Liputan6.com, Jakarta Rekor kembali tercipta di Piala Dunia 2022. Kali ini, giliran Olivier Giroud yang berhasil mewujudkannya setelah melibas Australia 4-1 di Stadion Al Janoub, Rabu (23/11/2022) dini hari WIB.
Dalam pertandingan tersebut, Giroud mencetak dua gol pada menit ke-32 dan 71. Dua gol itu melengkapi gol Prancis yang sebelumnya dicetak Adrien Rabiot (menit 27) dan Kylian Mbappe (68).
Baca Juga
Dua gol itu tentu saja membuat Giroud semringah menanggapinya, karena dia berhasil mencetak gol ke-51 bersama Prancis. Striker AC Milan tersebut berhasil menyamai rekor legenda Arsenal, Thierry Henry.
Advertisement
Gol-golnya, yang ke-50 dan ke-51 untuk negaranya, menempatkan pemain berusia 36 tahun itu sejajar dengan jumlah gol internasional Henry, yang berarti bahwa hanya satu gol lagi yang akan membuatnya mengklaim rekor untuk dirinya sendiri.
Keberhasilan itu tak lepas dari absennya Karim Benzema, yang membuatnya mendapat kepercayaan dari Didier Deschamps menjadi ujung tombak dalam skema 4-2-3-1 saat menghadapi Australia.
Dia menjadi target man dan ditopang pemain sekaliber Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, dan Kylian Mbappe. Dukungan itu pula yang membuatnya mampu mencetak rekor tersebut.
Dengan kompetisi yang masih dalam tahap awal, mantan bintang Arsenal dan Chelsea itu memiliki keyakinan dapat mengalahkan rekor Henry. Dia tinggal berupaya keras menjawab setiap kesempatan yang diberikan Deschamps di setiap pertandingan.
“Jelas saya punya target ini, bonus semacam ini terus berada di kepala saya untuk mengalahkan Titi (Thierry Henry). Tapi, target utama sebagai sebuah tim adalah melaju sejauh mungkin dalam kompetisi,” jelas Giroud, dikutip BBC.
“Lalu, jika saya mendapat kesempatan untuk dekat dengannya, saya pasti akan melakukan yang terbaik,” timpal pemain kelahiran Chambery, Prancis, 30 September 1986 tersebut.
Keputusan Tepat Didier Deschamps
Keputusan Deschamps tak memanggil pengganti Karim Benzema yang cedera sempat dipertanyakan publik. Namun, pelatih berusia 54 tahun itu berhasil menjawab keraguan itu lewat performa gemilang saat mencukur Australia di laga pembuka Grup D Piala Dunia 2022.
“Karena saya memutuskan, sederhananya… ini adalah grup yang berkualitas, bersatu di dalam dan di luar lapangan. Saya percaya pada mereka,” kata Deschamps.
Pernyataan Deschamps memang terlalu percaya diri. Padahal, dia bisa saja memanggil satu nama dari sederet pemain bintang macam Anthony Martial, Moussa Diaby, Wissam Ben Yedder, dan Andre-Pierre Gignac. Namun, Deschamps tak melakukannya.
“Mengingat absennya Karim, Olivier Giroud akan menjadi starter. Publik Prancis (awalnya) tidak terlalu mencintainya, tapi sekarang semua orang memujanya, bahkan mereka yang mengkritiknya dan saya bisa melihat beberapa di ruangan (konferensi pers) ini,” ucap Deschamps.
“Dia sudah lama menjadi bagian dari grup ini, saya menganggapnya sebagai striker yang berguna untuk gaya permainannya. Dia juga penting ketika dia tidak mencetak gol.”
Advertisement
Menebak Formasi Prancis Selanjutnya
Melihat keberhasilan Prancis melumat Australia di laga pembuka, skema formasi 4-2-3-1 disinyalir akan menjadi prioritas Deschamps ketika menjalani laga selanjutnya kontra Denmark pada 26 November 2022.
Mantan pelatih AS Monaco, Juventus, dan Olympique Marseille itu dipercaya masih mengandalkan Giroud sebagai target man. Giroud akan ditopang oleh kecerdikan Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, dan Kylian Mbappe.
Lini depan ini diyakini akan menjadi prioritas Deschamps jika Benzema belum juga pulih dari masalah kebugarannya. Dan, Deschamps percaya Giroud pasti akan memberikan yang terbaik jika diturunkan, karena dirinya memiliki ambisi besar menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Prancis.
Deschamps sangat percaya dengan kekuatan 25 pemain yang dibawanya terbang ke Qatar, termasuk Giroud yang telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik saat Benzema mengalami cedera.
Dia menilai Giroud akan melakukan hal serupa, yakni makin bersemangat ketika mendapatkan kesempatan lagi untuk membela Prancis kontra Denmark di laga selanjutnya.