Patung tandukan Zinedine Zidane ke dada Marco Materazzi di final Piala Dunia 2010 yang berdiri di depan museum kota Qatar akhirnya harus disingkirkan. Ini karena adanya keluhan dari penduduk lokal. Mereka menilai karya seni tersebut bertentangan dengan ajaran islam.
Sebelumnya, museum Qatar membeli patung bernama "Coup de Tete" itu dari Pompidou Center yang berada di kota Paris. Kali ini, patung tersebut sepertinya membutuhkan tempat baru lagi setelah sempat dipamerkan di Doha Corniche setelah ditolak penduduk lokal.
Dalam hukum Islam memang dilarang memiliki patung manusia dan hewan untuk menghindari kemungkinan penyembahan berhala. Memang ada beberapa negara Muslim memamerkan patung di depan umum.
Seperti yang dikutip dari 101greatgoals, Kamis (31/10/2013), jika patung tersebut tidak dipindahkan, penduduk lokal mengancam akan melakukan penyerangan. Untuk itulah, guna menghindari kemarahan publik yang lebih luas maka patung tersebut akhirnya dipindahkan.
Sebelumnya, pemerintah kota Arab Saudi pada bulan Juni lalu menghancurkan patung kuda yang dibangun di bundaran provinsi Jazam. Ini setelah kerajaan atas nama ulama Abdul Aziz al-Shaikh menulis surat kepada gubernur setempat. (Def)
Sebelumnya, museum Qatar membeli patung bernama "Coup de Tete" itu dari Pompidou Center yang berada di kota Paris. Kali ini, patung tersebut sepertinya membutuhkan tempat baru lagi setelah sempat dipamerkan di Doha Corniche setelah ditolak penduduk lokal.
Dalam hukum Islam memang dilarang memiliki patung manusia dan hewan untuk menghindari kemungkinan penyembahan berhala. Memang ada beberapa negara Muslim memamerkan patung di depan umum.
Seperti yang dikutip dari 101greatgoals, Kamis (31/10/2013), jika patung tersebut tidak dipindahkan, penduduk lokal mengancam akan melakukan penyerangan. Untuk itulah, guna menghindari kemarahan publik yang lebih luas maka patung tersebut akhirnya dipindahkan.
Sebelumnya, pemerintah kota Arab Saudi pada bulan Juni lalu menghancurkan patung kuda yang dibangun di bundaran provinsi Jazam. Ini setelah kerajaan atas nama ulama Abdul Aziz al-Shaikh menulis surat kepada gubernur setempat. (Def)