Bola Ganjil: Tidak Perlu Subur untuk Lolos Kompetisi Eropa

Produktivitas jadi modal klub untuk meraih kemenangan serta menduduki posisi tinggi di klasemen, yang kemudian berbuah tiket kompetisi Eropa. Tapi sejumlah klub menunjukkan hal itu tidak terlalu krusial.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 03 Des 2021, 00:30 WIB
Diterbitkan 03 Des 2021, 00:30 WIB
FOTO: Taklukkan Hoffenheim, Bayer Leverkusen Geser Bayern Munchen dari Puncak Klasemen
Pemain Hoffenheim Christoph Baumgartner (ketiga kiri) merayakan dengan rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Bayer Leverkusen pada pertandingan Bundesliga di Leverkusen, Jerman, 13 Desember 2020. Bayer Leverkusen mengalahkan Hoffenheim dengan skor 4-1. (THILO SCHMUELGEN/POOL/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah banyak anomali terjadi di sepak bola. Ada klub yang merebut gelar meski terkena pengurangan angka. Ada pula yang gagal merebut gelar padahal tidak terkalahkan sepanjang musim.

Di sisi lain, ada klub sukses merebut gelar meski rata-rata gol tidak mencapai satu per pertandingan.

Capaian Hoffenheim di 2019/2020 tidak kalah unik. Mereka meraih kemenangan 4-0 pada dua laga terakhir Bundesliga. Kinerja tersebut membuat catatan gol tim sepanjang musim menjadi 53-53 alias nol.

Namun, rapor itu cukup untuk membawa Hoffenheim lolos ke kompetisi Eropa. Mereka berada di peringkat enam klasemen akhir.

Hoffenheim bukan satu-satunya tim yang mampu merebut tiket ajang kontinental dengan catatan gol tidak positif. Bahkan ada beberapa nama yang melakukannya berbekal gol negatif.

 


Norwich City dan Everton

ilustrasi bola ganjil
bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Norwich City mengakhiri Liga Inggris 1992/1993 di peringkat tiga sehingga lolos Piala UEFA. The Cannaries berada di sana meski rapor gol minus empat.

Mereka bahkan sempat terlibat persaingan gelar juara dengan berada di puncak klasemen saat kompetisi menyisakan enam pertandingan, plus gol +1. Namun, Norwich City hanya memenang dua kali di sisa kompetisi dan kebobolan 18 gol.

Masih di Inggris, Everton lolos ke Liga Champions setelah membukukan gol negatif satu pada Liga Inggris 2004/2005. Mereka hanya mencetak 45 gol sepanjang musim, sama seperti Southampton yang menempati dasar klasemen.


Terbantu Pelanggaran Klub Lain

ilustrasi BOLA GANJIL
ilustrasi BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Dengan gol minus, dua tim ini berpartisipasi di ajang Eropa berkat keputusan administratif. St Johnstone (-7) bisa mewakili Skotlandia di Liga Europa setelah Glasgow Rangers masuk likuidasi.

Sebelumnya, AC Parma (-14) tampil di Piala UEFA karena Juventus didegradasi usai terlibat skandal Calciopoli.

 


Minus 16 Tetap Lolos

ilustrasi BOLA GANJIL
BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Bicara defisit terbesar, barangkali tidak ada yang mengalahkan Salgueiros. Di Liga Portugal 1990/1991, mereka memiliki catatan gol -16.

Nyatanya rapor itu cukup untuk membawa mereka ke Piala UEFA. Dalam kompetisi yang sangat ketat, Salgueiros hanya berada tiga angka di atas zona degdarasi.

Fakta tersebut jelas membuat kualitas mereka patut diragukan. Dan tanda tanya itu terbukti pada penampilan mereka di Eropa. Salgueiros langsung tersisih di babak pertama. Mereka disingkirkan Cannes asal Prancis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya