Liputan6.com, Jakarta Timnas basket Indonesia telah menyelesaikan rangkaian uji coba di Australia dengan bahagia. Arki Dikania Wisnu dkk berhasil memboyong tujuh kemenangan dan tiga kekalahan selama di Australia.
Pada pertandingan terakhir, timnas basket Indonesia berhasil memetik kemenangan dari Brisbane Capitals dengan 101-94 di Auchenflower Stadium, Kamis (23/6/2022).
Baca Juga
Asisten Pelatih Timnas Bolabasket 5x5 Putra, Wahyu Widayat Jati mengaku puas dengan progres timnas yang menunjukkan perkembangan pesat selama uji coba di Australia melawan klub NBL 1
Advertisement
“Sejauh ini permainan tim berkembang cukup baik walau masalah komunikasi masih perlu ditingkatkan lagi. Dengan apa yang ditunjukkan tim, seharusnya bisa membuat tim ini meraih hasil lebih baik di FIBA Asia Cup nanti,” jelas Wahyu dilansir dari laman resmi federasi.
Lebih lanjut, Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kokasih menjelaskan bahwa timnas basket Indonesia akan kembali ke indonesia pada 24 Juni 2022 dan langsung akan fokus menyelesaikan Kualifikasi FIBA World Cup 2023.
“Timnas saat ini sudah uji coba di Australia 10 kali pertandingan. Rencananya, 24 Juni 2022 sudah pulang, langsung persiapan ke kualifikasi FIBA World Cup 2023 kemudian FIBA Asia Cup. saya rasa mereka sudah siap,” tukas Danny.
Menpora Targetkan 8 Besar Piala FIBA Asia 2022
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali mewajibkan timnas basket Indonesia untuk bisa tembus delapan besar Piala FIBA Asia 2022 yang akan dilaksanakan di Istora Senayan pada 12 hingga 24 Juli mendatang.
“Pesannya sih sederhana, mereka harus menang sebab kalo tidak menang kita tidak bermain di Piala Dunia. Masa kita hanya jadi penyelenggara, kan menyedihkan,” kata Zainudin.
Menurutnya, seharusnya Timnas Basket Indonesia bisa bersaing dengan tim-tim lainnya di Asia. Pasalnya dalam laga uji coba yang dilakoni oleh Andakara Prastawa dkk di Australia mereka mampu mengantongi tujuh kemenangan dari 10 gim yang telah dimainkan.
Uji coba ini sekaligus membuat mental para pemain terbentuk untuk menghadapi pemain-pemain dengan postur yang besar di FIBA Asia Cup 2022 mendatang.
“Tentu kesiapan kita akan berujung kepada kesuksesan, pertama sukses penyelenggaraan, sukses yang kedua adalah sukses prestasi tim nasional kita, artinya timnas harus bisa lolos ke Piala Dunia FIBA,” katanya menambahkan.
Advertisement
Istora Senayan Aman
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup 2022, Junas Miradiarsyah mengatakan bahwa lokasi Istora Senayan akan terlebih dahulu dijadikan tempat untuk kualifikasi FIBA World Cup 2023 melawan Arab Saudi dan Jordania.
“Persiapan lokasi tidak masalah, Istora Senayan sudah kita gunakan pada Asian Games 2018. Kita tinggal layout dan dekorasi. Semua peserta dari 16 negara akan terpusat di Hotel Fairmont. Kita tetap patuhi protokol kesehatan. Untuk kapasitas penonton sudah dapat izin 75% persen penonton dari kapasitas Istora,” tutur Junas.
Junas juga menambahkan sebelum pelaksanaan FIBA Asia Cup 2022 di Jakarta akan ada serangkaian acara, yakni Trofi Bergilir yang akan berpusat di Lapangan Monas.
“Dari Lebanon, kemudian ke Syria, Jepang, dan terakhir di Filipuna. Perkiraan 5 Juli tiba Jakarta dan akan kita lakukan Trophy Tour sampai nanti puncaknya Parade 10 Juli di Lapangan Monas,” ucapnya.
7 Kemenangan dan 3 Kalah
Kini, Timnas Basket Indonesia masih berada di Australia untuk menjajal kekuatan klub NBL 1 sebagai langkah persiapan awal untuk menghadapi FIBA Asia Cup 2022.
“Kami ingin anak-anak mendapatkan pembelajaran langsung di mana level bola basket di Australia itu yang kita tahu adalah rangking ketiga di FIBA dunia,” ungkap manajer timnas basket, Jeremy Santoso, dilansir dari laman resmi federasi.
Selama di Australia, timnas basket Indonesia akan menjalani 10 uji coba melawan klub NBL 1. Jeremy juga menambahkan klub-klub NBL 1 memiliki pemain yang bagus dan cara bermain yang baik.
“Mereka memiliki postur-postur pemain dan memiliki cara bermain yang sangat tinggi. Jadi di Australia ini mempersiapkan secara langsung anak-anak melawan level bola basket yang jauh lebih tinggi dari SEA Games. Itu harapan kami di Australia dengan memainkan 10 game,” ungkapnya.
Penulis: Jesslyn Koesman
Advertisement