Liputan6.com, Jakarta - Manchester City di ambang sejarah. Pasukan Pep Guardiola berpeluang menjadi treble winners musim ini.
The Citizens sudah mengamankan titel Liga Inggris dengan keunggulan lima poin atas pesaing terdekat Arsenal. Man City lalu memenangkan gelar kedua berupa Piala FA. Mereka menaklukkan rival sekota Manchester United (MU) 2-1 pada final di Wembley, Sabtu (3/6/2023).
Baca Juga
Kevin De Bruyne dan kawan-kawan bakal mengulang capaian MU hampir dua setengah dekade lalu jika mampu mengalahkan klub Italia Inter Milan pada partai puncak Liga Champions, Sabtu (10/6/2023).
Advertisement
Prospek tersebut merupakan skenario terburuk bagi semua yang memiliki kaitan dengan Setan Merah. Sebab, status istimewa yang mereka miliki terancam disamai tetangga.
Manajer MUÂ Erik ten Hag juga menyinggung hal tersebut pada pidatonya usai laga pamungkas Liga Inggris. Dia berjanji anak asuhnya bakal mengerahkan kemampuan terbaik demi menghentikan Man City di Piala FA, meski usahanya gagal.
MU kini cuma bisa berharap Inter Milan mampu menghentikan The Citizens. Terlepas itu, salah satu anggota Setan Merah yang jadi bagian treble winners pada 1998/1999 memiliki pandangan lain.
Meski merasa sakit karena prestasi diikuti Man City, David Beckham menyebut capaian tidak akan bisa menyamai torehan MU.
MU Klub Inggris Pertama yang Jadi Treble Winners
Sebab, MU akan tetap tercatat sebagai klub Inggris pertama yang menjadi treble winners. Beckham menyebut keberhasilan Man City nantinya tidak bakal bisa menggeser itu.
"Tentu spesial. Tapi hanya ada satu klub yang bisa melakukannya pertama kali. MU adalah klub itu," kata Beckham dilansir Manchester Evening News.
"Maka, kalaupun Man City merebut tiga gelar musim ini, saya ucapkan selamat karena itu memberi momen dan perasaan luar biasa. Namun, tetap hanya ada satu yang membuka jalan," sambung eks pemain Real Madrid itu.
Advertisement
MU Gagal Hentikan Man City di Final Piala FA
Manchester City memulai pertandingan dengan sangat baik. Laga baru berjalan 13 detik mereka sudah bisa membuka keunggulan melalui tendangan voli gelandang Ilkay Gundogan meneruskan umpan matang Kevin de Bruyne. Ingin menjadi gol tercepat dalam sejarah final Piala FA.
Di menit keempat City nyaris menggandakan skor bila saja sundulan gelandnag bertahan Rodri tidak melebar dari gawang MU yang dikawal oleh David De Gea.
City kembali memiliki peluang di menit 28 ketika tembakan rendah yang dilepaskan De Bruyne dari jarak 22 yard masih melebar.
Petaka menimpa City ketika laga berjalan setengah jam. VAR memberikan penalti kepada MU setelah Aaron Wan-Bissaka dilanggar Jack Grealish di kotak terlarang. Bruno Fernandes yang menjadi algojo penalti sukses memperdaya kiper City Stefan Ortega.
Memasuki menit 40 giliran City meminta penalti. Tapi VAR tak mengabulkannya pada insiden De Bruyne dengan gelandang MU Fred. Skor 1-1 bertahan sampai turun minum.
Gundogan lagi-lagi menghukum MU di awal babak kedua. Pada menit 51 Gundogan membawa City kembali memimpin. Lagi-lagi lewat tendangan voli rendah dari jarak 25 yard yang memantul sehingga mengecoh De Gea.
Tertinggal lagi, manajer MU Erik ten Hag langsung merespons dengan memasukkan Alejandro Garnacho menggantikan Christian Eriksen. MU hampir menyamakan skor di menit 69 andai tendangan Marcus Rashford tidak melambung.
Gundogan mencetak hat-trick di menit 72 ketika menyambar tepisan De Gea. Namun wasit menganulir gol ini karena sudah terlebih dulu terjebak off-side.
Setelah itu MU kesulitan menciptakan peluang. Justru City nyaris menambah gol melalui pemain belakang Manuel Akanji yang punya dua kesempatan matang. Tak ada gol lagi yang tercipta sampai peluit panjang ditiup. City juara Piala FA usai menang 2-1.