Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak kenal Sandy Walsh? Bek tangguh Timnas Indonesia yang namanya kini tengah bersinar di kancah internasional. Lahir di Brussel, Belgia, pada 14 Maret 1995, pemain keturunan Indonesia-Irlandia ini telah meniti karier gemilang, dari klub-klub junior Belgia hingga kini berkiprah di Liga Jepang bersama Yokohama F. Marinos.
Perjalanan kariernya yang inspiratif ini menjadi bukti kerja keras dan dedikasi seorang atlet dalam mengejar mimpinya. Setelah proses naturalisasi yang panjang, Sandy resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada November 2022 dan langsung menjadi bagian penting dari Timnas Indonesia. Debutnya bersama Timnas Indonesia pada September 2023 menandai babak baru yang gemilang dalam kariernya.
Baca Juga
Kemampuannya yang luar biasa di lini belakang membuat Sandy menjadi andalan pelatih Timnas Indonesia. Kepindahannya ke Yokohama F. Marinos pada Februari 2025 menjadi bukti kualitasnya yang diakui di level internasional. Liga Jepang, atau J-League, memang dikenal sebagai liga yang sangat kompetitif, dan Sandy Walsh berhasil membuktikan diri mampu bersaing di sana. Keputusan bergabung dengan Yokohama F. Marinos merupakan langkah besar dalam kariernya, sekaligus bukti ambisi Sandy untuk terus berkembang dan mencapai prestasi tertinggi.
Advertisement
Sebelum menjajal tantangan di Liga Jepang, Sandy telah malang melintang di liga-liga Eropa, melewati berbagai klub seperti Tempo Overijse, ERC Hoeilaart, Anderlecht, Genk, Zulte Waregem, dan KV Mechelen. Ia bahkan pernah menjadi pemain muda internasional Belanda, memenangkan Kejuaraan Eropa U-17 UEFA pada tahun 2012.
Namun, setelah proses naturalisasi, Sandy memilih untuk membela Timnas Indonesia, menunjukkan rasa cintanya pada tanah air. Debutnya di J1 League dan Liga Champions Asia menjadi bukti kesiapannya bersaing di level tertinggi Asia.
Perjalanan Karier Sandy Walsh: Dari Belgia hingga Jepang
Sandy memulai karier sepak bolanya di klub-klub junior Belgia, mengasah kemampuannya di Tempo Overijse, ERC Hoeilaart, dan RSC Anderlecht, sebelum akhirnya bergabung dengan akademi Genk. Prestasi gemilangnya di level junior membawanya ke Timnas Muda Belanda, di mana ia meraih gelar juara Piala Eropa U-17 tahun 2012. Setelah berkarier di KRC Genk, Zulte Waregem, dan KV Mechelen, Sandy telah membuktikan kemampuannya sebagai bek yang handal dan konsisten. Selama kariernya di Belgia, Sandy mencatatkan lebih dari 200 penampilan di liga tertinggi Belgia, mencetak sejumlah gol dan assist yang membuktikan kontribusinya tidak hanya di lini pertahanan, tetapi juga dalam serangan balik. Pengalamannya di Eropa telah membentuknya menjadi pemain yang matang dan berpengalaman.
Kepindahan Sandy ke Yokohama F. Marinos didorong oleh keinginan untuk menambah menit bermain setelah kerap dicadangkan di Mechelen. J-League yang sangat kompetitif menjadi pilihan menarik baginya, yang juga ingin merasakan pengalaman budaya yang berbeda. Meskipun adaptasi di Jepang cukup menantang, terutama terkait disiplin dan intensitas latihan yang lebih tinggi dibandingkan di Eropa, Sandy berhasil beradaptasi dengan cepat. Ia kini menikmati kehidupan di Jepang, termasuk budaya dan kulinernya.
Debutnya di J1 League melawan Sanfrecce Hiroshima dan di Liga Champions Asia melawan Shanghai Port menjadi bukti kesiapannya untuk bersaing di level tertinggi Asia. Hingga 17 Maret 2025, Sandy telah bermain sebanyak 6 kali di semua ajang (Liga Jepang dan Liga Champions Asia), dengan total 479 menit bermain. Ini menunjukkan kepercayaan besar dari pelatih Yokohama F. Marinos terhadap kemampuannya.
Advertisement
Sandy Walsh dan Timnas Indonesia: Sebuah Kebanggaan
Meskipun pernah membela Timnas Muda Belanda, Sandy memilih untuk membela Timnas Indonesia setelah proses naturalisasi. Keputusannya ini menunjukkan rasa cintanya terhadap tanah air. Ia telah menjadi pemain kunci di lini belakang Timnas Indonesia dan memberikan kontribusi besar bagi tim. Dua gol penting yang dicetaknya untuk Timnas Indonesia, salah satunya ke gawang Timnas Jepang, semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain andalan. Kemampuannya yang solid di pertahanan dan kontribusinya dalam serangan membuat Sandy menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia dalam berbagai pertandingan penting.
Dengan pengalaman bermain di liga-liga Eropa dan kini di Jepang, Sandy Walsh terus menunjukkan konsistensi dan kualitas tinggi. Ia menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda Indonesia untuk terus berjuang dan mengejar mimpi. Sandy juga telah menikahi Aislinn Konig, pemain bola basket nasional Kanada pada 15 Agustus 2024 dan memiliki kanal YouTube resmi yang menampilkan sisi kehidupan profesionalnya sebagai pesepakbola. Informasi mengenai rating pemainnya di EA SPORTS FC™ 25 menunjukkan rating keseluruhan 68, dengan statistik yang lebih menonjol di aspek pertahanan.
Sandy Walsh adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan tekad yang kuat, mimpi dapat terwujud. Kisah suksesnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya para pemain muda Indonesia yang bercita-cita mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Keberhasilannya di Liga Jepang bersama Yokohama F. Marinos dan kontribusinya yang signifikan untuk Timnas Indonesia membuktikan kualitas dan dedikasinya sebagai seorang pesepakbola profesional.
