Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia Jawa Timur berencana mendatangkan dua pelatih asal Rumania untuk menangani para atlet dalam program pemusatan latihan daerah jangka panjang proyeksi PON 2016.
Wakil Ketua Pengprov PGSI Jatim Dudi Harjantoro kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, perekrutan dua pelatih asing tersebut sudah dikonsultasikan dengan KONI Jatim dan mendapatkan persetujuan.
"Kami berharap segera bisa mendatangkan mereka begitu anggaran pembinaan untuk puslatda gulat dari KONI Jatim turun. Sebelum ini, kami juga telah melakukan komunikasi dengan federasi gulat Rumania," katanya.
Dudi belum bisa menyebutkan nama kedua pelatih gulat asal Rumania tersebut, tetapi keduanya diproyeksikan melatih nomor grego dan bebas. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat menularkan ilmu kepada pelatih gulat yang ada di Jatim.
"Kami sengaja memilih pelatih dari Rumania, karena negara tersebut selama ini dikenal sebagai salah satu barometer olahraga gulat dunia. Nantinya, PGSI Jatim juga akan mengundang pelatih dari berbagai daerah untuk belajar dari pelatih Rumania tersebut," tambah Dudi.
Ia menambahkan kedua pelatih dari Eropa Timur itu tidak dikontrak dalam jangka panjang, tetapi secara bertahap disesuaikan dengan kekuatan anggaran yang ada.
"Tahap awal, kemungkinan mereka kami kontrak untuk waktu tiga bulan dulu. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan pembicaraan lagi mengenai periode kepelatihan di puslatda. Kami inginnya bisa mengontrak jangka panjang agar hasilnya lebih efektif," ujarnya.
Program puslatda gulat proyeksi PON 2016 rencananya akan diikuti sebanyak 21 atlet, dari awalnya hanya tujuh atlet. Sebanyak 14 atlet baru yang punya potensi berhasil dijaring dari kejurnas gulat di Jember pada Desember 2013.
Perekrutan pelatih asing merupakan langkah Pengprov PGSI Jatim untuk meningkatkan kemampuan atlet, menyusul hasil buruk yang dialami saat PON XVIII tahun 2012 di Riau. Saat itu, pegulat Jatim gagal meraih medali emas.
Pemakaian pelatih asing pernah dilakukan PGSI Jatim saat menghadapi PON XVII tahun 2008 di Kalimantan Timur dan menuai hasil bagus dengan menyumbangkan sejumlah medali emas.
"Kami tidak ingin mengulangi kesalahan sebelumnya dan harus mampu menyumbang medali emas pada PON 2016. Kehadiran pelatih asing menjadi salah satu upaya untuk merealisasikan target dari KONI Jatim," kata Dudi. (ant/lul)
Wakil Ketua Pengprov PGSI Jatim Dudi Harjantoro kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, perekrutan dua pelatih asing tersebut sudah dikonsultasikan dengan KONI Jatim dan mendapatkan persetujuan.
"Kami berharap segera bisa mendatangkan mereka begitu anggaran pembinaan untuk puslatda gulat dari KONI Jatim turun. Sebelum ini, kami juga telah melakukan komunikasi dengan federasi gulat Rumania," katanya.
Dudi belum bisa menyebutkan nama kedua pelatih gulat asal Rumania tersebut, tetapi keduanya diproyeksikan melatih nomor grego dan bebas. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat menularkan ilmu kepada pelatih gulat yang ada di Jatim.
"Kami sengaja memilih pelatih dari Rumania, karena negara tersebut selama ini dikenal sebagai salah satu barometer olahraga gulat dunia. Nantinya, PGSI Jatim juga akan mengundang pelatih dari berbagai daerah untuk belajar dari pelatih Rumania tersebut," tambah Dudi.
Ia menambahkan kedua pelatih dari Eropa Timur itu tidak dikontrak dalam jangka panjang, tetapi secara bertahap disesuaikan dengan kekuatan anggaran yang ada.
"Tahap awal, kemungkinan mereka kami kontrak untuk waktu tiga bulan dulu. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan pembicaraan lagi mengenai periode kepelatihan di puslatda. Kami inginnya bisa mengontrak jangka panjang agar hasilnya lebih efektif," ujarnya.
Program puslatda gulat proyeksi PON 2016 rencananya akan diikuti sebanyak 21 atlet, dari awalnya hanya tujuh atlet. Sebanyak 14 atlet baru yang punya potensi berhasil dijaring dari kejurnas gulat di Jember pada Desember 2013.
Perekrutan pelatih asing merupakan langkah Pengprov PGSI Jatim untuk meningkatkan kemampuan atlet, menyusul hasil buruk yang dialami saat PON XVIII tahun 2012 di Riau. Saat itu, pegulat Jatim gagal meraih medali emas.
Pemakaian pelatih asing pernah dilakukan PGSI Jatim saat menghadapi PON XVII tahun 2008 di Kalimantan Timur dan menuai hasil bagus dengan menyumbangkan sejumlah medali emas.
"Kami tidak ingin mengulangi kesalahan sebelumnya dan harus mampu menyumbang medali emas pada PON 2016. Kehadiran pelatih asing menjadi salah satu upaya untuk merealisasikan target dari KONI Jatim," kata Dudi. (ant/lul)