Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakoni tujuh edisi Olimpiade, penantian Indonesia berakhir di Seoul 1988. Kontingen Garuda akhirnya merebut medali.
Adalah Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani yang mempersembahkan kehormatan tersebut.
Berkompetisi di nomor tim putri, trio Srikandi itu mengantongi keunggulan satu angka di atas Uni Soviet pada putaran akhir. Catatan tersebut membuat Indonesia menempati peringkat dua bersama Amerika Serikat, di bawah atlet tuan rumah yang tampil dominan.
Advertisement
Dalam pertandingan terakhir, mereka akhirnya mengalahkan AS 72-67 sehingga merebut perak.
Capaian tersebut sangat berharga bagi pelaku olahraga Tanah Air. Kesuksesan tim panah putri menumbuhkan kesadaran kalau Indonesia bisa bersaing dengan dunia.
Semangat untuk berlatih dan berkompetisi berkobar sehingga hasilnya terlihat pada edisi-edisi berikutnya. Indonesia merebut medali emas pertama empat tahun berselang atas nama Susi Susanti dan Alan Budikusuma.
Ttradisi menyabet medali pun berlanjut hingga sekarang.
Saksikan Video Berikut Ini
Prestasi Lain
Pertama kali mengikuti Olimpiade pada 1952 di Helsinki, Finlandia, Indonesia gagal merebut medali dalam tujuh partisipasi sebelum Seoul 1988.
Sebelum bersatu membentuk tim tangguh, masing-masing Srikandi memiliki prestasi individu yang tidak kalah mentereng. Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani masing-masing mengantongi dua emas SEA Games 1987.
Sementara Lilies Handayani menyabet peringkat pertama di Kejuaraan Panahan FITA STAR 1988 di Belanda.
Advertisement
Masuk Layar Perak
Aksi heroik tim panah putri di Olimpiade 1988 pun menjadi inspirasi film 3 Srikandi yang tampil layar perak pada 2016. Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan, dan Tara Basro tampil sebagai pemeran.