Liputan6.com, Jakarta- Kehadiran Museum Holocaust Yahudi di Minahasa, Sulawesi Utara menuai kontroversi pada awal Februari 2022 ini. Mulai bermunculan suara-suara penolakan.
Museum Holocaust ini didirikan oleh Warga Negara Indonesia berdarah Yahudi, Yaakov Baruch. Pembukaan museum ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 27 Januari 2022.
Lokasi Museum Holocaust ini berada di Tondano, Minahasa. Letaknya di Sinagoge Sha'ar Hashamayim. Ini juga menjadi Museum Holocaust pertama di wilayah Asia Tenggara.
Advertisement
Peresmian Museum Holocaust dihadiri beberapa pejabat setempat. Mulai dari Bupati Minahasa Royke Octavian Roring hingga Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel.
Baruch punya dua alasan mendirikan Museum Holocaust di Minahasa. Dalam wawancara dengan VOA Indonesia, Baruch mengaku alasan pertama membuat musem tersebut guna mengenang keluarga dari neneknya yang memang menjadi salah satu korban Holocaust.
Alasan
Neneknya merupakan wanita Yahudi Belanda yang kemudian menikah dengan lelaki Indonesia. Alasan kedua Baruch mendirikan Museum Holocaust karena sikap anti-Yahudi di Indonesia yang semakin berkembang.
"Saya ingin menegaskan bahwa itu tidak benar. Orang-orang Indonesia boleh saja membenci Israel, tapi tidak boleh membantah sejarah pahit dan kelam suatu bangsa (Yahudi). Dengan adanya Museum Holocaust ini, saya ingin menunjukkan rasisme dan kebencian itu nggak bisa ditoleransi sama sekali," kata Yaakov seperti dikutip dari VOA Indonesia.
Kehadiran Museum Holocaust diharapkan dapat mengedukasi masyarakat mengenai kejadian yang sesungguhnya.
Advertisement
Sejarah
Holocaust merupakan peristiwa tragis pembantaian kaum Yahudi yang dilakukan pasukan Nazi Jerman dipimpin Adolf Hitler. Kejadian ini berlangsung saat Perang Dunia Kedua. Menurut Israel, Holocaust telah menewaskan lebih dari enam juta orang.
Pembantaian terhadap Kaum Yahudi terjadi di seluruh wilayah yang dikuasai oleh pasukan Nazi Jerman. Sekitar dua pertiga warga dari sembilan juta warga Yahudi di Eropa tewas dalam kejadian tersebut.