Para Mantan Atlet Olimpiade Indonesia Siap Kawal Program DBON

Para mantan atlet Olimpiade Indonesia yang tergabung dalam IOA bertekad membantu kesuksesan DBON.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2022, 21:32 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2022, 04:55 WIB
Para Mantan Atlet Olimpiade Indonesia Siap Kawal Program DBON
Para Mantan Atlet Olimpiade Indonesia Siap Kawal Program DBON

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran Desain Besar Olahraga Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2022 semakin kokoh. Dukungan tak cuma dari akademisi, para mantan atlet Olimpiade yang tergabung dalam Indonesian Olimpyans Associaciton (IOA) juga siap siap mengawal DBON dari Kemenpora.

Dukungan terhadap DBON disampaikan IOA saat mengikuti acara Forum Group Discussion (FGD) bersama para akademisi, perwakilan PB/PP dan Tim Review di Hotel Le Meridien, Jakarta, 31 Agustus-2 September 2022.

Saat penutupan acara tersebut, ketua Umum IOA Yayuk Basuki mengatakan pihaknya siap mengawal serta mendukung keberadaan DBON yang memiliki target prestasi dunia. Dan, dia menyebut hasil rekomendasi dari FGD juga akan disampaikan kepada Menpora Zainudin Amali setelah kegiatan berakhir.

"Nanti kita minta waktu audiensi dengan Pak Menteri, menyampaikan rekomendasi apa yang kita hasilkan pada forum diskusi ini," kata Yayuk Basuki.

Mantan atlet judo yang kini menjabat Ketua Umum PP Persambi, Krisna Bayu juga menyatakan hal yang sama. Krisna Bayu semakin paham bahwa masukan dari para akademisi dan praktisi olahraga soal DBON sangat bagus demi kemajuan olahraga Indonesia.

"Jangan sampai IOA dan para legenda tidak dilibatkan dalam diskusi besar DBON berikutnya. Momentum seperti ini jangan langsung hilang, hanya satu kali tapi ada kelanjutannya," ujar Krisna Bayu mengomentari FGD bertema #BersamaCetakJuara.


Indra Sjafri

Indra Sjafri bersama Yayuk Basuki
Indra Sjafri bersama Yayuk Basuki

Perwakilan dari PP PBVSI Loudry Maspaitella menyampaikan, FGD menghasilkan rekomendasi yang sangat bagus hasil pemikiran dari peserta dan menjadi sebuah aspirasi. 

"Kemenpora diharapkan mau mendengarkan hasil FGD ini. Dan secara khusus harus ada monitoring dari IOA supaya rekomendasi yang dikatakan baik ini, akan ada tindak lanjut dari Kemenpora, sehingga endingnya bisa cetak juara seperti topik FGD kita sekarang," ungkap Loudry.

Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri yang hadir di acara, ikut menyampaikan soal sepak bola Indonesia. Indra bicara mengenai persiapan Piala Dunia U-20 yang akan digelar tahun depan di negeri ini. 

Menurutnya, agar Timnas Indonesia bisa bersaing dengan negara lain, diperlukan program naturalisasi. "Untuk menghadapi Piala Dunia 2023, kita takut tidak lolos, kita harus naturalisasi lima pemain keturunan Indonesia," kata Indra.

 


Apresiasi

Pihaknya juga berkeinginan mengundang para legenda Olimpiade seperti Yayuk Basuki ketika akan meng upgrade Filanesia atau filosofi sepak bola Indonesia, perlu masukan dan saran dari para legenda yang pernah meraih medali, meski mereka bukan berasal dari cabang yang sama.

Anggota Tim Review, Del Asri mengapresiasi dukungan IOA terhadap DBON. "Tim Review mengapresiasi dukungan IOA untuk mensukseskan DBON," katanya. 

"Kepedukian IOA sangat dibutuhkan. Mata Olympian menjadi mata kita untuk pelakansanaan DBON. Diskusi ini sangat baik dan perlu dilakukan secara rutin," timpal anggota Tim Review lainnya, Calvin Legawa. 

FGD dibuka Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti pada Rabu, 31 Agustus 2022. Dia ikut mengapresiasi kegiatan FGD yang digelar IOA selama tiga hari ini. "Ini FGD yang sangat bagus. Saya sampaikan apresiasi atas inisiatif IOA," ujar Chandra Bhakti.

Chandra juga menyampaikan soal sasaran olahraga prestasi. Menurut dia, sasaran utama dari olahraga prestasi adalah Olimpiade, bukan lagi SEA Games dan Asian Games. "SEA Games, Asian Games hanya jadi sasaran antara," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya