Ingin Timnas Indonesia Tampil Menyerang, Patrick Kluivert Kutip Johan Cruyff

Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert berencana menerapkan sepak bola menyerang saat memimpin Jay Idzes dan kawan-kawan. Untuk itu, dia memiliki preferensi memainkan pola 4-3-3.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 12 Jan 2025, 19:16 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 16:58 WIB
Momen PSSI Perkenalkan Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Dihadapan Publik
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi memperkenalkan Pelatih Kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert kepada khalayak pada Minggu (12/1/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert berencana menerapkan sepak bola menyerang saat memimpin Jay Idzes dan kawan-kawan. Untuk itu, dia memiliki preferensi memainkan pola 4-3-3. 

Namun, Kluivert tidak mau terjebak pada satu formasi saja. Yang terpenting baginya adalah penguasaan bola dengan pemain tahu apa yang harus dilakukan.

"Saya suka memainkan sepak bola menyerang. Saya juga ingin menguasai bola. Saya familiar dengan seluruh sistem. Preferensi saya adalah 4-3-3. Tapi tergantung apakah seluruh pemain juga nyaman memainkan pola tersebut," kata Patrick Kluivert.

"Saya lihat dulu pemain, baru mengimplementasikan gaya. Dalam memainkan sepak bola, sistem pasti berubah. Apakah itu 4-3-3 atau 3-5-2, yang terpenting pemain mengerti apa yang harus dilakukan di momen tertentu. Itulah yang akan membuat perbedaan," sambungnya pada konferensi pers di Hotel Mulia, Minggu (12/1/2025) sore WIB.

Mempertegas maksudnya, Kluivert mengutip pernyataan sosok legenda sepak bola Belanda Johan Cruyff

"Seperti kata Johan Cruyff, kita tidak bisa membuat gol jika tidak menguasai bola," katanya.

Patrick Kluivert Juga Berjanji Bantu Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026

Patrick Kluivert
Pelatih Curacao asal Belanda, Patrick Kluivert, memberikan instruksi kepada para pemainnya selama pertandingan kualifikasi Amerika Tengah untuk Piala Dunia FIFA Qatar 2022 melawan Panama di Stadion Bisbol Nasional Rod Carew di Kota Panama pada 12 Juni 2021. (Luis ACOSTA/AFP)

Kluivert berjanji memberikan yang terbaik untuk mewujudkan misi bersama lolos ke Piala Dunia 2026. 

Kluivert mengucapkan ikrar tersebut pada konferensi pers di Hotel Mulia, Minggu (12/1/2025) sore WIB.

"Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Saya akan kerahkan usaha terbaik untuk mencapai misi bersama. Kita bisa lihat, para pemain juga memiliki semangat serupa," kata Patrick Kluivert.

"Tim (asisten) saya turut mengusung hal sama. Dan kami akan berusaha mewujudkannya, saya berjanji itu," tandasnya. 

Timnas Indonesia saat ini berada di ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dengan raihan enam angka, Jay Idzes dan kawan-kawan hanya tertinggal dari Jepang (16 poin) dan Australia (7 poin).

Tersisa empat pertandingan, Indonesia harus masuk zona dua besar untuk lolos otomatis ke turnamen di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Sementara peringkat 3-4 masih memiliki kesempatan melaju pada putaran keempat kualifikasi. 

Patrick Kluivert Gantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia Tiba di Bandara Soetta
Patrick Kluivert mendapatkan kontrak dari PSSI selama dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kluivert didatangkan untuk menggantikan Shin Tae-yong, yang diberhentikan PSSI, Senin (6/1/2025). Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut keputusan tersebut merupakan langkah terbaik demi mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia 2026. 

Erick Thohir enggan mempertahankan Shin Tae-yong karena melihat dinamika ruang ganti sudah tidak kondusif yang terlihat sebelum laga melawan China, Oktober lalu.

Ada dinamika cukup tinggi yang terjadi kala itu, sehingga memunculkan pertimbangan pisah dengan juru taktik asal Korea Selatan. Secara umum, aspek komunikasi dan taktikal banyak disebut-sebut sebagai alasan utama oleh Erick.

Walau begitu, Ketum PSSI menegaskan hubungannya dengan Shin Tae-yong tetap terjaga baik, dengan mantan pelatih Timas Indonesia juga diklaim sudah legawa menerima keputusan ini.

"Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan (pemecatan STY) saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat," papar Erick Thohir.

"Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya