Eks Arsenal Sentil FIFA-UEFA yang Diam Soal Konflik Palestina Tapi Galak ke Rusia

Mantan pemain Arsenal mengkritik standar ganda FIFA dan UEFA dalam konflik Ukraina dengan Rusia.

oleh Thomas diperbarui 24 Mar 2022, 07:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 07:30 WIB
img_fifa-021210.jpg
Logo FIFA dari markas besarnya di Zurich, Swiss. Foto diambil pada 20 Oktober 2010 jelang biding Piala Dunia 2018 dan 2022.AFP PHOTO/SEBASTIAN DERUNGS

Liputan6.com, Jakarta- Bek kanan Real Betis Hector Bellerin mengkritik langkah FIFA dan UEFA memberikan sanksi keras kepada Rusia akibat invasi ke Ukraina. Yang disesalkan Bellerin, FIFA dan UEFA pilih kasih dengan diam saja atas perang di Palestina.

Seperti diketahui UEFA dan FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada Rusia setelah presiden Vladimir Putin memerintahkan menyerang Ukraina sejak akhir Februari 2022 lalu.

Klub-klub Rusia harus dikeluarkan dari kompetisi antarklub Eropa di bawah naungan UEFA. Timnas Rusia juga terancam tak ikut Piala Dunia 2022 di Qatar. Timnas Rusia ditangguhkan sehingga takkan turun di play-off Piala Dunia 2022.

Langkah UEFA dan FIFA menjatuhkan sanksi berat kapda Rusia disesalkan Bellerin. Eks pemain Arsenal itu heran karena sebelumnya FIFA dan UEFA acuh saja terhadap konflik dan peperangan di berbagai belahan dunia lain termasuk di Palestina.

 

Komentar

Pesepak Bola Top Dunia yang Eksis Sebagai YouTuber
Hector Bellerin - Bek sayap Real Betis ini ternyata juga eksis sebagai YouTuber dengan berbagi video kesehariannya dan juga podcast. Pemain asal Spanyol itu dapat meng-upload video 4 hingga 5 video setiap bulannya. (AFP/Jorge Guerrero)

Bellerin lantas mencontohkan sikap diam FIFA dan UEFA atas konflik yang terjadi di Palestina dan beberapa negara Timur Tengah lainnya. Bellerin menilai UEFA dan FIFA rasis karena sebelumnya tak menjatuhkan sanksi terhadap negara lain yang terlibat konflik.

"Tampaknya cukup sulit untuk melihat bila kami lebih tertarik pada perang ini daripada yang lain. Saya tidak tahu apakah itu karena mereka lebih mirip seperti kami atau karena konflik itu dapat mempengaruhi kami secara lebih langsung secara ekonomi atau sebagai pengungsi," kata Bellerin seperti diberitakan Marca.

Sentilan

"Perang di Palestina benar-benar dibungkam, tidak ada yang membicarakan itu. Yaman, Irak ... Sekarang Rusia tidak bermain di Piala Dunia, ini adalah hal-hal yang telah dilakukan negara-negara lain selama bertahun-tahun," lanjut Bellerin.

"Ini terlihat rasis dan sangat sedikit empati karena nyawa hilang dalam banyak konflik. Kami hanya mementingkan mereka yang dekat dengan kami."

Palestina

UEFA sendiri sebelumnya memang tak mengizinkan pemain dan klub membawa isu konflik Israel dengan Palestina ke dalam lapangan sepak bola.

Beberapa pemain yang memberikan dukungan ke Palestina saat merayakan gol biasanya akan terkena denda dari UEFA.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya