Liputan6.com, Jakarta - Mikel Arteta dikabarkan telah meminta petinggi Arsenal untuk memprioritaskan penandatanganan striker baru di jendela transfer Januari. Bintang Brentford Ivan Toney telah muncul sebagai target utama The Gunners ketika pemain berusia 27 tahun itu bisa kembali merumput pada 17 Januari 2024.
Toney sedang menjalani sanksi larangan bermain delapan bulan karena melanggar peraturan Federasi Sepakbola Inggris (FA) terkait judi.
Baca Juga
Arteta mengakui timnya kurang efisien dalam menuntaskan peluang. Hal itu terbukti dalam kekalahan 0-2 dari West Ham akhir pekan kemarin.
Advertisement
The Gunners mencatatkan 77 sentuhan di kotak penalti The Hammers tanpa mencetak gol, sebuah rekor baru di Premier League. Usai pertandingan, Arteta menyesali peluang yang terlewatkan timnya dan mengakui Arsenal perlu lebih klinis.
“Itulah yang terjadi. Kami harus mencoba untuk bangkit. Jika kami tidak mencetak gol dengan 30 tembakan, maka kami harus melakukan 50 atau 60 tembakan untuk mencoba mencetak gol," kata Arteta, dilansir Football London.
"Itu satu-satunya hal. Saya tidak bisa membayangkan sebuah pertandingan di mana kami memiliki lebih banyak sentuhan di kotak penalti, lebih banyak dominasi, dan lebih sedikit situasi bagi lawan melawan tim West Ham yang sangat bagus. Namun, hari ini, itu tidak cukup untuk memenangkan pertandingan," ucapnya
Kini, menurut The Independent, Arteta ingin petinggi Arsenal memprioritaskan kepindahan striker baru pada Januari guna meningkatkan peluang timnya memenangkan gelar Liga Inggris pertama klub sejak 2004.
Laporan tersebut menambahkan bahwa Brentford menginginkan biaya minimum sebesar 80 juta pounds untuk Toney. Ketika ditanya tentang masa depan pemain internasional Inggris itu menjelang pembukaan jendela transfer musim dingin, bos Brentford Thomas Frank menjawab:
"Ivan berlatih dengan sangat baik, di dalam dan di luar lapangan, dan berharap untuk akhirnya berkontribusi pada tim. Saya melihat setidaknya hal yang sama tekad dan kemauan keras untuk mau berlatih dengan baik dan siap bermain.
"Mungkin sedikit lebih dalam hal keinginan untuk kembali dan menjadi yang terbaik. Itu bagus, hanya positif. Apakah saya putus asa untuk mempertahankannya? Putus asa adalah kata yang besar."
"Saya benar-benar ingin mempertahankannya. Saya seorang pelatih kepala. Saya ingin sekali memiliki pemain-pemain terbaik saya bersama saya sepanjang waktu. Jadi dari sudut pandang saya, saya tidak ingin menjualnya. Itulah saya, karena dia luar biasa," sambung Frank.
Arsenal Hadapi Fulham
Kini, Arsenal kembali menjalani duel derby London melawan Fulham. Arsenal wajib menang untuk mengintip peluang rebut posisi puncak atau setidaknya menjaga posisi empat besar di klasemen Liga Inggris.
Arsenal dalam tren buruk, tapi tuan rumah lebih buruk lagi trennya. Fulham sudah gagal menang di empat laga terakhir Liga Inggris.
Celah inilah yang akan coba dimanfaatkan oleh Arsenal. Manajer Arsenal, Mikel Arteta pun menanggapi santai soal kemunduran yang dialami Arsenal di Liga Inggris.
"Kami tidak panik, kami hanya harus mencoba lakukan lebih, melakukan lebih baik dan menangkan pertandingan. Kalau tim main seperti ini, mereka bisa memenangkan banyak pertandingan," ujar Arteta.
Advertisement
Skuad Lengkap
Arsenal akan tampil dengan kekuatan cukup lengkap setelah Kai Havertz bebas dari sanksi. Sedangkan pemain yang sudah cedera lama seperti Takehiro Tomiyasu, Thomas Partey, Fabio Vieira dan Jurien Timber belum pulih dari cedera.
Mainnya Kai Havertz bisa menggeser pemain lain di Arsenal yaitu Leandro Trossard atau Martin Odegaard. Di sisi lain, Mikel Arteta ditanyai soal kemungkinan pemain Arsenal rasakan tekanan.
Dua pemain yang disorot yaitu Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli. Arteta tak percaya kedua pemain sedang merasakan tekanan.
"Saya tak tahu, tapi kami melakoni banyak laga dan mereka tampak sangat bagus. Mereka tampak segar. Mereka masih muda, tapi kalau Anda berusia 35 tahun itu mungkin masalahnya beda," ujarnya.
"Mereka masih punya banyak energi. Mereka masih bisa benahi kekurangan, itu pasti. Kami harus memperbaiki penyelesaian akhir, kalau tidak, kami sulit jadi juara."