Liputan6.com, Jakarta Luka Modric mendapatkan penghargaaan sebagai Marca Legenda, sebuah status yang diberikan untuk legenda Real Madrid ini oleh harian olahraga Spanyol. Ini membuatnya samai torehan legenda-legenda lain di dunia olahraga.
Luka Modric tak habis di makan waktu. Di Liga Champions, gelandang asal Kroasia ini menikmati betul masa-masa magis dengan Real Madrid.
Musim ini, Luka Modric menikmati sederetan aksi comeback atau kembali setelah tertinggal oleh Real Madrid. Dia pun menyoroti comeback paling sulit dan paling menyenangkan.
Advertisement
"Paling sulit itu saat melawan Manchester City karena nyaris tak ada waktu lagi. Namun tim dan fans percaya sampai akhir karena ini bagian dari DNA klub," katanya.
"Pada akhirnya, kami lolos final. Kemenangan paling menyenangkan lawan PSG. Itu menjadi duel yang gila selama 15 atau 20 menit. Sulit dipercaya apa yang terjadi di Bernabeu saat main di LIga Champions."
Â
Trofi Lagi
Â
Duel melawan PSG dimana Madrid sukses mengejar ketertinggalan menjadi titik balik musim ini. Modric percaya, kemenangan ini yang sudah membuat Madrid melaju terus hingga ke final Liga Champions di Paris.
Real Madrid akan menghadapi Liverpool di final Liga Champions. Ini duel ulangan pada 2019 dimana Madrid memenangkannya dengan skor 3-1.
"Madrid itu segalanya. Ini rumah saya. Saya merasa senang berada di klub ini, bahkan sejak saya pertama kali datang di sini. Saya merasa jadi bagian dari kota Madrid."
Â
Advertisement
Fokus ke Tim
Â
Modric mengaku senang bisa mendapatkan penghargaan individu dari Marca. Namun dia selalu fokus untuk tim.
"Saya selalu bilang lebih suka gelar kolektif ketimbang individu, tapi sejujurnya saya juga bahagia dengan penghargaan ini," katanya.
Peringkat
Advertisement