Euro 2024: Khawatir Insiden Mengerikan Terulang, Alasan Denmark Minta Laga Lawan Jerman Dihentikan

Pertandingan Jerman lawan Denmark dihentikan setelah pemain diperintahkan meninggalkan lapangan oleh wasit Michael Oliver, karena hujan deras disertai sambaran petir di langit.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 30 Jun 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2024, 13:30 WIB
Jamal Musiala
Striker Jerman Jamal Musiala dijaga ketat pemain Denmark pada 16 besar Euro 2024 (AP)

Liputan6.com, Jakarta Laga sengit yang mempertemukan Jerman melawan Denmark pada laga 16 besar Euro 2024 di stadion Signal Iduna Park, Minggu (30/6/2024) sempat dihentikan. Ini lantaran tiba-tiba turun hujan deras disertai petir di langit atas stadion.

Pertandingan itu sendiri dimenangkan Jerman 2-0 berkat gol Kai Havertz dan Jamal Musiala. Dengan hasil itu, tim tuan rumah berhasil melaju ke babak perempat final.

Duel Jerman kontra Denmark terhenti pada menit ke-36 setelah pemain diperintahkan meninggalkan lapangan oleh wasit Michael Oliver. Saat itu hujan deras membasahi salah satu sudut stadion, sambaran petir juga terlihat menyambar di langit.

Dihentikannya sementara pertandingan karena cuaca buruk sepertinya sangat melegakan para pemain dan staf di kubu Denmark. Mereka mungkin masih teringat insiden mengerikan pada 2009 lalu.

Saat itu, tepatnya pada bulan Juli, pesepakbola Denmark Jonathan Richter disambar petir saat pertandingan FC Nordsjaelland melawan Hvidovre. Akibatnya, sang pemain mengalami serangan jantung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penasihat Medis Putuskan Kaki Sang Pemain Harus Diamputasi

Timnas Jerman Vs Timnas Denmark
Timnas Jerman meraih kemenangan 1-0 atas Denmark pada laga 16 besar Euro 2024 di BVB Stadion Dortmund, Dortmund, Minggu (30/6/2024) dini hari WIB. Berkat hasil tersebut, Jerman melenggang ke perempat final dan akan menantang pemenang antara Spanyol atau Georgia. (AP Photo/Darko Vojinovic)

Kasper Hjulmand, yang jadi pelatih kepala Denmark di Kejuaraan Eropa musim panas ini, menjadi asisten manajer ketika Richter disambar petir. Usai kejadian, petugas medis mencoba menghidupkan kembali jantungnya.

Richter masih dalam keadaan koma dan didinginkan hingga 34°C sebagai bagian dari prosedur standar serangan jantung Denmark.

Pada akhir Agustus 2009 – enam minggu setelah sambaran petir – Richter dan penasihat medisnya memutuskan untuk mengamputasi kaki kiri bagian bawah karena kerusakannya sangat parah.


Kasper Hjulmand Saksikan Pemainnya Tersambar Petir

FOTO: Kalahkan Austria, Denmark Segel Tiket Piala Dunia 2022
Pelatih Denmark Kasper Hjulmand merayakan kemenangan atas Austria pada pertandingan Grup F kualifikasi Piala Dunia 2022 di Kopenhagen, Denmark, Selasa (12/10/2021). Denmark menang 1-0. (Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix/AFP)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Hjulmand berada di lapangan saat Richter disambar petir. Dia sempat berbicara kepada The Players' Tribune pada tahun 2022 tentang insiden tersebut.

"Di Nordsjælland, Morten Wieghorst, Christian Nørkjær dan saya telah melihat salah satu pemain kami, Jonathan Richter, tersambar petir di lapangan.


Sang Pemain Terpaksa Pensiun Dini

Raut Kecemasan Kekasih, Fans Hingga Rekan Setim saat Christian Eriksen Kolaps
Pelatih Denmark, Kasper Hjulmand (tengah) dan para pemain bereaksi sementara Christian Eriksen dari Denmark diberikan bantuan medis setelah pingsan di lapangan pada laga Denmark vs Finlandia di Grup B Euro 2020 di Parken Stadium, Copenhagen, Sabtu (12/6/2021). (Stuart Franklin/Pool via AP)

"Dia mengalami koma selama 10 hari. Kami tidak tahu apakah dia akan hidup atau mati, dan bagi para pemain sulit mengetahui bagaimana harus bereaksi. Bolehkah merayakan gol? Bisakah kita tertawa? Bisakah kita menangis?"

Richter terpaksa pensiun dari sepak bola pada usia 24 tahun, sementara FC Nordsjælland mempensiunkan jersey nomor 26 sebagai penghormatan kepada mantan gelandang tersebut, yang kini bertugas di dewan direksi klub Denmark FC Græsrødderne

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya