Bola Ganjil: Kebut Ciptakan Trofi Liga Champions demi Bulan Madu

Sering kali temuan lebih dikenal dari penciptanya. Trofi Liga Champions masuk kategori tersebut. Tidak banyak yang tahu piala berjuluk Si Telinga Besar ini didesain Jorg Stadelmann.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 15 Sep 2021, 00:30 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2021, 00:30 WIB
Foto: Mengingat Kembali 9 Torehan Serba Pertama Cristiano Ronaldo di Periode Pertama Bersama Manchester United (2003 - 2009)
Trofi Liga Champions. (Foto: AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta - Sering kali temuan lebih dikenal dari penciptanya. Trofi Liga Champions masuk kategori tersebut. Tidak banyak yang tahu piala berjuluk Si Telinga Besar ini didesain Jorg Stadelmann.

Dia mengakui trofi Liga Champions kurang elok. Namun, hasil karyanya menjadi ajang perebutan paling bergengsi pada level klub. Pesepak bola dari berbagai penjuru dunia bermimpi bisa mengangkatnya.

"Ini mungkin bukan mahakarya artistik, tetapi semua orang di sepak bola ingin mendapatkannya," kata Stadelmann.

Berprofesi sebagai tukang perhiasan di Swiss, Stadelmann mendapat mandat dari UEFA untuk membentuk trofi baru menggantikan piala yang bakal diberikan ke Real Madrid.

Stadelmann membutuhkan 340 jam demi menyelesaikan tugas. "Saya juga harus menyelesaikan trofi sebelum 28 Maret. Sebab, saya hendak menikah dan akan membawa istri naik kapal selama 10 hari ke Los Angeles," ujarnya, dilansir Guardian.


Jadi Milik Klub

Liga Champions
Ilustrasi Logo dan trofi Liga Champions. (AFP/Valery Hache)

Trofi Liga Champions yang dikenal sekarang memiliki tinggi 73,5 sentimeter dan berat 11 kilogram, dengan dua gagang lebar membentuk telinga. Piala ini menggantikan penghargaan lama yang permanen jadi milik Real Madrid.

Los Blancos mendapat kehormatan itu karena sukses menjuarai lima edisi. Syarat lain untuk mendapatkannya adalah memenangkan tiga edisi beruntun.

Ketika UEFA menetapkan syarat ini mulai musim 1968/1969, Los Blancos menjadi satu-satunya klub yang memenuhi ketentuan.

Setelah itu ada empat tim lain yang memenuhi kriteria, yakni Ajax Amsterdam (setelah gelar ketiga beruntun pada 1973), Bayern Munchen (setelah gelar ketiga beruntun pada 1976), AC Milan (setelah gelar kelima pada 1994), dan Liverpool (setelah gelar kelima pada 2005).

Artinya, trofi yang diperebukan sekarang merupakan trofi kelima dan digunakan sejak 2006.

 

Barcelona Korban Perubahan Peraturan

Lionel Messi Pisah dengan Barcelona
Lionel Messi (tengah) membawa trofi Liga Champions bersama Luis Suarez dan Neymar setelah menang melawan Juventus pada Final di Stadion Olimpiade di Berlin pada Juni 6, 2015. Messi sudah berstatus tanpa klub sejak tanggal 1 Juli 2021 mengingat kontraknya bersama Barcelona usai. (AFP/Patrik Stollarz)

UEFA mengubah peraturan jelang 2008/2009. Mereka akan memiliki terus trofi asli Liga Champions. Sang juara hanya bisa menyimpang selama 10 bulan sebelum dikembalikan. Setelah itu tim pemenang mendapat replika.

Barcelona patut sial dengan pergantian tersebut. Pasalnya, mereka menjadi tim keenam yang menjadi juara lima kali pada 2014/2015.

Alih-alih mendapat Si Telinga Besar, El Azulgrana 'hanya' mendapat kehormatan berupa emblem yang dikenakan di seragam. UEFA memberikan Lencana Kehormatan kepada klub yang minimal memenangkan lima edisi kompetisi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya