Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang produk perawatan kulit Viva Milk Cleanser mengandung merkuri, viral di media sosial.
Kabar ini diunggah oleh akun facebook Trie Mantali pada 6 April 2019 lalu. Akun ini mengunggah sebuah foto hasil penelitian yang menyebutkan bahwa Viva Milk Cleanser mengandung merkuri.
Foto yang diunggah akun Trie Mantali merupakan gambar tangkapan layar dari status media sosial milik warganet bernama Sastika.
Advertisement
Konten yang diunggah akun Facebook Trie Mantali telah 383 kali dibagikan dan mendapat 1.700 komentar warganet.
Penelusuran Fakta
Setelah ditelusuri, kabar tentang Viva Milk Cleanser yang mengandung merkuri ternyata tidak benar.
Fakta ini dikutip dari situs malangtoday.net dengan judul artikel "Sebut Viva Kosmetik Bermerkuri, Mahasiswi Ini Dikecam Netizen".
MALANGTODAY.NET – Baru-baru ini, melalui sosial media, beredar sebuah foto hasil penelitian yang menyebutkan bahwa beberapa kosmetik mengandung merkuri, salah satunya adalah Viva Kosmetik yang banyak digunakan oleh wanita Indonesia.
Foto hasil penelitian tersebut, diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo. Dalam foto tersebut, terdapat beberapa kosmetik yang sering digunakan oleh wanita di Indonesia.
Mulai dari lip tint merk Korea, Viva Kosmetik, produk kecantikan milik London Beauty Center, bedak Marks, Purbasari, Wardah dan lain sebagainya. Awalnya, netizen percaya dengan hasil laboratorium yang ditulis dalam foto tersebut.
“@dwimartanti_ @anarhomadlon @rhmwtfr @luthfiluthfi24 padahal viva murce bikin kantong bahagia yak ? gw masih ada 5 botol noh mo diapain coba? ??” ucap akun salsabelladinda.
“Hati-hati kawan, apa tau slama ini pakai yg bermekuri @lylymaywinasilitonga @tiaraoktavia667 @mia_nanda_zeyana @nuraniawaliah @mithapermatasarii @lucya_sibarani” papar akun gracehasibuann.
“Gais tony moly 🙁 @tresnawiwitann @arumayupebriyanti @novikhrnsaaa @dinylazuar” keluh akun febbybd.
Namun akhirnya, foto tersebut diklarifikasi oleh sang pemilik, yaitu seorang mahasiswi bernama Shana.
Shana bersama teman-temannya yang diduga sebagai oknum penyebar hasil penelitian tersebut, dikecam oleh netizen. Hal tersebut karena dirinya menyebarkan hasil penelitian yang belum valid.
Melalui sebuah video di akun Instagram pribadinya, @shanashanana, Shana mengucapkan permintaan maaf atas berita hoax yang ia bagikan. Mahasiswi berhijab ini juga menyebutkan beberapa perusahaan kosmetik yang mereka teliti.
“Assalamualaikum Wr WbSaya Pemilik akun Shana Konan, dan mewakili teman-teman saya dengan akun Irma Astriana, Aspi Sastika dan Viola Indriarni, dengan ini memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada:Manajemen London Beauty Centre (LBC), Viva Cosmetic, Produk Krim Susu Domba Thailand, Kelly Cosmetic, Melanox, Naturgo, Krim Temulawak, Dr Pure Whitening Serum, dan Tony Moly Tint, terkait dengan tersebarnya postingan kami mengenai hasil uji kosmetik yang mengandung Merkuri dan Rhodamin.Kami sampaikan bahwasanya postingan kami tersebut hanyalah hasil uji coba yang hasilnya belum tervalidasi, sehingga hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan, dan tidak semestinya kami posting di media sosial.Sekali lagi saya dan teman-teman saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada:Manajemen London Beauty Centre (LBC), Viva Cosmetic, Produk Krim Susu Domba Thailand, Kelly Cosmetic, Melanox, Naturgo, Krim Temulawak, Dr Pure Whitening Serum, dan Tony Moly Tint.Kami berjanji tidak akan mengulangi kejadian ini lagi, dan semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kami.Terimakasih.Wassalamualaikum Wr Wb.
@lbc_klinik_kecantikan@viva.cosmetics” tulisnya dalam kolom caption.
Bantahan lainnya bisa dilihat dari unggahan akun facebook milik Viva Cosmetics. Akun ini mengklarifikasi isu tentang kandungan merkuri di dalam produk Viva Milk Cleanser.
"Kepercayaan konsumen adalah sesuatu yang selalu kami hargai baik pendapat, saran dan kritiknya. Dimana kami selaku perusahaan yang selalu mengedepankan keamanan produk hingga mendapatkan sertifikasi BPOM @bpom_ri, CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik) dan Halal.
Opini masyarakat yg beredar sangat kami hargai baik itu pro ataupun kontra.Tetapi perlu kejelasan pula, setelah beredarnya isu yg meresahkan masyarakat agar mereka tidak termakan oleh isu yang ditumpangi oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab.
Viva Cosmetics dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab, mendatangi kampus dimana adik-adik Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) berada. Pada hari Rabu tgl 11 April 2018, kami hadir untuk meminta klarifikasi dan penjelasan dari UNIMUS, selaku pembimbing mereka. Jikalau memang benar produk Viva Cosmetics mengandung merkuri, maka kami siap bertanggung jawab dan menarik produk kami yang bermasalah. Tetapi setelah dilakukan pembahasan dengan Dekan Fakultas, Ketua Prodi dan para Dosen Pembimbing, mereka melakukan pengujian ulang setelah beredarnya isu tersebut dan dari awal memang sdh tidak menemukan indikasi tersebut dan menyatakan bahwa produk Viva Cosmetics adalah NEGATIF (TIDAK MENGANDUNG) MERKURI.
Untuk itu kami perlu pengklarifikasian dari pihak Universitas selaku pembimbing dan dari para mahasiswa.Pengklarifikasian dan permintaan maaf tersebut dibuat sendiri oleh pihak UNIMUS.
Kami mohon kepada masyarakat luas agar tidak membully adik2 Mahasiswa UNIMUS dan mari kita dukung proses belajar mereka hingga mereka mampu menjadi generasi penerus Bangsa Indonesia yang berguna.
Semoga penjelasan ini bermanfaat.
Terima kasih atas kepercayaannya kepada Viva Cosmetics,Kami Ada karena Anda Percaya.
56 tahun kami hadir untuk mempercantik Wanita Indonesia.
#AmanPakaiViva #vivacosmetics #MadeInIndonesia," tulis Viva Cosmetics.
Advertisement
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, tidak ada kandungan merkuri dalam produk Viva Milk Cleanser.
Kabar yang diunggah oleh akun facebook Trie Mantali tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.