen Seoul 1988 dan Barcelona 1992

Jelang Kejuaraan Dunia BWF 2015
Mantan pebulutangkis nasional Alan Budikusuma dan Susi Susanti foto bersama pada acara jamuan makan malam jelang Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (8/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Kendati telah ikut sejak 1952, Indonesia baru pertama kali meraih medali pada Olimpiade Seoul 1988. Indonesia meraih medali perak lewat trio Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani lewat cabang panahan beregu putri.

Momen puncak Indonesia terjadi di Olimpiade Barcelona 1992. Susi Susanti dan Alan Budikusuma berhasil mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia.

Susi meraihnya dari cabang bulutangkis tunggal putri. Sementara, Alan sukses merengkuh medali emas di cabang bulutangkis tunggal putra.

Berjaya di Bulutangkis

markis kido - hendra setiawan
Sebelum Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas di Olimpiade 2016, Indonesia terakhir kali mendapatkannya melalui Markis Kido/Hendra Setiawan pada Olimpiade Beijing 2008. (AFP/Goh Chai Hin)

Bulutangkis lagi-lagi menyumbang emas di Olimpiade Sydney 2000 lewat pasangan ganda putra, Tony Gunawan dan Candra Wijaya. Empat tahun kemudian, giliran Taufik Hidayat yang meraih medali emas di Athena 2004.

Pada Olimpiade Beijing 2008, Indonesia meraih medali emas berkat aksi pasangan Hendra Setiawan dan Markis Kido. Terpuruk di Olimpiade London 2012, Indonesia kembali memetik medali emas di Bulutangkis pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lewat pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya