[Cek Fakta] Benarkah Suporter Timnas Indonesia Tewas Ditikam di Malaysia?

Kabar tentang suporter Timnas Indonesia ditusuk di Kuala Lumpur, Malaysia, viral di media sosial. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Nov 2019, 21:08 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2019, 21:08 WIB
[Cek Fakta] Gambar Tangkapan Layar Supporter Indonesia
[Cek Fakta] Gambar Tangkapan Layar Supporter Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang suporter Timnas Indonesia yang tewas ditusuk usai laga Kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Selasa 19 November 2019, beredar di media sosial.

Kabar ini diunggah oleh akun Facebook Berita Sepak Bola Dunia pada 21 November 2019. Akun ini mengunggah gambar tangkapan layar dari rekaman penganiayaan terhadap beberapa suporter.

Akun ini kemudian menambahkan sebuah narasi yang mengaitkan bahwa penganiayaan tersebut menyebabkan satu suporter Indonesia tewas ditikam suporter Malaysia.

"Tersiar Kabar Bahwa 1 Suporter INDONESIA Tewas Di Tikam Casual Malasyia.Menurut Sumber, Awalnya Casual malaysia BerKerjasama Dengan Sopir Taksi, dan Bukannya Mengantar Ke Tujuan, Namun taksi tersebut malah membawa Ke Rombongan tempat berkumpulnya Para Casual Malasyia, Dan Akhirnya Di Aniaya.Dan korban pun meninggal dunia.

Padahal waktu supporter malengsia away GBK, tidak ada insiden seperti ini.," tulis akun facebook Berita Sepak Bola Dunia.

Konten yang diunggah akun Facebook Berita Sepak Bola Dunia telah 104 kali dibagikan dan mendapat 155 komentar warganet.

Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri, kabar tentang suporter Indonesia yang ditusuk di Malaysia, ternyata tidak sepenuhnya benar.

Informasi ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel "KBRI Kuala Lumpur Bantah Kabar Penusukan Suporter Timnas Indonesia".

Dalam artikel itu disebutkan bahwa Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur, Yusron B Ambary membantah adanya penusukan terhadap supporter Indonesia di Kuala Lumpur.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, menjelaskan bahwa pihaknya belum memberikan pernyataan apapun soal kabar penusukan suporter usai laga Malaysia vs Timnas Indonesia pada laga Kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Selasa 19 November 2019 lalu.

Sebelumnya, dikabarkan bentrok antar-suporter pecah usai laga duel Malaysia Vs Timnas Indonesia. Buntutnya, sebanyak 41 suporter sempat ditahan usai duel yang dimenangi tuan rumah dengan skor 2-0.

Harian Metro melansir, ada sekitar 14 suporter Indonesia yang ditahan kepolisian setempat. Sisanya 27 orang pendukung tuan rumah juga diamankan aparat.

"Saya belum kasih pernyataan apapun ke media," ujar Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur, Yusron B Ambary ketika dikonfirmasi Antara di Kuala Lumpur, Jumat (22/11/2019)..

Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat, juga membenarkan tidak adanya peristiwa penusukan suporter Timnas Indonesia saat atau sebelum pertandingan.

Sebelumnya diberitakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia membenarkan dugaan penusukan suporter Tim Merah Putih di laga Malaysia vs Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Bukit Jalil.

Kepala Satgas Perlindungan WNI KBRI untuk Malaysia Yusron B Ambary mengatakan mendapat beberapa laporan usai Derbi Nusantara itu. Selain pengeroyokan suporter, ada juga kasus penusukan pendukung Skuat Garuda.

Terkait tersebarnya kabar meninggalnya TKI di media sosial soal kerusuhan pascapertandingan Indonesia - Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM) menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks.

Sementara itu menanggapi peredaran video pengeroyokan suporter Indonesia oleh suporter Malaysia, Menpora Malaysia Syed Syaddiq mengatakan pihaknya sudah menginformasikan kepada polisi agar melakukan penyelidikan.

"Kalau ada pihak yang dipukul suruh dia lapor ke polisi. Keadilan adalah untuk semua. Tidak hanya untuk Indonesia dan Malaysia," katanya melalui Twitter.

Sementara, Polri membenarkan bahwa ada suporter Indonesia yang terkena benda tajam di Malaysia. Peristiwa itu terjadi pada pada 18 November 2019 lalu, sebelum laga Malaysia vs Indonesia yang digelar pada 19 November 2019.

Informasi ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel "Polri Sebut Ada Suporter Indonesia Luka Kena Benda Tajam di Malaysia".

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan, adanya suporter Indonesia yang terkena benda tajam di Kuala Lumpur, Malaysia.

Argo menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada 18 November 2019 lalu, sebelum laga Malaysia vs Indonesia yang digelar pada 19 November 2019.

"Warga Negara Indonesia (WNI) yang menonton pertandingan sepak bola di Malaysia ada tangannya luka kena benda tajam. Itu perlu saya sampaikan bahwa memang benar ada warga negara Indonesia yang (tangannya luka) sebelum pertandingan, tangannya terkena benda tajam," kata Argo di Cafe MM Juice, Jakarta Selatan, Jumat (22/11).

"Jadi warga negara kita sebagai korban di sana, itu yang terjadi di Bukit Bintang tanggal 18 November 2019," sambungnya.

Argo menjelaskan, kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian Malaysia dengan ketentuan hukum yang ada dan berlaku di Malaysia.

"Tentunya kasus ini sudah ditangani oleh polisi Malaysia dan tetap menggunakan undang-undang di Malaysia," jelasnya.

Kesimpulan

Kabar tentang penusukan terhadap suporter Indonesia hingga tewas di Malaysia ternyata tidak benar. Polri juga menyebut bahwa tidak ada suporter Indonesia yang tewas karena ditusuk senjata tajam.

Pihak KBRI membantah adanya insiden penusukan, apalagi sampai korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya