Liputan6.com, Jakarta Calon Ketua Umum Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) masa bakti 2024-2028, Adil Hakim, mengadakan aktivitas unik menjelang Pemilihan Ketua Umum KORMI pada Musyawarah Nasional yang akan dilaksanakan pada 11 Desember 2024.
Pada hari Kamis (05/12/2024), Adil Hakim melalui Datuk Hakim Foundation bersama Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (PERBAFI) menggelar pengembangan kapasitas kepemimpinan dan manajemen organisasi bertajuk “Strategi Meningkatkan Relevansi Organisasi untuk Memperkuat Pelibatan Multi-Pemangku Kepentingan dan Masyarakat Umum”.
Pengembangan kapasitas ini punya tujuan mulia untuk melatih pimpinan dan manajemen Induk Organisasi Olahraga (INORGA) dengan wawasan dan keahlian praktikal yang dibutuhkan untuk memajukan olahraga masyarakat. Adil Hakim melihat aktivitas ini sebagai salah satu kunci utama untuk mendukung INORGA dalam menciptakan dampak positif yang lebih signifikan bagi olahraga masyarakat ke depan.
Advertisement
“Hari ini saya ingin memberikan sebuah sumbangan melalui acara Capacity Building sebagai contoh bagaimana KORMI ke depan dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan organisasi-organisasi di bawah kepemimpinan Bapak/Ibu,” kata Adil Hakim dalam Welcome Address pengembangan kapasitas ini.
Hadir sebagai fasilitator pengembangan kapasitas ini seorang narasumber ahli, yaitu Marlis Afridah, peneliti Kebijakan Publik dengan pendekatan interdisipliner dan praktisi Public Affairs yang juga merupakan Founder & CEO Green Network Asia. Marlis memantik diskusi dengan pemaparan materi mengenai berbagai agenda kebijakan publik, proses kebijakan, Theory of Change, pelibatan dan manajemen pemangku kepentingan, dan hubungan media.
Berbagi Pengalaman dan Wawasan
“Bapak/Ibu memiliki posisi strategis untuk memajukan olahraga masyarakat melalui pelibatan multi-pemangku kepentingan dan masyarakat umum. Hal ini dapat Bapak/Ibu upayakan antara lain dengan memahami relevansi organisasi dengan berbagai isu publik dan agenda kebijakan publik yang saling berhubungan, mengidentifikasi dan mengakses para pemangku kepentingan relevan, dan menarasikan pesan inti yang dapat menciptakan kondisi untuk keberhasilan,” kata Marlis Afridah.
Puluhan pimpinan dan manajemen INORGA hadir sebagai partisipan dalam pengembangan kapasitas ini. Mereka saling berbagi wawasan dan pengalaman dalam sesi interaktif yang relatif pendek namun kaya. Para partisipan juga menyampaikan hasil praktik pelatihan, umpan balik, dan harapan masing-masing.
“Terkait Hak Asasi Manusia, kita manusia punya hak untuk berolahraga; artinya manusia harus punya tempat untuk berolahraga. Ke depan harus disuarakan pemerintah harus memikirkan bagaimana manusia bisa hidup bugar dengan menyiapkan fasilitas,” kata Kemalsyah Nasution, Ketua Umum PERBAFI menyampaikan hasil praktiknya.
Advertisement
Respons Positif
Pengembangan kapasitas ini menuai respons positif dan dinilai bermanfaat, ditunjukkan dengan umpan balik yang disampaikan oleh para partisipan pada akhir acara.
“Sesi seperti ini sangat penting untuk INORGA, kita jadi tahu Theory of Change, jadi tahu bahwa pendekatan ke masyarakat mesti disesuaikan misalnya terkait perempuan berbeda, terkait anak-anak berbeda. Mudah-mudahan ini akan jadi perubahan buat kita INORGA-INORGA ke depan,” kata Awang Suwanda, Ketua Umum Asosiasi Pengurus Pencak Silat Budaya Indonesia (APPSBI).
“Kegiatan hari ini adalah salah satu bentuk pengayaan yang dibutuhkan oleh INORGA karena simple, mudah dipahami, dan bisa diimplementasikan untuk pengembangan giat INORGA,” kata Eny Riangwati Tanzil, Ketua Umum Asosiasi Senam Kebugaran Indonesia (ASKI).
“Semoga pelatihan ini nantinya bisa sampai ke daerah, karena perwakilan INORGA itu ada di daerah. Kalau bisa selaras dengan pengetahuan di tingkat nasional, kemajuan olahraganya bisa lebih cepat,” kata Firman Kurniawan, Ketua Umum Asosiasi BMX Indonesia (ABI).