Liputan6.com, Jakarta - Kabar buruk menghampiri kubu Arsenal. Pelatih Mikel Arteta mengungkapkan bahwa dua sayap andalannya, Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, dipastikan absen hingga jeda internasional Maret mendatang.
Pengumuman ini muncul pasca laga The Gunners yang berakhir imbang tanpa gol melawan Nottingham Forest pertengahan pekan lalu. Meski mendominasi penguasaan bola hingga 65 persen, Arsenal tampak kehilangan kreativitas dan ketajaman di lini depan.
Baca Juga
Ketiadaan dua sayap utama tersebut, ditambah dengan absennya Kai Havertz dan Gabriel Jesus, membuat serangan Arsenal berjalan hambar sepanjang pertandingan.
Advertisement
Saat ditanya mengenai kemungkinan kembalinya Bukayo Saka atau Martinelli sebelum jeda internasional, Arteta menjawab dengan tegas, "Saya rasa tidak, tidak."
Bahkan untuk laga melawan Fulham pada 1 April setelah jeda internasional, pelatih asal Spanyol itu masih bersikap hati-hati. "Saya pikir begitu, tetapi sekali lagi, mari kita lihat bagaimana mereka berkembang dalam beberapa minggu ke depan untuk mengambil langkah yang tepat juga," ujarnya kepada wartawan.
"Setelah itu, mereka sudah lama absen, jadi kami harus mengintegrasikan mereka juga, mungkin secara bertahap. Jadi mereka berkembang dengan baik, tetapi mereka masih agak jauh."
Krisis Arsenal Bertambah Parah
Situasi makin buruk bagi Arsenal saat Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli dipastikan absen panjang untuk sejumlah pertandingan vital. Kedua pemain sayap andalan diprediksi melewatkan dua laga 16 besar Liga Champions melawan PSV dan pertandingan besar Liga Inggris melawan Manchester United dan Chelsea.
Kondisi ini memperkecil peluang Arsenal dalam perburuan gelar Liga Primer. Hasil imbang kontra Forest membuat mereka tertinggal 13 poin dari Liverpool di puncak klasemen. Meski punya tabungan satu pertandingan, jurang poin tersebut tampak sulit dikejar hingga kompetisi berakhir.
Statistik mencatat situasi mengkhawatirkan yakni untuk pertama kalinya sejak Mei 2023, mereka mandul dalam dua pertandingan Liga Primer berturut-turut.
Upaya Mikel Arteta mengandalkan bakat muda Ethan Nwaneri belum membuahkan hasil optimal. Meski telah tampil dalam enam pertandingan musim ini, wajar jika pemain berusia 17 tahun tersebut belum mampu menghadirkan dampak sebesar Saka di lini serang Arsenal.
Waktu terus berjalan, dan Arsenal kini dihadapkan pada ujian ketangguhan skuad mereka di tengah jadwal padat dengan materi pemain yang terbatas.
Advertisement
Dilema Krisis Lini Serang dan Kekuatan Lini Pertahanan Arsenal
Meski dalam situasi sulit, Arsenal masih punya harapan di Liga Champions. PSV Eindhoven tampak bisa diatasi, tapi pelajaran dari West Ham dan Forest menunjukkan tim bertahan solid bisa membuat frustasi anak asuh Arteta.
Di tengah krisis lini serang, The Gunners masih punya modal kuat di sektor pertahanan. Dengan hanya kebobolan 23 gol di Liga Premier, Arsenal memiliki pondasi kokoh yang potensial membawa mereka melangkah jauh di Liga Champions.
Namun kenyataan pahit tetap menghantui yaitu tanpa Saka dan Martinelli, kreativitas tim London ini terbatas. Situasi ini membuka peluang bagi PSV untuk menciptakan kejutan selama dua leg pertandingan nanti.
Pertanyaan besarnya adalah bisakah pertahanan solid Arsenal mengimbangi ketumpulan lini serang mereka di tengah jadwal padat dan kompetisi tingkat tinggi? Hanya waktu yang akan menjawab.
