Luis Suarez sudah mantap hati pindah ke Ajax Amsterdam. Kesepakatan dan kesepahaman pun terjadi. Sebagai tanda keseriusan, Ajax memberikan kontrak 5 tahun. Luis yakin dirinya bakal lebih berkembang di klub barunya ini.
Pelatih Ajax Marco van Basten puas bisa menggaet bintang muda Groningen ini. Seluruh catatan tentang Luis disimpannya dengan rapi. Kesuksesan Luis ditulisnya dengan tinta emas. Sementara keburukan perangai 'Mi Negrito' dicatatnya dengan tinta merah menyala untuk penanda. Â
Ada perangai negatif Luis yang jadi sorotan serius Basten. Apalagi kalau bukan sifatnya yang temperamental di lapangan. Buktinya, dalam semusim pemuda asal Kota Salto itu telah diganjar 7 kartu kuning oleh wasit.
Namun sang pelatih yang sempat menjadi penyerang legendaris Belanda bersama partnernya Ruud Gullit di lini depan Tim Oranye itu mengakui, Luis memang istimewa.
Debut Luis di Ajax diawali dengan sumbangan gol, baik di ajang Liga Eredivisie maupun di laga Champions. Di musim perdana, Luis telah membukukan 17 gol dari total 33 penampilannya bersama klub. Tak disangsikan lagi, duetnya bersama tombak tajam Klaas-Jan Huntellar menjadi momok bagi setiap lawan.
Masuk di Daftar Legenda Ajax
Ketajaman Luis Suarez tak diragukan lagi. Laga demi laga dilaluinya dengan gol. Pada musim 2009-2010, penyerang asal Uruguay ini mengakhiri musim dengan 35 gol dari total 33 pertandingan. Bahkan Luis bertengger di tempat teratas pencetak gol terbanyak Liga Eredivisie. Sementara catatan di semua laga bersama Ajax di luar kompetisi reguler, Luis menyumbangkan 49 gol. Luar biasa! Prestasinya itu diganjar dengan gelar pemain terbaik Belanda dan 'Ajax Player of the Year'.
Pelatih Martin Jol yang menggantikan Marco van Basten tentu saja amat girang dengan prestasi timnya ini. Prestasi istimewa Luis Suarez pun mendapatkan apresiasi positif dari para koleganya di dalam skuat. Wujudnya, jabatan kapten tim dipercayakan padanya.
Catatan tinta emas Suarez di Ajax kini sejajar dengan nama-nama besar lain yang sebelumnya pernah menorehkan kesuksesan serupa. Sebut saja, ada nama Johan Cruyff, Marco van Basten, Dennis Bergkamp, dan Frank de Boer yang berhasil mencatatkan prestasi lebih dari 100 gol. Selama bermain di Ajax, Luis Suarez telah membukukan 111 gol dalam 159 pertandingan.
Luis mengakhiri kiprahnya di Ajax dengan prestasi indah dan tepuk tangan meriah dari seluruh pengurus klub dan fans. Mereka ingin, Luis bisa tinggal lebih lama membela Ajax. Maklum saja, Ajax berhasil menjadi jawara Eredivisie 2010-2011.
Striker Bengal
Luis barangkali bisa digolongkan sebagai striker jenius. Tapi sayangnya, kurang santun dan cenderung temperamental di lapangan. Ada sejumlah catatan histori yang gelap terkait perilaku bocah asal Uruguay itu.
Dulu ketika masih main di Nacional U-14/15, Luis pernah menanduk wasit yang memimpin pertandingan gara-gara tak puas dengan keputusannya. Akibatnya, Luis diusir keluar lapangan. Tak hanya itu, Luis juga sempat 'tertangkap basah' pesta dan mabuk-mabukan bersama teman-temannya. Akibatnya, dia diancam dikeluarkan dari klub.
Namun catatan yang paling diingat publik sepakbola Belanda adalah ketika Luis menggigit bahu pemain PSV Eindoven Otman Bakkal, 20 November 2010. Ketika itu, laga berakhir dengan skor imbang 0-0. Akibat dari kelakuannya itu, Luis dihukum larangan bermain di dua pertandingan serta denda uang. Jumlah nominalnya tak diketahui sampai sekarang.
Insiden 'Gigit Bahu' ini pun menjadi berita utama di koran Belanda De Telegraaf dengan judul huruf besar dan mencolok 'Cannibal of Ajax'.
Setelah kasus tersebut, Luis meminta maaf. Ungkapan maafnya diunggah via akun pribadi FB-nya.
Ketika situasi kembali tenang, berita tentang Luis Suarez muncul lagi. Tapi kali ini menyangkut rencana kepindahannya ke klub yang bermain di ajang Liga Premier. Raksasa Liverpool tertarik untuk merekrutnya sebagai striker. Dua hari menjelang berakhirnya bulan Januari 2011, Suarez benar-benar meninggalkan Ajax dan hengkang ke Inggris.
