Liputan6.com, Jakarta - Pergantian pelatih jadi salah satu solusi ideal untuk mengubah peruntungan tim sepak bola. Namun, manuver ini membutuhkan waktu.
Manajemen harus melihat pasar yang tersedia. Mereka kemudian menyusun daftar kandidat sebelum memberikan proposal kepada sosok yang dianggap terbaik.
Pada saat bersamaan, tim dan pemain tidak mungkin dilepas begitu saja. Maka klub menunjuk pelatih sementara atau biasa disebut caretaker. Mereka bertugas hingga nakhoda anyar ditemukan.
Advertisement
Klub tentu berharap rencana proses berjalan lancar dan tim meraih hasil terbaik. Sayang, tidak semuanya sesuai harapan.
Pelatih baru gagal mempersembahkan kemenangan. Kinerja mereka bahkan lebih buruk dari caretaker. Ada juga caretaker yang bekerja lebih lama ketimbang pelatih permanen.
David Pleat merasakannya di Tottenham Hotspur. Dia menggantikan Glenn Hoddle pada September 2003 dan menangani Spurs hingga akhir musim. Tercatat Pleat memimpin David Ginola dan kawan-kawan dalam 39 pertandingan.
Tottenham menggunakan waktu yang dimiliki untuk menunggu Jacques Santini. Dia memiliki reputasi bagus dari Prancis. Usai membawa Olympique Lyon juara Ligue 1 2001/2022, Santini terpilih sebagai pelatih terbaik Prancis 2002 dan dipercaya menangani tim nasional.
Dia lalu dipercaya menangani tim nasional dengan Spurs meminang usai kontraknya habis usai Piala Eropa 2004.
Sayang Santini gagal memenuhi ekspektasi. Dia cuma bekerja di 13 pertandingan dan cuma meraih lima kemenangan.
Cuma 2 Hari
Simone Inzaghi pensiun di Lazio pada 2010. Dia menetap di klub dan bekerja sebagai pelatih tim Primavera.
Manajemen memberinya posisi pelatih sementara tim utama pada 3 April 2016 menyusul pemecatan Stefano Pioli. Dia bekerja selama dua bulan dengan klub menggaet nakhoda senior asal Argentina Marcelo Bielsa.
Namun, Bielsa cuma bekerja dua hari di Olimpico. Lazio pun kembali berpaling ke Inzaghi dan memberinya jabatan permanen.
Advertisement
Rebut Berbagai Gelar
Di tangannya kinerja tim menunjukkan perkembangan. Lazio dibawanya masuk final Coppa Italia di musim debut, plus peringkat lima Serie A.
Inzaghi lalu mempersembahkan gelar Piala Super Italia 2017 dan 2019, plus Coppa Italia 2018. Catatan lain adalah keberhasilannya membantu klub lolos ke Liga Champions 2020/2021. Itu adalah penampilan pertama Lazio di ajang antarklub paling bergengsi Eropa itu sejak 2007/2008.
Rangkaian prestasi tersebut membuat kontrak Inzaghi diperpanjang. Setelah bekerja di Lazio selama lima musim, dia akhirnya pergi setelah Inter Milan memberikan tawaran pada musim panas 2021.