Tragis, Pemain Manchester United Harus Pensiun di Usia 23 Tahun

Pemain muda MU harus pensiun di usia 23 tahun. Setan Merah memberikan bantuan agar bisa beralih menjadi pelatih.

oleh Thomas diperbarui 24 Mar 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 06:30 WIB
Manchester United Logo
Ilustrasi logo Manchester United (Business of Soccer)

Liputan6.com, Jakarta- Nasib tragis dialami pemain Manchester United Paul Woolston. Pria yang bermain di posisi penjaga gawang itu harus pensiun dini dari dunia sepak bola pada usia 23 tahun.

Woolston terpaksa berhenti bermain karena cedera pangkal paha berkepanjangan. Cedera ini sudah memaksa Woolston melakukan dua operasi dan perawatan jangka panjang, namun tak juga sembuh sehingga harus gantung sepatu.

MU merekrut Woolston pada tahun 2018 dari Newcastle United. Setan Merah terkesan dengan aksi Woolston saat melawan Newcaslte U-18 dan kemudian langsung merekrutnya.

Paul Woolston sempat digadang sebagai calon kiper utama MU di masa depan. Dia tampil memuaskan di tim U-23 MU dan cukup sering mendapat kesempatan berlatih bersama tim utama The Red Devils.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menerima Kenyataan Pahit

Kiper MU Paul Woolston
Kiper MU Paul Woolston (Dok Man Utd)

“Harus pensiun pada usia 23 tahun sangat sulit untuk diterima, tetapi saya merasa jauh lebih positif sekarang,” kata Woolston kepada situs resmi MU, Rabu (23/3/2022).

“Saya sangat bangga dengan semua yang telah saya capai, banyak orang bermimpi bermain sepak bola di level ini. Tentu saja, saya akan senang untuk melangkah lebih jauh tetapi merupakan kehormatan mutlak untuk mewakili Manchester United selama waktu saya di sini."

 


Move On

Woolston berterima kasih atas dukungan dari MU selama menjalani perawatan cedera. Kini dia siap move on dan menatap karier baru ke depan usai berhenti jadi pemain bola.

"Dukungan keluarga, teman, rekan satu tim, pelatih, staf medis, dan seluruh Akademi Manchester United sangat fenomenal. Setiap orang telah memainkan peran utama dalam perjalanan saya dengan menjaga semangat saya, memungkinkan saya untuk merefleksikan secara positif pengalaman bermain saya dan mulai melihat ke masa depan," lanjut Woolston.

“Saat ini, saya sepenuhnya fokus pada tahap berikutnya dalam karier saya. Saya siap menggunakan semua pembelajaran, ketahanan, dorongan, dan tekad saya untuk membuat kesuksesan nyata dalam hidup saya.”


Bantuan dari MU

Harus pensiun dini, MU tak lantas meninggalkan Woolston begitu saja. Mereka juga memberikan bekal berharga agar Woolston bisa sukses meski tak lagi bisa menjadi pemain bola. 

MU menyusun program dukungan yang kuat untuk Woolston seperti dengan memberikan sesi pendidikan informal dan formal. Woolston juga telah menerima dukungan dengan lencana kepelatihan. MU juga akan memberikan kesempatan Woolston untuk ikut bepergian ke luar negeri dengan kelompok usia yang lebih muda untuk membantu proses pembelajarannya sebagai pelatih.

Berbagai penempatan pengalaman kerja telah diatur oleh MU baik di dalam klub maupun secara eksternal. Woolston juga telah menerima bimbingan yang signifikan dari seluruh pihak di Manchester United untuk membimbingnya ke tahap berikutnya dalam kariernya.


Klasemen

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya