Timnas Indonesia Kalah dari Argentina, Berikut Statistik Pertandingannya

Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia kalah 0-2 dari Argentina pada laga FIFA Matchday yang berlangsung di stadion Gelora Bung Karno, Senin (19/6/2023). Dua gol Argentina dicetak oleh Leandro Paredes di menit ke-38 dan Cristian Romero (55).

Timnas Indonesia belajar banyak dari pertandingan melawan Argentina. Indonesia pun mampu menahan beberapa kali peluang Argentina.

Pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni bahkan dibuat terpukau dengan aksi suporter Indonesia. Namun dia tak punya pesan khusus untuk pemain Indonesia.

Sebab menurutnya, apa yang sudah dilakukan para pemain di lapangan tidak jauh berbeda dari tim-tim lain yang pernah dihadapi Argentina.

"Tidak ada saran untuk pemain Indonesia,” kata Scaloni.

"Saya puas dengan performa tim, karena dengan cuaca dan saya mengapreseasi juga suporter Indonesia yang mendukung timnya. Teruskan...teruskan, performa baik ini," ujar Scaloni dalam jumpa pers usai pertandingan.

Meski begitu, secara statistik, perbedaan kelas antara Timnas Indonesia dengan Argentina tampak begitu jauh. Berdasarkan data dari google, timnas Indonesia kalah segalanya dari Argentina.

Argentina misalnya melepas 21 kali tembakan. Sedangkan Garuda hanya melepas 5 kali tembakan.

Namun efektifitas tembakan Argentina hanya beberapa persen saja karena yang mengarah ke gawang hanya 7 tembakan. Selain itu, Argentina menguasai bola sebanyak 74 persen dibandingkan Indonesia 24 persen.

Berikut statistik pertandingan selengkapnya:

Di luar itu, perlu juga dicermati statistik pemain timnas Indonesia saat melawan Argentina. Berdasarkan lansiran akun lapang bola, ada tiga pemain yang menonjol di timnas Indonesia.

Ketiganya adalah Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan dan Ernando Ari. Asnawi tercatat melepas 16 kali umpan sukses, dua kali dribel sukses, 3 kali tekel, 6 intersep dan 1 kali blok.

Sedangkan Marselino melepas 20 kali umpan sukses, 2 kali dribel sukses, 3 kali tekel, 3 kali intersep dan 3 kali dijegal. Sedangkan Ernando Ari melakukan 4 kali save, 22 umpan sukses dan akurasi umpan 73 persen.

Secara keseluruhan, ada enam pemain Argentina dan Indonesia yang menonjol. Mereka adalah Facundo Buonanotte, Giovani Lo Celso, Leandro Paredes, Christian Romero, Asnawi dan Marc Klok.

Buonanotte melepas tembakan ke arah gawang terbanyak 2 kali, Lo Celco menciptakan peluang terbanyak 5 kali, Leandro Paredes paling banyak umpan sukses sebanyak 97 kali, Romero paling banyak tekel 5, Asnawi paling banyak intersep 6 dan Marc Klok paling banyak clearance atau menghalau bola sebanyak 3 kali.

Pemain debutan Timnas Indonesia Shayne Pattynama mengaku takjub dengan aksi lemparan ke dalam Pratama Arhan dalam laga FIFA Matchday melawan Argentina.

Pesepak bola berusia 24 tahun itu sampai mengaku ingin mempelajari lemparan ke dalam ala Arhan. Menurutnya, skill serta kehadiran penggawa Tokyo Verdy dapat menjadi modal bagus bagi Timnas Indonesia di kancah internasional.

Shayne Pattynama yang baru debut di laga Indonesia vs Argentina sampai dibuat takjub oleh aksi Pratama Arhan. Pemain naturalisasi itu mengaku ingin belajar dari rekannya agar bisa menciptakan lemparan ke dalam apik saat berlaga.

"Kalau saja dia (Pratama Arhan) bisa mengajari saya untuk melempar seperti itu. Dia pembuat lemparan ke dalam yang bagus," tutur Shayne saat ditemui di mixed zone selepas laga pada Senin (19/6/2023) malam WIB.

"Saya mungkin butuh belajar dari dia. Sangat bagus punya pemain sepertinya dalam tim," sambung pesepak bola kelahiran 1998 kepada awak media.

Di sisi lain, Shayne Pattynama sendiri juga tampil menggebu-geb dalam laga perdananya bersama Timnas Indonesia. Bek Viking FK itu sempat terlihat membakar semangat fans saat berada di tengah lapangan.

Shayne mengakui bahwa debut bersama Skuad Garuda memang terasa luar biasa. Apalagi, ia berkesempatan menghadapi Argentina yang menyandang status sebagai juara dunia sekaligus pemilik ranking 1 FIFA.

"Rasanya luar biasa menghadapi sang juara dunia di laga debut saya. Saya senang akhirnya bisa debut (dengan Timnas Indonesia). Lihat stadionnya, lihat para penggemarnya. Bisa bermain di depan fans rasanya seperti mimpi yang jadi kenyataan," ujar dia.