Liputan6.com, Jakarta - Tinggal hitungan jam hingga dimulainya duel klasik antara AC Milan Vs Inter Milan di leg pertama babak semifinal Liga Champions yang digelar di San Siro pada Kamis (11/5/2023) pukul 02.00 WIB.
Baik Rossoneri maupun Nerazzurri, sudah sangat lama sejak keduanya melaju sejauh ini di kompetisi antar klub paling bergengsi di Eropa tersebut. Meski ini akan menjadi semifinal Liga Champions ketujuh untuk Milan, terakhir mereka menembus empat besar adalah pada musim 2006/2007.
Baca Juga
Profil Jonathan David, Pemain Internasional Kanada yang Bawa Lille Tahan Imbang Juventus di Liga Champions
Profil Nicolo Zaniolo, Pemain Baru Atalanta yang Cetak Gol Perdana saat Menang Lawan Stuttgart di Liga Champions
Profil Karim Konate, Pahlawan RB Salzburg yang Mencetak "Brace" saat Lawan Feyenoord
Sementara bagi Inter, ini akan menjadi semifinal Liga Champions ketiga mereka setelah musim 2002/2003 di mana mereka dikalahkan oleh rival sekotanya dan 2009/2010 di mana mereka akhirnya sukses keluar sebagai juara.
Advertisement
Derby Milan kali ini akan menjadi pertemuan kelima kedua tim di panggung Eropa. Pada empat kesempatan sebelumnya, sisi merah kota Milan masih tidak terkalahkan dengan dua kemenangan dan dua hasil imbang.
Meski Milan memiliki catatan yang lebih bagus di masa lalu, Inter musim ini bisa dikatakan lebih unggul ketimbang skuad Stefano Pioli. Dari tiga pertemuan di musim 2022/2023, Rossoneri hanya sekali meraih kemenangan pada bulan September lalu dengan skor 3-2.
Sementara skuad besutan Simone Inzaghi telah menyapu bersih dua laga terakhir dan selalu mencatatkan clean sheets (3-0 di ajang Piala Super Italia dan 1-0 di Serie A).
Terlepas dari itu semua, baik Milan dan Inter memiliki persentase kemenangan yang sama besar dengan Nerazzurri sedikit lebih unggul.
Pertahanan Solid
Bisa dibilang kedua perwakilan Serie A tersebut datang ke pertandingan ini dengan performa yang solid di lini pertahanan. AC Milan tercatat hanya sekali kebobolan dalam enam pertandingan Liga Champions terakhir mereka. Gol tersebut datang dari kaki Victor Osimhen di menit ke-93 pada leg kedua babak perempat final beberapa waktu lalu. Padahal, selama periode tersebut Mike Maignan dan beknya telah menghadapi 86 tembakan dengan 27 di antaranya mengarah ke gawang dan ekspektasi gol sebesar 6,8.
Tidak ingin kalah dengan tetangganya, Inter Milan juga punya rekor pertahanan yang impresif. Mereka telah mencatatkan enam clean sheets dari 10 pertandingan Liga Champions musim ini. Nerazzurri juga hanya mengalami satu kekalahan dari enam laga tandang terakhir mereka di ajang ini (tiga menang dan dua imbang), dengan empat di antaranya berakhir tanpa kebobolan.
Advertisement
Performa Terbaru
Jika melihat performa terbaru kedua tim, AC Milan dan Inter Milan sama-sama sedang berada di atas angin. Sejak mengalahkan Napoli 4-0 di kompetisi Serie A awal April lalu, Milan sama sekali belum mengalami kekalahan. Namun, mereka hanya mampu mengemas delapan gol dalam tujuh pertandingan sejak kemenangan besar tersebut.
Kendati begitu, Olivier Giroud dan rekan-rekannya jelas merupakan tim yang tangguh untuk dikalahkan. Keberhasilan Milan menyingkirkan Napoli dari Liga Champions merupakan bukti ketangguhan mereka.
Sementara itu, dari sisi biru kota Milan juga memiliki rekor impresif belakangan ini. Sejak menyingkirkan Benfica di perempat final Liga Champions, Inter telah memenangkan lima pertandingan berturut-turut, mencetak 15 gol dan hanya kebobolan satu di seluruh pertandingan tersebut. Itu termasuk kemenangan 1-0 atas Juventus di Coppa Italia dan kemenangan tandang 2-0 atas AS Roma.
Inter Sedikit Lebih Unggul
Berdasarkan data yang diperoleh dari Opta Analyst, Inter Milan memiliki persentase kemenangan yang sedikit lebih besar ketimbang rival sekotanya. Skuad asuhan Simone Inzaghi tersebut memperoleh persentase sebesar 39,2 persen, sementara AC Milan 31,7 persen. Peluang laga berakhir dengan hasil imbang juga cukup besar dengan persentase 29,1 persen.
Data tersebut sesuai dengan prediksi Opta yang memfavoritkan Inter untuk melaju ke babak final. Klub peraih 19 gelar Serie A tersebut mempunyai 62,1 persen peluang untuk menghadapi antara Manchester City atau Real Madrid di partai puncak.
Advertisement