Bagaimana sepak terjang Luis di Inggris? Ikuti terus Kisah Luis Suarez: Berlabuh di Pelabuhan Liverpool.
Pelatih Ajax Marco van Basten puas bisa menggaet bintang muda Groningen ini. Seluruh catatan tentang Luis disimpannya dengan rapi. Kesuksesan Luis ditulisnya dengan tinta emas. Sementara keburukan perangai 'Mi Negrito' dicatatnya dengan tinta merah menyala untuk penanda. Â
Ada perangai negatif Luis yang jadi sorotan serius Basten. Apalagi kalau bukan sifatnya yang temperamental di lapangan. Buktinya, dalam semusim pemuda asal Kota Salto itu telah diganjar 7 kartu kuning oleh wasit.
Namun sang pelatih yang sempat menjadi penyerang legendaris Belanda bersama partnernya Ruud Gullit di lini depan Tim Oranye itu mengakui, Luis memang istimewa.
Debut Luis di Ajax diawali dengan sumbangan gol, baik di ajang Liga Eredivisie maupun di laga Champions. Di musim perdana, Luis telah membukukan 17 gol dari total 33 penampilannya bersama klub. Tak disangsikan lagi, duetnya bersama tombak tajam Klaas-Jan Huntellar menjadi momok bagi setiap lawan.
Masuk di Daftar Legenda Ajax
Ketajaman Luis Suarez tak diragukan lagi. Laga demi laga dilaluinya dengan gol. Pada musim 2009-2010, penyerang asal Uruguay ini mengakhiri musim dengan 35 gol dari total 33 pertandingan. Bahkan Luis bertengger di tempat teratas pencetak gol terbanyak Liga Eredivisie. Sementara catatan di semua laga bersama Ajax di luar kompetisi reguler, Luis menyumbangkan 49 gol. Luar biasa! Prestasinya itu diganjar dengan gelar pemain terbaik Belanda dan 'Ajax Player of the Year'.
Pelatih Martin Jol yang menggantikan Marco van Basten tentu saja amat girang dengan prestasi timnya ini. Prestasi istimewa Luis Suarez pun mendapatkan apresiasi positif dari para koleganya di dalam skuat. Wujudnya, jabatan kapten tim dipercayakan padanya.
Catatan tinta emas Suarez di Ajax kini sejajar dengan nama-nama besar lain yang sebelumnya pernah menorehkan kesuksesan serupa. Sebut saja, ada nama Johan Cruyff, Marco van Basten, Dennis Bergkamp, dan Frank de Boer yang berhasil mencatatkan prestasi lebih dari 100 gol. Selama bermain di Ajax, Luis Suarez telah membukukan 111 gol dalam 159 pertandingan.
Luis mengakhiri kiprahnya di Ajax dengan prestasi indah dan tepuk tangan meriah dari seluruh pengurus klub dan fans. Mereka ingin, Luis bisa tinggal lebih lama membela Ajax. Maklum saja, Ajax berhasil menjadi jawara Eredivisie 2010-2011.
Striker Bengal
Luis barangkali bisa digolongkan sebagai striker jenius. Tapi sayangnya, kurang santun dan cenderung temperamental di lapangan. Ada sejumlah catatan histori yang gelap terkait perilaku bocah asal Uruguay itu.
Dulu ketika masih main di Nacional U-14/15, Luis pernah menanduk wasit yang memimpin pertandingan gara-gara tak puas dengan keputusannya. Akibatnya, Luis diusir keluar lapangan. Tak hanya itu, Luis juga sempat 'tertangkap basah' pesta dan mabuk-mabukan bersama teman-temannya. Akibatnya, dia diancam dikeluarkan dari klub.
Namun catatan yang paling diingat publik sepakbola Belanda adalah ketika Luis menggigit bahu pemain PSV Eindoven Otman Bakkal, 20 November 2010. Ketika itu, laga berakhir dengan skor imbang 0-0. Akibat dari kelakuannya itu, Luis dihukum larangan bermain di dua pertandingan serta denda uang. Jumlah nominalnya tak diketahui sampai sekarang.
Insiden 'Gigit Bahu' ini pun menjadi berita utama di koran Belanda De Telegraaf dengan judul huruf besar dan mencolok 'Cannibal of Ajax'.
Setelah kasus tersebut, Luis meminta maaf. Ungkapan maafnya diunggah via akun pribadi FB-nya.
Ketika situasi kembali tenang, berita tentang Luis Suarez muncul lagi. Tapi kali ini menyangkut rencana kepindahannya ke klub yang bermain di ajang Liga Premier. Raksasa Liverpool tertarik untuk merekrutnya sebagai striker. Dua hari menjelang berakhirnya bulan Januari 2011, Suarez benar-benar meninggalkan Ajax dan hengkang ke Inggris.
Bagaimana sepak terjang Luis di Inggris? Ikuti terus Kisah Luis Suarez: Berlabuh di Pelabuhan Liverpool.